Tertarik Menumbuhkan Rambut Tubuh? Ikut Gerakan Januhairy yuk!

Anti cukur rambut, setidaknya selama Januari ini.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Minggu, 06 Januari 2019 icon 15:00 WIB
Tertarik Menumbuhkan Rambut Tubuh? Ikut Gerakan Januhairy yuk!

Ilustrasi rambut tumbuh di ketiak. (Shutterstock)

Januari bakal menjadi ajang untuk para perempuan menumbuhkan rambut tubuh mereka melalui gerakan Januhairy. Tidak mencukur rambut tubuh disebut menjadi salah satu upaya menentang citra kesempurnaan perempuan yang digambarkan oleh iklan.

Ide utama dari gerakan Januhairy adalah mendorong penerimaan rambut tubuh pada perempuan, sembari mengumpulkan dana untuk acara amal.

''Masyarakat tampaknya berperilaku seolah-olah rambut alami yang tumbuh di tubuh kita tidak menarik dan tidak menyenangkan. Kita begitu terbiasa menghilangkan rambut pada tubuh sehingga malah menjadi tidak terbiasa dengan diri kita yang asli,'' begitu yang tertulis dalam laman resmi gerakan Januhairy di Facebook.

Lalu, siapa sosok di balik gerakan Januhairy?

Dia adalah Laura Jackson yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Exeter, Kineton. Kepada BBC, perempuan 21 tahun ini mengatakan inisiatifnya mendapat sambutan luar biasa dari perempuan di seluruh dunia.

Ilustrasi mencukur bulu kaki. (Shutterstock)
Ilustrasi mencukur bulu kaki. (Shutterstock)

''Saya menyadari bahwa masih banyak yang harus kita lakukan untuk dapat menerima secara penuh dan benar. Ini bukan kampanye kemarahan bagi orang yang tidak melihat rambut pada tubuh sebagai hal normal. Ini adalah proyek pemberdayaan bagi semua orang untuk memahami lebih banyak tentang pandangan terhadap diri sendiri dan orang lain,'' kata Laura.

Laura meluncurkan kampanye Januhairy beberapa waktu lalu. Kini, gerakan itu telah diikuti banyak perempuan dari Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Rusia, hingga Spanyol.

Sementara itu, dana yang terkumpul melalui gerakan Januhairy akan disumbangkan kepada Body Gossip, yakni sebuah badan amal yang membantu remaja meningkatkan harga diri melalui program pendidikan.

 

Suara.com/Risna Halidi

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI