Dhaup Ageng Pura Pakualaman, Ini Busana Kedua Mempelai

Semuanya kembali ke gaya Yogyakarta.

By: Yoeni Syafitri Sekar Ayoe icon Sabtu, 05 Januari 2019 icon 16:30 WIB
Dhaup Ageng Pura Pakualaman, Ini Busana Kedua Mempelai

Prosesi akad Maya Lakshita. (Pakualaman)

Yogyakarta sedang berbahagia, sebab Puro Pakualaman baru saja menggelar pernikahan agung atau dhaup ageng. KGPAA Paku Alam X menikahkan calon putra mahkota, BPH Kusumo Bimantoro dengan Maya Lakshita Noorya.

Setelah mengikuti tradisi siraman secara terpisah pada Jumat (4/1/2019), prosesi akad nikah dan resepsi dilangsungkan pada Sabtu (5/1/2019).

Kedua mempelai sudah menjalani akad nikah di Masjid Besar Pakualaman sejak pukul 07.35 WIB. Pada momen ini Maya Lakshita mengenakan kebaya kutubaru berwarna putih dan kain batik Suryo Mularjo.

Sementara itu, BPH Kusumo yang merupakan putra pertama KGPAA Paku Alam X mengenakan Surjan Ageng berwarna putih dengan corak bunga.

Maya Lakshita. (Pakualaman/Tandyo Wijoyo)
Maya Lakshita. (Pakualaman/Tandyo Wijoyo)

 

Acara kemudian dilanjutkan dengan panggih yang dihelat di Kagungan Dalem Bangsal Sewatama, Pura Pakualaman, pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.

Upacara panggih sendiri merupakan upacara adat dalam pernikahan Jawa, yaitu upacara mempertemukan pengantin pria dan pengantin wanita setelah ijab kabul selesai dilangsungkan.

Prosesi akad BPH Kusumo Bimantoro. (Pakualaman)
Prosesi akad BPH Kusumo Bimantoro. (Pakualaman)

 

Setelah bertemu di Bangsal Sewotomo, pengantin wanita sungkem dan mencium kaki dari pengantin laki-laki. Kemudian, kedua mempelai berjalan menuju pelaminan yang ada di bagian utara Bangsa Sewotomo.

Dalam prosesi panggih ini mempelai wanita dan mempelai pria menggunakan busana Paes Ageng atau Basahan berkiblat pada tata rias Kraton Yogyakarta dengan sentuhan ciri khas gaya Pakualaman. Seperti penggunaan kainnya, yakni Surya Mulyarja yang memang khas Pakualaman.

BPH Kusumo Bimantoro dan Maya Lakshita. (Instagram/@humasjogja)
BPH Kusumo Bimantoro dan Maya Lakshita. (Instagram/@humasjogja)

 

Selama prosesi panggih ini ditampilkan pula tari Bedhaya Kembang Mas yang diperagakan oleh enam abdi dalem Langen Praja Putri.

Diciptakan khusus oleh KGPAA Paku Alam X, tarian diselipkan juga kidung Asmaradana Pameling yang berisi doa agar pasangan pengantin senantiasa dikaruniai kesejahteraan dan kemuliaan.

Acara hari ini ditutup dengan jamuan makan secara duduk dan akan dilanjutkan dengan prosesi pahargyan dan pamitan.

 

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI