Kontroversial, Politisi Cantik Pakai Baju Super Seksi saat Sumpah Jabatan

Umumnya, menghadiri acara formal akan dibarengi dengan busana yang bersifat formal juga, begitu pula dengan acara sumpah jabatan politik. Namun hal yang berbeda justru dilakukan oleh politisi cantik asal Brasil yang satu ini.

Ana Paula da Silva adalah seorang anggota parlemen asal Brasil jadi kontroversi setelah menggunakan baju super seksi saat pengambilan sumpah jabatan.

Yup, Ana Paula da Silva menggunakan blazer merah yang terlihat seperti tanpa dalaman saat menghadiri sumpah jabatan untuk karier politiknya. Baju seksi itu mengekspos bagian dadanya dengan jelas.

 

Meskipun terlihat seperti tanpa dalaman, rupanya di balik blazer itu ada sebuah baju halter neck dengan warna merah senada yang memiliki potongan terbuka di bagian dada.

Untuk melengkapi penampilannya, politisi cantik yang mewakili negara bagian Santa Catarina ini menghiasi lehernya dengan kalung permata. Dia menggerai rambut panjangnya dan memulas bibir dengan lipstik merah senada dengan warna bajunya.

Ana juga mengunggah foto kontroversial itu di akun media sosialnya. Atas aksinya tersebut, nama Ana Paula da Silva langsung menjadi trending topik di negara asalnya.

Foto yang diunggah seminggu lalu ini masih saja dibicarakan. Hingga kini, foto itu sudah menembus 16 ribu like dan 3.600 komentar. Tentu saja tidak semuanya komentar positif.

 

Dilansir dari RT.com, dalam sebuah acara televisi lokal di saluran NSC TV, Ana mengungkapkan kekecewaannya tentang komentar netizen. Dia balik mempertanyakan, mengapa orang-orang merasa terganggu dengan belahan dadanya?

Ana juga mempertegas jika wanita sudah ditakdirkan lahir dengan payudara yang besar. Jadi seharusnya itu tidak jadi hal yang aneh jika dadanya terekspos.

''Aku pikir orang-orang akan membicarakan baju merahku, namun mereka malah fokus pada dadaku. Caraku berbusana adalah urusanku,'' ujarnya.

Menurut kalian gimana, Girls? Apakah baju merah yang dipakai politisi cantik saat sumpah jabatan itu terlalu seksi atau memang wajar?