Serba Etnik di Jogja Fashion Festival 2019

Etnik dan tetap menarik.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Sabtu, 09 Maret 2019 icon 06:00 WIB
Serba Etnik di Jogja Fashion Festival 2019

Amitha by Ariesanthi di JFF 2019. (Dewiku.com/Yasinta Rahmawati)

Keseruan Jogja Fashion Festival 2019 semakin seru di malam hari. Pada sesi 2 fashion show JFF 2019 hari pertama, Jumat (8/3/2019), pengunjung mall dan tamu yang hadir dimanjakan dengan karya serba etnik dari 12 desainer.

Sesi ini mengusung tema ''Ethnic Wear'' yang menyajikan koleksi busana ready to wear maupun adi busana dengan sentuhan kain tradisional atau etnik.

Karya dari Tyas Santhi Fatmasari dengan label Ariesanthi misalnya, memukau dengan nuansa emasnya yang menyala. Berangkat dari eksplorasinya terhadap motif batik klasik ''Pisan Bali'', tercetuslah koleksi yang ia beri judul Amitha ini.

Baca Juga: Desainer Kenamaan Meriahkan Jogja Fashion Festival 2019

Amitha by Ariesanthi di JFF 2019. (Dewiku.com/Yasinta Rahmawati)
Amitha by Ariesanthi di JFF 2019. (Dewiku.com/Yasinta Rahmawati)

Motif batik Pisan Bali sendiri rupanya memiliki makna yang cukup dalam. ''Pisan Bali kadang diartikan sebagai kembali lagi. Dulunya kain dengan motif ini diberikan pada kekasih yang akan pergi jauh agar kembali lagi dengan selamat, karena melambangkan doa dan harapan,'' ujar Tyas sebelum fashion show.

Koleksi Amitha menggunakan material utama batik prada motif klasik Pisan Bali dengan berbagai jenis bahan seperti raw silk & taveta silk dalam warna hitam, emas dan dark maroon. Kesan seksi, elegan dan chic tercermin pada koleksi ini.

Amitha by Ariesanthi di JFF 2019. (Dewiku.com/Yasinta Rahmawati)
Amitha by Ariesanthi di JFF 2019. (Dewiku.com/Yasinta Rahmawati)

Setelah Tyas Santhi, koleksi selanjutnya yang naik ke atas panggung ada Melinda Angelica dengan koleksi ''Meraki'' berupa busana ready to wear deluxe.

Baca Juga: Usung Kekayaan Nusantara, Jogja Fashion Festival 2019 Angkat Kain Songket

Melinda mengambil kain tenun Baduy asal Banten yang didominasi warna hitam, putih dan biru yang berpadu dengan kain duchess satin, silk satin, organza dan tulle.

Karya Melinda Angelica di JFF 2019. (Dewiku.com/Yasinta Rahmawati)
Karya Melinda Angelica di JFF 2019. (Dewiku.com/Yasinta Rahmawati)

''Saya ingin memberikan something traditional but not old sehingga look-nya very modern dan chic dengan cuttingan maupun siluet yanga lebih structured, clean dan feminin," ungkap Melinda.

Baca Juga: Pamerkan 78 Koleksi Busana, Plaza Ambarrukmo Gelar Fashion Hype

Fyi, JFF 2019 tahun ini masih fokus pada kain tradisional dengan mengangkat kain songket nusantara sebagai highlight spesial. Lewat JFF, kain tradisional sebagai produk khas Indonesia diharapkan dapat menjadi fashion statement dan inspirasi busana bagi para pecinta fesyen.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI