Dibayar Rp 3,9 Juta untuk Menginap di Kuburan, Tertarik Mencoba?

Adrenalinmu diuji dengan hadiah yang setimpal, kok.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Rabu, 24 Oktober 2018 icon 15:59 WIB
Dibayar Rp 3,9 Juta untuk Menginap di Kuburan, Tertarik Mencoba?

Ilustrasi pemakaman. (Pexels/Anna-Louise)

Jangan ngaku pemberani dan punya nyali besar kalau kamu nggak ikutan untuk menginap di kuburan dan dibayar sekitar Rp 3,9 juta. Tertarik mencoba?

Ada orang yang memiliki uang cukup banyak untuk membayar sejumlah orang yang bersedia bermalam di kuburan. Dilansir dari Bark, ada sebuah email yang tidak disebutkan pengirimnya.

Isinya menawarkan pekerjaan untuk menginap di kuburan. Bayarannya cukup menggiurkan yaitu, 200 poundsterling atau sekitar Rp 3,9 juta.

Baca Juga: Unik dan Seram, Foto Kehamilan Bertemakan Halloween Ini Viral

Tawaran ini diberikan seorang investigator paranormal. Dia mencari orang-orang yang mau ikut dalam suatu ritual di kuburan saat malam Halloween pada 31 Oktober nanti. Ia mencari lima orang untuk mengikuti ritual ini.

Ritual ini adalah sebuah pemanggilan setan di kuburan. Tujuannya untuk membuktikan apakah kuburan yang dimaksud benar-benar berhantu. Mereka yang terpilih harus bertemu dengan investigator di lokasi rahasia.

Lima orang tersebut akan dibawa ke pemakaman, di mana sudah tersedia makanan, minuman, dan fasilitas lainnya. Setelah itu, bakal dilakukan sejumlah ritual di malam hari. Kelima orang tersebut nantinya akan diminta membentuk pentagram dengan posisi terbaring.

Ilustrasi pemakaman. (Pexels)
Ilustrasi pemakaman. (Pexels)

Mereka harus berada semalaman di kuburan jika ingin dibayar. Jika memutuskan pergi sebelum pagi menjelang, uang yang telah dijanjikan tidak akan diberikan.

Selain menginap semalaman di kuburan dan melakukan ritual, partisipan juga harus menuliskan pengalaman mereka. Apa saja yang mereka alami dan rasakan selama berada di sana.

Aplikasi lamaran ini ditunggu sampai 30 Oktober 2018. Mereka yang terpilih akan ditelepon dan bertemu dengan sang investigator. Lokasinya diketahui berada di Inggris. Sayangnya, tidak disebutkan identitas investigator tersebut.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI