Perempuan Ini Rela Operasi Pengangkatan Pusar Demi Cinta

Katanya, itu bentuk pengabdian terhadap cinta.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Sabtu, 27 Oktober 2018 icon 13:00 WIB
Perempuan Ini Rela Operasi Pengangkatan Pusar Demi Cinta

Ilustrasi perempuan. (Unsplash/Pete Bellis)

Bagaimana caramu membuktikan cinta? Memberikan hadiah? Hadiah apa? Perempuan satu ini mungkin menjadi yang paling nekat. Dia rela melakukan operasi pengangkatan pusar untuk diserahkan kepada mantan kekasih.

Dilansir dari Suara.com, aksi tersebut dilakukan perempuan 23 tahun bernama Paulina Casillas Landeros. Dia berasal dari Jalisco, Meksiko, dan mengaku sudah beberapa kali menjalani operasi modifikasi tubuh, seperti menindik lidah.

Operasi salah satunya dilakukan karena Paulina ingin menghilangkan 'jejak' hubungan dengan keluarganya.

Baca Juga: Mantan Masih Sering Stalking? Ini Cara Membuat Dia Cemburu

''Saya selalu memiliki masalah dengan keluarga saya. Saya tidak dekat dengan mereka saat itu, dan modifikasi tubuh membuat saya tertarik,'' ujar Paulina.

Menurutnya, modifikasi tubuh dapat membuatnya seperti terlahir kembali secara simbolis. ''Saya ingin membuat sesuatu yang kontroversial,'' katanya menambahkan.

Ilustrasi operasi pengangkatan pusar. (Shutterstock)
Ilustrasi operasi pengangkatan pusar. (Shutterstock)

Pada 2015 lalu, dia memutuskan untuk mengangkat pusarnya. Dia lalu memberikan pusar tersebut kepada sang mantan kekasih sebagai bentuk pengabdian cinta.

Baca Juga: 7 Lagu tentang Mantan yang Bisa Bikin Kamu Baper Maksimal

Walaupun sudah putus, Paulina mengatakan mereka tetap berteman baik. Paulina juga secara perlahan bisa membangun kembali hubungannya dengan keluarga.

''Saya sangat mencintai kekasih saya saat itu. Ia mendukung saya melalui hari-hari yang sulit. Dia adalah orang paling berpengaruh dalam hidup saya," ungkap dia.

Hanya saja, 3 tahun setelah itu, paulina menyesali perbuatannya dan menyadari jika itu terlalu impulsif dan gegabah.

Operasi yang dijalani Paulina ditangani oleh seorang dokter profesional. Sayangnya, terjadi masalah pasca operasi sehingga timbul infeksi pada luka bekas operasi.

Ilustrasi perempuan. (Unsplash/Pete Bellis)
Ilustrasi perempuan. (Unsplash/Pete Bellis)

Paulina pun menjalani perawatan intensif selama berhari-hari. Dia merasa sangat terkekang dan tertekan karena harus terus berada di atas tempat tidur.

''Saya tidak boleh menggaruk, menahan nafas, berdiri, bahkan tertawa. Penyembuhan berjalan secara bertahap tapi tak akan pernah (sembuh) 100 persen. Luka tidak akan tertutup sepenuhnya,'' ungkap dia.

Kendati menyadari operasi pengangkatan pusat yang dia lakukan bukanlah hal bijak, Paulina mengaku justru mendapatkan pelajaran hidup yang sangat penting. Dia menyadari betapa pentingnya berpikir dan membuat banyak pertimbangan mendalam sebelum bertindak.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI