Tidak Jadi Putus Sekolah karena Alat Pembayaran Elektronik

Bagaimana bisa?

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Rabu, 27 Februari 2019 icon 08:00 WIB
Tidak Jadi Putus Sekolah karena Alat Pembayaran Elektronik

Ilustrasi putus sekolah. (Pixabay)

Semenjak usai liburan semester genap minggu lalu, setiap hari pukul 06.00 pagi, Triana harus mengantar gorengan risoles dan kacang buatan neneknya ke beberapa warung. 

Tapi sebelum jarum jam menunjukkan pukul 6 pagi, Triana biasanya sudah berangkat. Bukan karena rajin, melainkan setiap kali melihat anak-anak seusianya berangkat sekolah, rasa sedih muncul.

Triana tidak bisa memaksa neneknya untuk mencari uang lebih keras lagi untuk biaya SMA dirinya. Usia nenek Tri hampir 70 tahun dan kondisinya mulai melemah. Sedangkan orang tuanya sudah tiada sejak sepuluh tahun lalu. 

Baca Juga: Cara Gampang Dapat Uang Tambahan, Cocok untuk Mahasiswi dan Buruh

Untuk bertahan hidup, mereka mengandalkan hasil berjualan makanan kecil. Setiap hari pendapatan mereka hanya Rp 30 - Rp 50 ribu. Tentu nominal itu tidak bisa mencukupi biaya sekolahnya.

Ilustrasi nenek. (Unsplash/Joshua Newton)
Ilustrasi nenek. (Unsplash/Joshua Newton)

Entah mengapa, hari ini Triana begitu malas sehingga bangun kesiangan. Pukul 06.30 ia baru keluar rumah. ''Duh, pasti jalan itu sudah dipenuhi anak-anak yang mau masuk sekolah,'' gumamnya.

Triana pun memutuskan untuk mengambil jalan lain, meski harus cukup jauh berputar dari rute biasanya. 

Baca Juga: Solutif, Cara Mudah Transfer Uang Tanpa Perlu Nomor Rekening

Sampai di pertigaan, perhatiannya tertuju pada banner yang ada di toko kelontong tersebut. Banner oranye bertuliskan TrueMoney dan kalimat, ''Punya penghasilan 3 juta perbulan & kerjanya dari rumah? Jadi Agen TrueMoney aja!''

Tertarik, ingin Triana menanyakan apa maksud banner tersebut. Namun sayangnya toko kelontong tersebut belum buka. ''Nanti deh, aku ke sini lagi,'' batin Triana.

Usai mengantar gorengan risoles ke beberapa warung langganan, Triana kembali ke toko kelontong tersebut. Beruntung, rupanya toko tersebut sudah buka. Ia melihat seorang wanita sedang menata barang dagangannya.

''Cari apa, Dik?'' tanya ibu tersebut, melihat ekspresi Triana yang penasaran.

''Anu.... TrueMoney itu apa ya, Bu? Kok bisa dapat 3 juta?'' tanya Triana.

Ibu itu pun menghampiri Triana dan menjelaskan tentang TrueMoney, sebuah alat pembayaran elektronik yang berfungsi sebagai isi ulang pulsa, token PLN, pembayaran tagihan, transfer dan juga jual kartu member.

''Adek nggak sekolah?'' tanya si ibu kemudian. 

''Nggak bu, harusnya saya penjurusan untuk kelas 11 SMA. Tapi saya nggak ada biaya,'' jawab Triana lirih.

''Kalau mau, adek bisa jadi agen individual TrueMoney saja. Memang perlu modal di awal, tapi komisinya cukup besar. Bisa buat tabungan untuk melanjutkan sekolah lagi,'' jelasnya.

Ilustrasi uang. (Pixabay)
Ilustrasi uang. (Pixabay)

Menurut penjelasan ibu tersebut, awalnya memang butuh modal sekitar Rp 300 ribu untuk jadi agen. Namun, mesin EDC bakal dipinjamkan dan tidak ada biaya sewa lagi.

Kalau jadi agen TrueMoney, dia bisa melayani tetangga-tetangganya yang ingin top up listrik, pulsa, internet, bayar PDAM hingga BPJS Kesehatan. Setelah dihitung-hitung, komisinya lumayan besar.

Triana bergegas pulang ke rumah menemui neneknya. Merundingkan apa yang ia dapat dengan ibu kelontong tadi dengan neneknya. 

Baca Juga: Jadi Ibu Rumah Tangga dan Tetap Punya Penghasilan Jutaan? Bisa!

Triana yakin, ini bisa jadi salah satu jalannya untuk kembali meneruskan sekolah dan mencapai cita-citanya masuk perguruan tinggi.
 

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI