Kisah Jewel Shuping, Wanita yang Terobsesi Jadi Orang Buta

Matanya sengaja diteteskan cairan pembersih saluran air agar buta sungguhan!

By: Dinar Surya Oktarini icon Sabtu, 30 Maret 2019 icon 14:43 WIB
Kisah Jewel Shuping, Wanita yang Terobsesi Jadi Orang Buta

Jewel Shuping. (Youtube/@Barcroft)

Hampir semua orang ingin melihat indahnya dunia, tapi tidak begitu halnya dengan Jewel Shuping. Wanita ini sengaja merusak matanya agar bisa jadi orang buta sungguhan.

Seperti yang dilaporkan Barcroft, Jewel sebenarnya dilahirkan sebagai anak yang normal dan sempurna. Dia bahkan memiliki mata yang indah.

Namun hal yang nggak beres mulai terlihat sejak dia kecil. Jewel sangat terobsesi jadi orang buta dan selalu bersikap seolah-olah tidak bisa melihat.

''Ketika berumur sekitar 3 atau 4 tahun, ibuku menemukanku sedang berjalan di sebuah lorong pada malam hari,'' ujarnya.

Jewel Shuping. (Twitter/@JewelShuping)
Jewel Shuping. (Twitter/@JewelShuping)

 

Nggak cuma sekali, seiring berjalannya waktu Jewel semakin bersikap aneh dan justru merasa nyaman jika dia menutup mata dan beraktivitas dalam gelap.

Ketika remaja, Jewel memakai kacamata hitam tebal supaya mirip orang buta. Pada umur 18 tahun, dia mulai memakai tongkat dan saat berumur 20 tahun dia sudah mahir membaca huruf braille.

Rupanya Jewel didiagnosis Body Integrity Identity Disorder (BIID), suatu kondisi psikologis di mana orang-orang yang sehat percaya bahwa mereka seharusnya tidak sempurna.

Kondisi ini semakin parah karena dia nekat merusak matanya sendiri dengan sengaja meneteskan cairan pembersih saluran air agar buta sungguhan.

Jewel Shuping. (Youtube/@Barcroft)
Jewel Shuping. (Youtube/@Barcroft)

 

Kala meneteskan itu, dia nggak sendiri. Ada seorang psikolog yang 'membantunya' agar jadi buta.

Nggak dijelaskan apakah psikolog itu dituntut atau tidak, tapi aksi mereka benar-benar berbuntut kebutaan. Bahkan tim dokter tidak bisa menyelamatkan pengelihatannya.

Jewel kini berbagi kisahnya agar kesadaran masyarakat tentang BIID lebih meningkat dan orang-orang tersebut bisa ditangani secara medis.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI