Pria Muda Nikahi Nenek Cacat Demi Mangkir Wajib Militer

Entah bagaimana caranya meyakinkan nenek itu.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Rabu, 02 Oktober 2019 icon 17:49 WIB
Pria Muda Nikahi Nenek Cacat Demi Mangkir Wajib Militer

Ilustrasi menikah. (Pixabay)

Selain Korea Selatan, negara Ukraina juga mewajibkan penduduk laki-laki untuk mengikuti wajib militer. Walau demikian, ada saja cara untuk mangkir dari kewajiban tersebut.

Seorang pria tampan asal Ukraina dikabarkan berhasil menghindari wajib militer. Dia rupanya telah cara menikahi perempuan berusia 81 tahun.

Seperti diberitakan Oddity Central, pada akhir 2017, Alexander Kondratyuk, pemuda asal Kota Vinnitsa di Ukraina, menerima surat wajib militer.

Baca Juga: Dipuji Banyak Orang, Pasangan Ini Saling Kirim Seserahan Alat Rumah Tangga

Semua pria Ukraina berbadan sehat dan berusia antara 18-26 tahun diwajibkan menjalani dinas militer. Namun, ternyata ada satu pengecualian. Jika harus menjaga istri yang cacat, mereka bakal dibebaskan dari wajib militer.

Entah bagaimana caranya, Alexander mampu meyakinkan nenek berumur 81 tahun yang cacat untuk menjadi istrinya. Kala itu, usia pernikahan mereka sudah berlangsung selama dua tahun.

Alexander Kondratyuk. (YouTube/Hot News USA)
Alexander Kondratyuk. (YouTube/Hot News USA)

Kasus ini pertama kali menjadi berita utama pada 2018. Pada waktu itu, komisariat militer di Vinnista mengajukan pengaduan ke kantor kejaksaan meminta pernikahan antara Alexander Kondratyuk yang berusia 22 tahun dan Zinaida Illarionovna 81 tahun dibatalkan.

Baca Juga: Habis Mimpi Menikah? Simak 6 Artinya yang Penuh Teka-teki

Mereka yakin bahwa Alexander Kondratyuk sudah memalsukan dokumen pernikahan demi menghindari wajib militer.

Namun, investigasi menunjukkan bahwa keduanya secara resmi menikah di Desa Baykovka, daerah dekat Vinnitsa. Dengan begitu, pria ini tak diwajibkan mengikuti wajib militer.

Baca Juga: Banyak Drama, Wanita Ini Curhat Pengalaman Nikah Beda Agama di Indonesia

Ilustrasi pernikahan. (Shutterstock)

Namun, awal bulan ini, pers Ukraina kembali menjadikan berita itu sebagai sorotan. Walau begitu, komisi Ukraina sendiri telah mengkonfirmasi bahwa mereka tak bersedia melanjutkan kasus ini.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI