Kenalan dengan Sanna Marin, Perdana Menteri Termuda di Dunia asal Finlandia

Sanna Marin memecahkan rekor dunia sebagai perdana menteri termuda.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 10 Desember 2019 icon 15:33 WIB
Kenalan dengan Sanna Marin, Perdana Menteri Termuda di Dunia asal Finlandia

Sanna Marin. (Instagram/@sannamarin)

Beberapa waktu lalu, Finlandia memutuskan Sanna Marin menjadi perdana menteri mereka yang baru. Siapakah Sanna Marin dan apa keistimewaannya?

Melansir Guardian, Sanna Marin adalah mantan menteri transportasi yang terpilih jadi pemimpin termuda sekaligus perdana menteri wanita ketiga di Finlandia.

Saat memberikan pernyataannya, Sanna memilih berbicara tentang umur dan gender. Ia mengaku tak ambil pusing dengan itu semua karena fokusnya adalah bekerja.

Baca Juga: Menteri Kesetaraan Gender Prancis Hujan Hujatan karena Mengaku Sapioseksual

"Saya tak pernah memikirkan umur dan gender. Saya memikirkan alasan-alasan mengapa saya masuk dalam politik dan hal-hal yang membuat kami dapat kepercayaan dari pemilih," ujar dia.

Dalam wawancaranya dengan Channel Mews Asia, Sanna mengatakan dirinya sangat tersanjung karena terpilih sebagai perdana menteri. Namun, ini juga sekaligus jadi PR besar baginya karena ia mesti bisa membangun kepercayaan masyarakat.

Sanna Marin. (Instagram/@sannamarin)
Sanna Marin. (Instagram/@sannamarin)

"Kami punya banyak pekerjaan untuk membangun kembali kepercayaan," ujar Sanna Marin.

Baca Juga: Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru Ini Ternyata Jago Nge-DJ

Sanna Marin sendiri mempunyai langkah yang cukup baik di dunia politik. Ia terjun pada umur 27 tahun dan awalnya menjabat sebagai walikota Tampere di Perkanmaa, yaitu sebuah daerah di selatan Finlandia.

Selanjutnya pada 6 Juni 2019, ia ditunjuk untuk jadi Menteri Transportasi dan Komunikasi.

Baca Juga: Inilah Justin Trudeau, Perdana Menteri Paling Tampan di Dunia

Sanna Marin. (Instagram/@sannamarin)
Sanna Marin. (Instagram/@sannamarin)

Akhirnya pada Minggu (8/12/2019) kemarin, Sanna Marin dipilih sebagai Perdana Menteri menggantikan Antti Rinne yang mengundurkan diri pada Selasa (3/12/2019) pekan lalu karena tidak lagi mendapat kepercayaan partai atas penanganannya dalam mengatasi mogok massal.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI