Sudahi Galaumu, Makan Es Krim Bisa Meningkatkan Kebahagiaan

Apakah kamu sedang sedih? Coba makan es krim untuk memperbaiki suasana hati, yuk!

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Rabu, 03 November 2021 icon 20:56 WIB
Sudahi Galaumu, Makan Es Krim Bisa Meningkatkan Kebahagiaan

Es krim rasa matcha. (Unsplash/Anna Ribes)

Suka makan es krim? Tahukah kamu bahwa makan es krim ternyata sangat terkait erat dengan meningkatkan kebahagiaan

Hal ini telah diungkap oleh para ilmuwan, di mana mereka menemukan bahwa bahkan satu sendok es krim bisa menyalakan pusat kesenangan di area otak. Efek ini sama dengan saat seseorang mendapatkan uang atau mendengarkan musik favorit mereka.

Melansir dari The Guardian, ahli saraf di Institute of Psychiatry di London mengatakan, makan es krim vanila bisa memberikan efek otak secara aktif pada kebahagiaan. Efek ini memengaruhi bagian korteks orbitofrontal yang merupakan bagian pemrosesan di bagian depan otak.

Baca Juga: Manisnya Bikin Bahagia, Ternyata Ini Arti Mimpi Makan Es Krim

Penelitian juga dilakukan oleh produsen Unilever. Don Darling, sebagai perwakilan dari Unilever, mengungkapkan, "Ini pertama kalinya kami menunjukkan bahwa es krim bisa membuat Anda bahagia. Dengan mengonsumsi satu sendok, ini akan menerangi zona bahagia otak dalam uji klinis."

Ilustrasi perempuan makan es krim. (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi perempuan makan es krim. (Pixabay/Free-Photos)

Dalam temuannya, para ilmuwan menggunakan mesin pencitraan resonansi magnetik fungsional, dengan melihat darah mengalir ke area otak yang diaktifkan saat seseorang mengonsumsi es krim.

Mesin ini sebelumnya dikembangkan untuk menyelidiki kerusakan otak dan juga penyakit. Namun, semakin ke sini telah digunakan untuk kebutuhan non-medis.

Baca Juga: Membaca Kepribadian Seseorang dari Topping Es Krim Favorit, Kamu yang Mana?

Di samping itu, para ahli yang berkumpul di Cardiff menyelidiki mesin pencitraan resonansi magnetik ini, salah satunya menggambarkan bagaimana otak mampu menangani situasi yang cukup menekan. Salah satunya, kekecewaan dan kesepian.

Profesor Neuropsikologi Peter Halligan mengatakan bahwa pusat yang didirikan untuk menyelidiki bidang ilmu saraf sosial, bakal menggunakan mesin pencitraan untuk mempelajari aktivitas otak manusia, seperti apakah seseorang berbohong atau berpura-pura sakit.

Baca Juga: Mirip Es Krim 3 Rasa, Uniknya Tren Kecantikan Ice Cream Cheeks

Peter pun mengatakan dirinya sudah menggunakan mesin ini untuk menunjukkan aktivitas di daerah yang terkait dengan penipuan, di mana modus penipuan yang dilakukan lebih banyak lewat hipnotis. (*Aflaha Rizal Bahtiar)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI