Dukung Ilmuwan Wanita, L'Oreal dan UNESCO Akan Biayai 4 Penelitian Ini

L'Oreal dan UNESCO memilih 4 peneliti wanita untuk menerima pendanaan.

By: Amertiya Saraswati icon Rabu, 10 November 2021 icon 21:30 WIB
Dukung Ilmuwan Wanita, L'Oreal dan UNESCO Akan Biayai 4 Penelitian Ini

Ilustrasi Peneliti Wanita (Pexels/Artem Podrez)

L'Oreal kembali bekerja sama dengan UNESCO untuk mendorong para ilmuwan wanita di seluruh dunia, khususnya Indonesia.

Meski dikenal sebagai brand produk perawatan tubuh dan kosmetik, L'Oreal juga sudah lebih dari 20 tahun mengadakan program For Women in Science di 52 negara.

Di Indonesia, program ini diselenggarakan melalui kerja sama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) serta didukung Kemendikbudristek, KemenPPPA, dan ALMI.

Pada acara L'Oreal-UNESCO For Women in Science National Fellowship Award 2021 yang digelar Rabu (10/11/2021), Melanie Masriel selaku Direktur Komunikasi, Hubungan Publik, dan Keberlanjutan L'Oreal Indonesia membagikan jenis program sains L'Oreal Indonesia.

Sejauh ini, L'Oreal Indonesia memiliki program For Girls in Science (untuk tingkat SMA), Sorority in Science (untuk mahasiswi kurang mampu di bidang sains), serta For Women in Science.

Untuk program For Women in Science, L'Oreal dan UNESCO telah memberikan fellowship dan dukungan pendanaan kepada 63 perempuan, 5 di antaranya di tingkat internasional.

L'Oreal-UNESCO For Women in Science National Fellowship Award 2021, Rabu (10/11/2021) [tangkap layar Zoom]
L'Oreal-UNESCO For Women in Science National Fellowship Award 2021, Rabu (10/11/2021) [tangkap layar Zoom]

Dr. Itje Chodidjah, M.A., Ketua Harian KNIU menjelaskan bahwa kerja sama ini sudah berjalan selama 18 tahun.

Tidak hanya itu, peran sains dan ilmuwan dalam membantu dunia kini makin dirasakan selama pandemi.

Meski begitu, kesetaraan gender di bidang sains masih perlu terus didorong. Tidak sedikit peneliti perempuan yang kesulitan jika institusi mereka belum mendukung kesetaraan gender.

"Dari Indeks Kesetaraan Gender di World Economic Forum, Indonesia punya nilai tinggi, sekitar 55 persen pimpinan institusi diduduki perempuan," ungkap Ir. Suharti, M.A., Ph.D. selaku Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek.

"Tapi perempuan yang masuk ke lapangan kerja masih 54 persen," lanjutnya.

Lewat program ini, L'Oreal dan UNESCO pun berusaha mendorong perempuan masuk ke dunia sains yang selama ini terkenal maskulin.

L'Oreal-UNESCO For Women in Science National Fellowship Award 2021, Rabu (10/11/2021) [tangkap layar Zoom]
L'Oreal-UNESCO For Women in Science National Fellowship Award 2021, Rabu (10/11/2021) [tangkap layar Zoom]

Tahun ini pun, L'Oreal dan UNESCO kembali memberikan dukungan kepada 4 perempuan Indonesia untuk menerima fellowship.

Keempat ilmuwan perempuan tersebut juga memiliki proposal masing-masing yang akan direalisasikan untuk memberi manfaat nyata bagi kehidupan.

Ilmuwan pertama adalah Dr. Magdalena Leny Situmorang dari Kelompok Keilmuan Bioteknologi Mikroba, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB.

Lewat penelitiannya, Dr. Magdalena Leny Situmorang bermaksud mengembangkan pakan agar hasil produksi udang di Indonesia memiliki tingkat keamanan dan mutu tinggi.

Kedua, ada Peni Ahmadi, Ph.D dari Pusat Riset Bioteknologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Peni Ahmadi melakukan penelitian untuk mengubah senyawa bioaktif dari biota laut sebagai obat kanker payudara.

Selanjutnya ada Febty Febriani, Ph.D dari Pusat Riset Fisika BRIN yang bertujuan memetakan kerak bumi Indonesia untuk mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami.

Sementara yang terakhir, L'Oreal dan UNESCO memberikan fellowship pada Fransiska Krismastuti, Ph.D dari Pusat Riset Kimia BRIN.

Fransiska Krismastuti, Ph.D bermaksud mengembangkan sistem deteksi optik untuk membantu penderita diabetes yang mengalami luka kronis.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI