5 Tanda Kamu Nggak Cocok Jadi Pejuang LDR

Kalau kamu tidak bisa mengikuti alurnya, lebih baik pikir-pikir lagi sebelum menjalani LDR dengan pasanganmu.

By: Rendy Adrikni Sadikin icon Selasa, 12 Juni 2018 icon 14:02 WIB
5 Tanda Kamu Nggak Cocok Jadi Pejuang LDR

Ilustrasi foto / pixabay.com

Cinta itu tidak terbatas ruang dan waktu. Namun kenyataannya, tidak semua orang cocok menjalani hubungan jarak jauh yang serba terbatas itu. Hubungan yang biasa saja rumit, apalagi kalau long distance relationship alias LDR?

Sebelum terlanjur menjalani LDR dengan berat hati, berikut beberapa tanda kalau kamu sebenarnya tidak ditakdirkan jadi pejuang LDR. Pertimbangkan baik-baik ya.

1. Tidak suka mengobrol via telepon, video call, bahkan enggan mengirim chat

Tiga model komunikasi tidak langsung itu pada hakikatnya ibarat makanan pokok bagi pasangan LDR. Kehadiran pasangan dirasakan dengan membaca pesan chat, mendengar suaranya di telepon, dan melihat wajahnya melalui foto atau via video call.

Kalau kamu tipe orang yang kurang nyaman dengan komunikasi seperti itu, kamu pasti cenderung enggan menghubungi dia juga.

Kalau dibiarkan, hal itu bisa memicu konflik yang membahayakan hubungan kalian, misalnya pasangan merasa kamu tidak peduli atau malah dikira sudah punya gandengan lain.

Kamu lebih suka bertemu untuk mengobrol secara langsung? Maaf ya, itu bukan pejuangan LDR banget.

Ilustrasi komunikasi LDR

www.pexels.com

2. Kamu mudah curiga dan sulit mempercayai dia selama berjauhan

Masalah kepercayaan juga bakal menyulitkanmu melakukan LDR. Mungkin kamu was-was karena latarbelakang masa lalu pasangan, misalnya dia pernah jadi playboy atau ada mantannya di kota tempat dia ditugaskan bekerja.

Mungkin juga memang kamunya yang sejak awal memang merasa kesulitan untuk mempercayai seseorang yang berada di luar jangkauanmu.

Kamu perlu berlatih untuk mengatasi trust issue. Kalau tidak berhasil, pikir-pikir lagi gimana? Yakin deh. Kamu benar-benar akan lelah sendiri kalau terlalu insecure dan sulit mempercayai dia yang tidak bisa kamu temui sewaktu-waktu itu.

3. Kamu sama dia belum lama jadian

Ilustrasi pasangan / pexels.com

www.pexels.com

Katakanlah kamu dan dia baru memulai hubungan asrama sebulan atau malah seminggu yang lalu dan kamu langsung ditinggal untuk kuliah di luar negeri. Apakah kamu yakin bahwa kalian sudah siap berjauhan dalam waktu yang relatif lama?

Kesuksesan LDR salah satunya dipengaruhi kokohnya fondasi sebuah hubungan. Nah, berhubung kalian baru saja mulai menjalinnya, apakah memang sudah cukup kuat?

Coba dipertimbangkan kembali seserius apa hubungan kalian, berapa lama mesti LDR, dan apa rencana setelah itu. Kalau hal-hal mendasar seperti itu saja sulit terjawab, beneran siap jauh-jauhan?

4. Kamu gampang kesepian

Kalau LDRnya tidak terlalu jauh, mungkin kamu dan dia masih bisa ketemuan secara berkala, misalnya 1-2 bulan sekali atau saat ada momen liburan panjang.

Tapi kalau dia cuma bisa datang setahun sekali atau bahkan lebih lama dari itu, kamu yang tipenya gampang kesepian enggak bakal kuat. Rindunya terlalu berat!

Kamu akan merasa tersiksa sepanjang waktu. Kalau seperti itu kondisinya, LDR memang bukan pilihan buatmu. Lebih baik gunakan waktu berhargamu untuk menemukan pasangan lain yang lebih dekat dan selalu available.

pixabay.com

www.pixabay.com

5. Kamu orangnya cemburuan

Terlalu banyak hal yang bisa membuatmu cemburu, apalagi karena kamu tidak tahu bagaimana kehidupan dia sebenarnya di sana. Kamu mudah cemburu dengan teman-teman perempuan di sekitar dia.

Kamu ngambek saat dia tidak bisa dihubungi karena sedang hangout dengan sahabatnya. Atau, kamu bahkan cemburu sama hujan yang jatuh di sana karena bisa lebih dekat sama dia ketimbang kamu. Duh, drama!

Rasa cemburumu akan membuat kelelahan dan makan hati terus-terusan. Lebih baik cari pasangan enggak perlu pakai LDR saja.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI