Kata Psikolog, Ini Kunci Hubungan Asmara yang Awet dan Sehat

Apa yang membuat hubungan asmara tetap sehat dan bisa terjalin langgeng.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 09 November 2021 icon 15:00 WIB
Kata Psikolog, Ini Kunci Hubungan Asmara yang Awet dan Sehat

Ilustrasi Pasangan Pengantin (Pexels/Jonathan Borba)

Demi bisa membangun hubungan asmara yang sehat, dewasa, dan langgeng, tentu itu adalah soal komitmen dan menjaga kesetiaan.

Jika hubungan tersebut terjalin saat menjalani karier, perlu ada kerjasama dan mengerti satu sama lain. Harapannya, hubungan bisa dipertahankan dalam waktu lama.

Nah, salah satu hal paling penting dalam menjalani hubungan asmara adalah keterbukaan diri dan tidak ada ekspektasi yang tersembunyi.

Baca Juga: 4 Tanda Pasangan Alami Krisis Paruh Baya, Termasuk Sering Marah-Marah

Hal ini diungkapkan Psikolog Mellissa Catalina T., M.Psi, dalam acara Webinar Career vs Family, How To Have A Healthy Work-Life Balance, beberapa waktu yang lalu.

Ilustrasi pasangan kekasih. (Unsplash/Jonathan Borba)
Ilustrasi pasangan kekasih. (Unsplash/Jonathan Borba)

"Jadi terbuka itu sangat penting, sehingga tidak ada ekspektasi tersembunyi. Misalnya kalau perempuannya besok nggak mau kerja dan mau berumah tangga. Dan itu harus dibicarakan, supaya kalian punya perencanaan yang matang," ujar Mellissa.

Dia juga mengatakan, "Kemudian, keterbukaan apa yang bisa dan tidak bisa. Misalnya saya bisa menyimpan uang banyak ketika saya memilih memasak. Tapi kalau nggak bisa masak, ya harus diomongin juga ke pasangan."

Baca Juga: Meresahkan, Ternyata Ini 5 Alasan Perempuan Lebih Suka Bad Boy

Selanjutnya, sebagai pasangan, perlu menjalankan kesepakatan bersama agar bisa fleksibel. Mellissa mengatakan, kesepakatan yang bisa dilakukan adalah tidak membawa pekerjaan ke rumah.

"Jadi biar bisa full waktunya bareng pasangan dan juga untuk anak," ucapnya.

Ilustrasi surat cinta. (Pixabay/silviarita)
Ilustrasi surat cinta. (Pixabay/silviarita)

Selain itu, sebagai pasangan yang dewasa, ia menekankan pentingnya menerima keterbatasan pasangan satu sama lain. Dengan cara tersebut, ini akan menggambarkan bagaimana peran masing-masing pasangan.

"Setiap dari kita perannya banyak, dan tidak semua bisa dipenuhi semuanya. Dan ada saatnya pasangan kita lagi menjalankan peran yang tinggi dan tidak bisa di-handle," tutur Mellissa.

Baca Juga: 5 Masalah Seksual Ini Jarang Diobrolkan Pasangan, Termasuk soal Kesuburan

"Kasihan kalau kita nuntut banyak ke pasangan. Dan dari pasangan pun juga perlu membantu satu sama lain. Kayak aku bisa bantu apa nih? Jadi dua-duanya harus dibicarakan," lanjutnya. (*Aflaha Rizal Bahtiar)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI