Kisah Nur Jahan : Bayi Buangan hingga Menjadi Ratu Mughal

Kisah Mehrunisa alias Nur Jahan yang melatarbelakangi drama India Jodha Akbar ini sangat inspiratif, Girls!

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 04 September 2018 icon 11:25 WIB
Kisah Nur Jahan : Bayi Buangan hingga Menjadi Ratu Mughal

Ilustrasi Nur Jahan. (Pinterest)

Mungkin banyak di antara kita yang tidak mengenal, siapa Nur Jahan dan apa kontribusinya selama hidup? Untuk menambah wawasan, nggak ada salah jika kita belajar tentang sejarah India dan flash back sebentar pada abad ke-17 sebagai latar belakang.

Jadi pada masa itu, seorang bayi dari kelas bangsawan telah lahir dan diberi nama Mihr un-Nisa atau yang mudahnya disebut sebagai Mehrunisa. Mehrunisa lahir sebagai anak keempat dari pasangan Ghias Beg dan Asmat, yang arti dari namanya adalah Matahari Para Wanita.

Sayangnya, orangtua Mehrunisa mengalami kejadian buruk yang membuat hidup mereka melarat. Segala gelimang harta kekayaannya kandas dalam waktu yang singkat. Hal ini membuat ayah Mehrunisa, Ghias Beg menjadi khawatir tidak bisa membesarkan anaknya.

Akhirnya Ghias berinisiatif untuk meletakkan Mehrunisa di pinggir jalan dengan harapan, ada orang kaya yang akan merawatnya dengan layak. Harapan tulus seorang ayah selalu dibayarkan dengan baik oleh Tuhan, beruntung seorang sahabat Ghias yang kaya raya melihat Mehrunisa diletakkan di pinggir jalan. Dia mengambilnya dan membawanya pulang.

Sahabat Ghias yang menemukan Mehruinisa pura-pura tidak tahu jika bayi tersebut adalah anak Ghias. Dia membawanya kembali pada ayah kandungnya dan berkedok menemukan bayi ini di pinggir jalan dan menyuruh Ghias merawatnya dengan baik. Malik, sahabat Ghias bahkan bersedia memberikan hidup Mehrunisa pada keluarga Ghias.

Ilustrasi Nur Jahan. (BBC)
Ilustrasi Nur Jahan. (BBC)

Berkat bantuan Malik juga, Ghias kemudian dikenalkan pada Raja Kerajaan Mughal saat itu, yang bernama Sultan Akbar. Sultan Akbar menyukainya dan bersedia memberi pekerjaan pada Ghias. Singkatnya, momen perkenalan tersebut menjadi saat paling bersejarah bagi hidup Mehrunisa kelak. Hal itu karena dari sana lah hubungan baiknya dengan keluarga kerajaan berlangsung.

Mehrunisa tumbuh menjadi gadis yang cerdas dan pemberani. Kecerdasannya bahkan menjadi perhatian Ratu Mughal yang bernama Ruqayyah dan membuatnya menjadi salah satu orang kepercayaan sang ratu.

Seperti halnya orang lain yang melewati masa puber dengan jatuh cinta, begitu juga dengan Mehrunisa. Dia jatuh cinta dengan Pangeran Salim, sang putra mahkota Kerajaan Mughal. Rupanya pangeran juga memiliki rasa yang sama dan berniat mempersunting Mehrunisa, tapi sayangnya sang raja sudah merencanakan pertunangan Mehrunisa dengan seorang prajurit persia yang bernama Ali Quli.

Keputusan raja tentu saja tidak bisa ditawar. Mehrunisa kemudian menikah dengan Ali Quli tanpa rasa cinta. Hubungan mereka dikaruniai satu orang putri cantik, namun kelahirannya tidak mendapat perhatian dari Ali Quli karena dianggap tidak bisa meneruskan nama keluarga.

Hingga suatu saat, Ali Quli melakukan pemberontakan pada kekuasaan raja yang baru, yaitu Sultan Jahangir alias Pangeran Salim yang naik tahta. Ali Quli melakukan penyerangan dan tewas saat beraksi membunuh Gubernur Bengal yang juga saudara angkat Sultan Jahangir.

Ilustrasi Nur Jahan sedang main polo. (BBC)
Ilustrasi Mehrunisa / Nur Jahan sedang main polo. (BBC)

Mehrunisa yang menjanda kemudian kembali pada Ratu Ruqayyah dan bekerja pada sang ratu.

Hingga suatu hari Mehrunisa bertemu dengan Sultan Jahangir dan mereka kembali jatuh cinta. Pertemuan yang direncanakan oleh ratu Ruqayyah ini rupanya berjalan mulus. Meski mendapat tentangan dari Permaisuri Jagat Gosini, Sultan tetap ingin menikahi Mehrunisa dan menjadikannya istri ke 20 sekaligus yang terakhir.

Posisi selir ini rupanya dimanfaatkan dengan baik oleh Mehrunisa. Dia yang berganti nama menjadi Nur Jahan setelah menikah dengan Sultan kemudian menggunakan segala kecerdasannya untuk memegang kekuasaan di balik tahta.

Syarat pertama Nur Jahan ketika menikah adalah tidak mau menjadi selir. Sultan yang sudah cinta mati dengannya kemudian bersedia menyiapkan semua yang diperlukan untuk memboyong calon istri barunya tersebut, termasuk membangun istana indah untuk Mehrunnisa.

Perlahan Nur Jahan mulai memiliki kekuasaan terhadap politik kerajaan dan semakin dikenal sebagai wanita tangguh yang sangat berpengaruh. Namanya sering disebut sebagai satu-satunya penguasa wanita pada dinasti itu.

Kecerdasannya menjadi panutan banyak wanita karena mampu memberikan bukti nyata, bahwa wanita juga bisa berperan penting meskipun secara sejarah, gendernya selalu menempati kelas nomor dua.

Ilustrasi Koin perak dengan ukiran nama Nur Jahan. (BBC)
Ilustrasi Koin perak dengan ukiran nama Nur Jahan. (BBC)

Puncak popularitas sekaligus jejak kecerdasan Nur Jahan bisa dilihat dari ukiran namanya yang tercetak dalam koin perak kerajaan Mughal. Nur Jahan ingin memastikan bahwa namanya terukir tak terhapuskan dalam imajinasi publik. Dia juga mencatat goresan dalam dalam sejarah sebagai satu-satunya permaisuri yang bisa menempati posisi itu.

Kini, nama Nur Jahan ada di mana-mana dalam cerita rakyat India, Pakistan, dan Bangladesh. Kecerdasannya mampu menginspirasi banyak orang. Bahkan Sultan Jahangir sendiri mengabadikan sosoknya dengan sebuah lukisan yang dilukis sendiri olehnya. Jahangir menilainya sebagai pendamping yang sensitif, pengasuh yang luar biasa, penasihat yang cakap, pemburu yang terampil, diplomat dan wanita yang mencintai seni.

Oh ya, satu lagi fakta menarik tentang Nur Jahan yang wajib kamu tahu. Desain karyanya untuk makam orangtua Nur Jahan di Agra kemudian mengilhami pembangunan Taj Mahal, lho! Luar biasa sangat menginpirasi, ya!

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI