Wanita Hamil yang Kerja Malam Hari Lebih Mungkin Alami Keguguran

Risiko menderita keguguran lebih tinggi pada wanita hamil yang bekerja shift malam.

By: Vika Widiastuti icon Selasa, 26 Maret 2019 icon 19:21 WIB
Wanita Hamil yang Kerja Malam Hari Lebih Mungkin Alami Keguguran

Ibu hamil. (Pixabay/distel2610)

Saat ini sudah banyak negara yang meningkatkan manfaat dan fasilitas bagi wanita hamil yang bekerja. Namun, banyak dari mereka masih menghadapi banyak risiko pekerjaan terkait kesehatan, terutama wanita hamil yang bekerja larut malam.

Dilansir dari World of Buzz, dalam sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Occupational & Environmental Medicine menyatakan hel tersebut.

Dengan mengambil data 22.744 wanita hamil yang bekerja di Denmark, mereka diteliti untuk menentukan apakah kerja shift malam memengaruhi risiko mengalami keguguran.

Baca Juga: Baru Saja Keguguran, Wanita ini Malah dapat Komentar Kejam dari Teman

Para peneliti membandingkan data pengkajian para wanita ini, yang sebagian besar bekerja di layanan publik seperti rumah sakit dan menghubungkan mereka dengan data kelahiran dan penerimaan ke rumah sakit untuk keguguran. Ditemukan bahwa ada risiko menderita keguguran lebih tinggi pada wanita hamil yang bekerja shift malam.

Ilustrasi perempuan hamil. (Pixabay)
Ilustrasi perempuan hamil. (Pixabay)

 

Satu hasil signifikan yang ditemukan studi ini adalah bahwa setelah minggu ke delapan kehamilan, wanita yang bekerja dua shift malam atau lebih pada minggu sebelumnya memiliki risiko keguguran yang meningkat 32% dibandingkan dengan mereka yang tidak bekerja pada shift malam pada minggu itu.

Baca Juga: Makan Sushi di Depan Istri Hamil, Pria ini Dikecam Netizen

Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa risiko keguguran meningkat sejalan dengan jumlah shift malam bekerja per minggu dan jumlah shift malam berturut-turut.

Baca Juga: Calon Bayi Dinamai Mirip Mantan Pacar Suami, Wanita Ini Mantap Minta Cerai

Namun para peneliti menekankan bahwa karena ini adalah penelitian observasional, mereka tidak dapat menentukan penyebabnya. Sementara itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa peraturan kesehatan kerja nasional harus diubah untuk lebih melindungi kesejahteraan wanita hamil di tempat kerja.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI