Dilema Putri Aiko, Harus Kehilangan Tahta Jika Memilih Cinta

Jadi anak raja nggak selamanya enak, Putri Aiko contohnya.

By: Rendy Adrikni Sadikin icon Sabtu, 18 Mei 2019 icon 16:08 WIB
Dilema Putri Aiko, Harus Kehilangan Tahta Jika Memilih Cinta

Putri Aiko. (Youtube/Royal Fashion Channel)

Ketika semua orang berkhayal ingin jadi anak raja, mungkin Putri Aiko akan berpikir sebaliknya. Nyatanya, kehidupan dalam istana tidak semenyenangkan yang terlihat. Segala sesuatunya harus diatur dan itu membuat hidupnya terkekang.

Putri Aiko adalah putri tunggal Raja Naruhito yang baru saja resmi diangkat sebagai Kaisar Jepang. Dilahirkan sebagai anak tunggal, Putri Aiko memiliki banyak aturan kerajaan yang harus dipatuhi. Salah satu yang paling berat adalah urusan jodoh. Takdir membuatnya harus memilih antara cinta dan istana.

Dilansir dari Daily Mail, Putri Aiko memang tidak bisa naik tahta karena hanya seorang pangeran yang berhak menjadi kaisar. Itu artinya, sudah jelas dia tak akan mendapatkan 'istana'.

Baca Juga: 5 Alasan Dia Menganggap Perasaanmu Bisa Digantung Kayak Jemuran

Lalu bagaimana dengan 'cinta'?

Putri Aiko dan ayahnya, Kaisar Naruhito. (Youtube/Japan Forward)
Putri Aiko dan ayahnya, Kaisar Naruhito. (Youtube/Japan Forward)

Malang, Putri Aiko tidak bisa memilih cintanya dengan bebas karena aturan kekaisaran membuatnya harus menikahi nobleman, pria dengan gelar bangsawan Jepang. Sayangnya, kini sudah tidak ada lagi pria kelahiran bangsawan yang tersisa di Jepang.

Itu artinya Putri Aiko hanya memiliki 2 pilihan sulit, menikah dengan rakyat biasa atau tidak sama sekali.

Baca Juga: Kamu Tetap Harus Memilih, Ini Caranya Menghadapi Cinta Segitiga

Jika dia menikah dengan rakyat biasa maka gelarnya harus dilepas dan dia kehilangan hak sebagai putri kaisar. Sedangkan jika memilih tidak menikah dan bertahan di istana maka segala gelar dan fasilitas kerajaan bisa dia nikmati.

Sungguh pilihan yang sulit. Namun begitulah takdir menjadi putri raja.

Putri Aiko. (Youtube/Japan Forward)
Putri Aiko. (Youtube/Japan Forward)

Tahun 2005 lalu, Putri Sayako memilih nikah dengan rakyat biasa dan benar saja. Gelar putri, harta dan segala fasilitas kerajaan lepas begitu saja.

Dikabarkan jika bibi Putri Aiko itu kini tinggal di apartemen dan belajar menyetir mobil seorang diri tanpa mendapat fasilitas sopir seperti kehidupannya dulu di dalam istana.

Tahun lalu, Putri Ayako, sepupu Putri Aiko juga mengulang sejarah yang sama. Dia melepas gelar kerajaan demi menikahi seorang pria 'biasa' yang bernama Kei Moraya.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI