Begini Cara L'Oreal Paris Mendukung Pemberdayaan Perempuan di Masa Pandemi

Berikut langkah yang dilakukan L'Oreal Paris bekerja sama dengan Alfamart.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 24 Agustus 2021 icon 15:07 WIB
Begini Cara L'Oreal Paris Mendukung Pemberdayaan Perempuan di Masa Pandemi

Ilustrasi perempuan karier. (Unsplash/CoWomen)

Brand kecantikan L'Oréal Paris kembali meneguhkan komitmennya untuk memberdayakan perempuan di Indonesia melalui kampanye Stand Up Against Street Harassment, kampanye global intervensi pelecehan seksual di ruang publik.

Setelah diluncurkan pada Maret lalu di Indonesia, kampanye ini terus digaungkan, melihat masih banyak tindakan pelecehan seksual di ruang publik pada masa pandemi.

Bekerja sama dengan Hollaback! Jakarta, L'Oréal Paris kini juga menggandeng Alfamart sebagai salah satu partner strategis untuk turut serta mengintervensi pelecehan seksual di ruang publik lewat Pelatihan 5D, yakni Dialihkan, Dilaporkan, Dokumentasikan, Ditegur, dan Ditenangkan.

Umesh Phadke, President Director L'Oréal Indonesia mengatakan, "L'Oréal menyadari bahwa saat ini dunia tengah menghadapi tantangan yang sangat besar di bidang lingkungan dan isu sosial dan melalui L'Oréal for the Future kami ingin membantu mengalahkan tantangan tersebut. Sebagai brand kecantikan nomor satu di dunia, L'Oréal Paris ingin membantu masyarakat dan memenuhi komitmen kami melalui pemberdayaan perempuan untuk melawan isu sosial pelecehan seksual di ruang publik."

Maria Adina, Brand General Manager L'Oreal Paris. (Istimewa)
Maria Adina, Brand General Manager L'Oreal Paris. (Istimewa)

Menurut survei global yang dilakukan L'Oréal Paris bekerja sama dengan IPSOS di bulan Januari 2021, ditemukan bahwa 1 dari 3 perempuan masih mengalami pelecehan seksual di ruang publik selama masa pandemi. Di Indonesia sendiri, menurut data dari Komnas Perempuan, hingga 3 Juli 2021 terdapat 1.902 kasus.

Maria Adina, Brand General Manager L'Oréal Paris Indonesia mengungkapkan, "Selama pandemi, kita tak bisa memungkiri bahwa aktivitas masyarakat berubah dan berpindah tempat. Aktivitas di dunia maya meningkat, menjadikan media sosial menjadi ruang publik dan memungkinkan untuk terjadinya pelecehan seksual."

"Menurut Plan International 2020, terdapat 56% anak perempuan dan remaja perempuan pernah mengalami atau menyaksikan pelecehan seksual di ranah daring. Namun demikian, hal ini tidak menutup kenyataan juga masih terjadi di ruang publik. Jadi pelecehan seksual itu masih ada bahkan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja," jelasnya kemudian.

Adina pun mengatakan bahwa masyarakat masih rentan menjadi korban pelecehan seksual, termasuk para pekerja esensial seperti tenaga kesehatan hingga tenaga kasir.

"L'Oréal Paris berkomitmen untuk terus memantapkan usaha dalam melawan aksi pelecehan seksual di ruang publik serta menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia untuk turut serta mendukung gerakan ini. Kami bangga dapat bermitra dengan Alfamart yang juga memiliki visi yang sama dengan perusahaan kami," tambahnya.

Sejalan dengan komitmen L'Oréal Paris, Alfamart pun berkomitmen memberikan pelatihan 5D kepada 30.000 karyawannya, termasuk para kasir yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Hans Prawira, President Director PT Sumber Alfaria Trijaya mengatakan, "Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, kami terus berusaha untuk membuat gerai kami menjadi tempat bekerja dan berbelanja yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawan dan pelanggan. Kami menyadari bahwa gerai kami merupakan ruang publik dan menjadi titik temu bagi banyak masyarakat dari berbagai kalangan."

"Untuk itu, kami merasa perlu membekali karyawan kami dengan pelatihan 5D khususnya para petugas kasir agar mereka dapat berdaya ketika dihadapkan pada situasi sebagai korban ataupun saksi pelecehan seksual di ruang publik," ujar dia menambahkan.

Sementara itu, Anindya Restuviani, Site Leader & Co-Director of Hollaback! Jakarta mengapresiasi pihak L'Oréal Paris dan Alfamart yang menyadari pentingnya penanggulangan isu pelecehan seksual.

"Sejak 2016 kami sudah berusaha untuk menekan dan menghentikan pelecehan seksual di manapun dan dalam bentuk apa pun. Kami sangat senang bahwa dua perusahaan besar seperti L'Oréal dan Alfamart secara aktif melibatkan seluruh karyawan mereka untuk mengetahui lebih jauh mengenai pelecehan seksual di ruang publik dan memberdayakan diri mereka dengan Pelatihan 5D, sehingga bisa turut andil dalam menciptakan ruang publik yang aman dari kekerasan seksual bagi perempuan di Indonesia," jelas Anindya.

Adinia Wirasti, aktris dan figur pemberdayaan wanita. (Istimewa)
Adinia Wirasti, aktris dan figur pemberdayaan wanita. (Istimewa)

Aktris dan figur pemberdayaan perempuan Indonesia, Adinia Wirasti juga turut mendukung kampanye Stand Up Against Street Harassment. "Sebagai seorang perempuan, saya sangat mendukung gerakan Stand Up Against Street Harassment dan metode Pelatihan 5D yang terbukti praktis dan aman. Sudah saatnya #WeStandUp! untuk menghentikan aksi pelecehan seksual apalagi di ruang publik karena diam bukan pilihan."

"Kita semua harus peduli akan hal ini demi terciptanya ruang publik yang aman bagi semua orang, khususnya perempuan, agar dapat terus melangkah dalam mengejar cita-cita dan mimpinya dengan rasa aman di mana pun, kapanpun," jelas Adinia Wirasti.

Melalui kampanye Stand Up Against Street Harassment ini, L'Oréal Paris berambisi untuk melatih 1.000.000 orang secara global dengan metode 5D. Hingga saat ini, lebih dari 350.000 orang yang sudah mendapatkan pelatihan termasuk di Indonesia. Berbagai upaya akan terus dilakukan untuk dapat meningkatkan angka pelatihan sehingga berkontribusi dalam menurunkan insiden pelecehan seksual di ruang publik.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI