Orangtua Diminta Jangan Khawatir dengan Penyebaran Infeksi Pneumonia Mycoplasma

Masyarakat diminta tidak perlu khawatir dengan ancaman infeksi Pneumonia Mycoplasma yang berisiko membuat anak-anak sakit.

By: Risna Halidi icon Rabu, 06 Desember 2023 icon 16:03 WIB
Orangtua Diminta Jangan Khawatir dengan Penyebaran Infeksi Pneumonia Mycoplasma

Ilustrasi ibu anak. (Unsplash/Jordan Whitt)

Masyarakat diminta tidak perlu khawatir dengan ancaman infeksi Pneumonia Mycoplasma yang berisiko membuat anak-anak sakit. Dokter Spesialis Anak RSCM, dr. Nastiti Kaswandani menegaskan, infeksi bakteri tersebut lebih ringan dibanding influenza bahkan Covid-19.

"Dibandingkan Covid-19, influenza, atau virus pneumonia lain seperti pnemokokus, pneumonia akibat mycoplasma ini jauh lebih rendah. Sehingga tidak perlu ada kepanikan berlebihan di masyarakat," kata dr. Nastiti saat konferensi pers virtual bersama Kementerian Kesehatan, Rabu (6/12/2023).

Angka kematian akibat infeksi tersebut juga relatif lebih rendah. Dokter Nastiti menyebut, korban meninggal akibat Pneumonia Mycoplasma di dunia sebesar 0,5 sampai 2 persen.

"Itu pun hanya pada orang yang dengan komorbiditas," imbuhnya.

Sementara itu, gejala yang dialami oleh pasien juga mirip dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada umumnya.

Ciri khasnya berupa diawali dengan demam kemudian batuk yang menganggu selama 2-3 minggu. Juga adanya gejala lain seperti nyeri tenggorok, serta nyeri dada dan rasa lemas pada anak yang usianya telah lebih besar.

Gejala-gejala tersebut pada umumnya tidak sampai menganggu gerak aktif anak-anak.

Dokter Nastiti mengatakan kalau berdasarkan literatur kesehatan di luar negeri bahkan dikatakan kalau anak yang terinfeksi Pneumonia Mycoplasma masih bisa beraktivitas normal.

"Makanya literatur di negara luar mereka menyebutnya dengan nama lain, sebutnya walking pneumonia. Karena kena pneumonia yang penyebabnya mycoplasma ini anak-anaknya masih jalan-jalan, beraktivitas biasa," ujarnya.

Ilustrasi sakit. (Pexels)
Ilustrasi sakit. (Pexels)

Kebanyakan anak yang terinfeksi Pneumonia Mycoplasma juga cukup dilakukan rawat jalan di rumah dengan pemberian obat oral dari dokter. Pada akhirnya infeksi tersebut akan sembuh dengan sendirinya.

"Tidak ada yang anaknya harus diinfus, dirawat di rumah sakit, pakai oksigen. Menunjukan anak cukup baik kondisi klinisnya, sehingga dia masih bisa beraktivitas seperti biasa. Naka tata laksananya bisa rawat jalan, pemberian obat secara minum," jelas dokter Nastiti.

Meski begitu, dia tetap berpesan kepada orang tua agar menjaga kebersihan dan kesehatan anak-anak. Sebab, penyakit tersebut mudah menular dari percikan atau droplet yang keluar dari pengidap Pneumonia Mycoplasma.

Cara pencegahannya juga mirip seperti saat menghindari Covid-19. Yakni, dengan rutin cuci tangan, menjaga jarak, juga pakai masker bila berdekatan dengan orang yang bergejala.

(Lilis Varwati)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI