Ragam

Bernadya Pilih Cut Off Mantan: Move On Elegan Emang Butuh Tegas, Bukan Galau

Bernadya memilih cut off mantan demi kesehatan emosional. Simak tips move on elegan dan dewasa yang bisa kamu tiru juga.

Vania Rossa | Ayu Ratna

Move on ala Bernadya. (Instagram/@bernadyaribka)
Move on ala Bernadya. (Instagram/@bernadyaribka)

Dewiku.com - Penyanyi muda berbakat Bernadya baru-baru ini membagikan kisah pribadinya tentang cara ia move on dari mantan pasangan. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku memilih untuk cut off mantan alias memutus semua bentuk komunikasi demi kesehatan mental dan ketenangan emosional.

Langkah ini bukan karena benci, tapi karena ia sadar bahwa bertahan di relasi yang sudah berakhir hanya akan memperpanjang luka.

Keputusan Bernadya ini mendapat banyak respon positif dari netizen karena dianggap mewakili cara move on yang dewasa dan elegan.

Ia tidak terjebak dalam drama masa lalu, tapi memilih fokus memperbaiki diri dan membuka lembaran baru. Nah, kalau kamu lagi struggling untuk move on, berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu lakukan biar bisa move on secara sehat dan elegan kayak Bernadya.

1. Terima Kenyataan Bahwa Hubungan Sudah Berakhir

Langkah awal yang paling penting adalah jujur ke diri sendiri: hubungan itu udah selesai. Kadang kita masih denial, berharap semuanya bisa balik kayak dulu. Tapi terus-terusan berharap malah bikin kamu stuck di situ-situ aja. Menerima kenyataan emang pahit, tapi itu satu-satunya pintu keluar dari hubungan yang udah kandas.

2. Cut Off Total: Stop Kontak, Stop Stalking

Salah satu pesan utama dari Bernadya adalah pentingnya memutus semua komunikasi dengan mantan. Jangan ngontak, jangan kepoin story-nya, dan kalau perlu, blokir semua akses. Bukan karena dendam, tapi karena kamu butuh ruang buat sembuh. Semakin sering kamu lihat dia update, semakin susah kamu lepas.

3. Singkirkan Barang-Barang Kenangan

Barang-barang kecil kayak hoodie mantan, foto bareng, atau playlist kesukaan kalian berdua—semuanya bisa jadi trigger untuk kembali tenggelam dalam kenangan. Simpan, buang, atau hibahkan. Intinya, jangan biarkan benda-benda itu terus menyimpan energi masa lalu di sekitar kamu.

4. Hindari Tempat-Tempat yang Bikin Flashback

Kafe langganan kalian, taman favorit, atau bioskop tempat kencan pertama—sebisa mungkin hindari dulu tempat-tempat ini. Nggak ada yang salah dengan nostalgia, tapi ketika hati belum siap, lebih baik jaga jarak. Kamu butuh ruang baru, energi baru, dan suasana baru.

5. Fokus ke Diri Sendiri, Jangan Malah Cari Pelarian

Setelah cut off, jangan buru-buru cari pengganti. Fokus dulu ke diri sendiri. Lakukan hal-hal yang kamu suka, mulai dari olahraga, belajar skill baru, sampai hangout sama teman-teman. Proses ini penting banget biar kamu nggak cuma lupa, tapi juga tumbuh jadi versi dirimu yang lebih kuat.

6. Validasi Emosi: Nggak Harus Selalu Kuat

Nggak apa-apa kok kalau kamu masih nangis, marah, atau kecewa. Semua emosi itu valid dan harus dirasakan, bukan ditekan. Menulis di jurnal, curhat ke teman, atau sekadar menangis dalam diam bisa jadi cara yang sehat untuk melepas emosi yang terpendam.

7. Pertimbangkan Konsultasi Profesional

Kalau kamu merasa stuck terlalu lama atau perasaanmu makin nggak stabil, nggak ada salahnya ketemu psikolog. Profesional bisa bantu kamu melihat masalah dari sudut pandang yang lebih sehat dan kasih strategi yang cocok buat kamu.

8. Belajar dan Introspeksi Diri

Hubungan yang berakhir bukan berarti gagal total. Dari situ kamu bisa belajar banyak—tentang diri sendiri, tentang cinta, dan tentang apa yang sebenarnya kamu butuhkan di masa depan. Introspeksi bukan untuk menyalahkan, tapi buat berkembang.

Keputusan Bernadya untuk cut off mantan bukan karena benci, tapi karena ingin sembuh. Dan kamu juga bisa melakukan hal yang sama: jaga jarak, sayangi diri sendiri, dan bersiap untuk membuka hati pada hal-hal yang lebih baik. Move on bukan tentang siapa yang datang setelahnya, tapi tentang bagaimana kamu bisa berdamai dengan masa lalu.

Berita Terkait

Berita Terkini