Ragam
Cewek Smart Tahu Batas! Jangan Asal Cerita 3 Hal Ini ke Orang Lain
Berbagi cerita boleh aja, sih. Tapi jangan berlebihan sampai oversharing hal-hal yang sifatnya pribadi, apalagi ke orang yang nggak terlalu dekat atau bahkan di medsos.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Girls, berbagi cerita sama teman emang nyenengin dan bikin lega atau malah kita dapat dukungan emosional. Tapi, dibalik semua itu ada bahaya yang mengancam hingga kamu nggak boleh overshare urusan yang sifatnya pribadi dan mendalam.
Ada hal-hal-hal penting yang memang pantang buat dijadikan bahan sharing, terutama ke teman yang nggak akrab-akrab banget. Berikut tiga di antaranya yang paling utama.
Baca Juga
Love Language Bukan Cuma Buat Pacar, Tapi Buat Diri Sendiri Juga: Biar Kamu Nggak Gampang Empty!
Petite Tapi Pede! Seleb Mungil Ini Buktiin Tinggi Badan Bukan Segalanya
Autentik Itu Menarik, Ini Kunci Bikin Personal Branding yang Beda dari yang Lain
Biar Nggak Tersesat di Dunia Cashless, Melek Finansial Itu Kunci!
Bersuara Terus di Kepala? Begini Cara Bungkam Inner Critic dan Naikin Percaya Diri
Parenting Seleb: Didikan Tegas ala Nia Ramadhani vs Lembut ala Jessica Iskandar
1. Apa yang Kamu Kerjakan Saat Ini dan Goals ke Depan
Jangan pernah share tentang apa yang kamu kerjakan saat ini ke orang lain, seperti rencana buka bisnis baru, rencana kapan mau nikah, atau keinginan buat resign dari tempat kerja sekarang buat pindah ke perusahaan X.
Baiknya, sih nggak perlu cerita ke orang lain, apalagi ke orang-orang yang sama sekali nggak ada kaitannya dan berperan penting dalam hidupmu. Kalau kamu sampai sharing hal-hal ini, justru membuka kesempatan buat energi negatif masuk.
Energi negatif seperti rasa iri ini bisa memicu keinginan orang buat ngrusak rencana-rencana hidup yang kamu buat. Dan sayangnya, mereka udah tahu langkah-langkahmu dan jadi lebih mudah menghancurkan hidupmu.
Jadi, usahakan buat keep semuanya rapat-rapat kalau belum terealisasi. Pastikan cuma kamu dan keluarga inti aja yang tahu rencana besar yang ingin kamu wujudkan.
2. Insecurity atau Luka Terbesarmu
Kalau kamu merasa butuh dukungan emosi dari orang lain dan berpikir dengan cerita insecurity atau luka terbesarmu adalah cara terbaik, maka kamu salah besar. Mereka bukan keluarga yang menjamin bisa memberimu ketulusan, lho.
Pengalaman-pengalaman masa lalu seperti trauma masa kecil, daddy issue, pengalaman pernah diselingkuhi atau alami kekerasan dari mantan, nggak seharusnya diceritakan ke orang lain. Mereka nggak perlu tahu sedalam itu, terutama ke teman cowok atau gebetan.
Ingat, cowok yang deket saat ini belum tentu dia bakal jadi suami. Mungkin kamu berpikir share hal-hal ini buat rasa aman karena dengan orang tahu ketakutan terbesarmu, mereka nggak akan nyakitin.
Tapi kamu juga harus ingat, saat orang-orang tahu kelemahan dan ketakutan terbesar dalam hidupmu, bisa aja jadi celah buat mereka nambah luka atau sengaja nusuk kamu demi melemahkan mentalmu.
Terkadang, standar sosial tentang keberhasilan dikaitkan pada nominal penghasilan bulanan. Orang pun merasa kalau bisa dihargai dan diakui kalau lingkungan tahu berapa digit gaji per bulan yang didapat.
Meski nggak terang-terangan nyebut nominal, kadang sharing kamu udah bisa beli apa aja atau kasih apa aja ke orang tua juga jadi cara lain membuka kondisi finansialmu. Sayangnya, cara ini justru bisa jadi celah orang buat ngejatuhin kamu.
Kalau ngga, mereka malah jadi punya niat buat manfaatin kamu buat minjem duit. Ya nggak salah juga, kamu dianggap mampu dan mapan di saat mereka kekurangan. Kalau udah begini, mau nolak pun kadang-kadang malah jadi dihujat pelit dan nggak mau nolong teman.
Yuk, Stop Oversharing ke Orang Asing!
Kalau kamu udah paham urusan apa aja yang pantang buat di-share, sebaiknya mulai tahan diri buat berhenti cerita hal-hal di ruang privat secara mendalam ke orang lain. Kamu juga perlu pilih-pilih teman share yang terpercaya.
Jangan sampai cuma karna lagi stres dan butuh didengar, kamu jadi cerita macam-macam ke sembarang orang. Renungkan juga alasanmu buat sharing cerita pribadi lebih dulu sebelum mulai buka mulut.
Kalau nggak penting dan mendesak banget, ya simpan semua sendiri. Tapi kalau memang harus sharing, pastikan dia orang yang bisa dipercaya dan jadi tempat ternyaman buat berbagi certita, entah itu orang tua atau suami.
Kamu juga perlu mengelola emosimu biar nggak kebablasan sharing macam-macam sama orang. Alihkan aja energimu buat workout, mengekspresikan diri lewat seni, atau solo traveling biar pikiran jadi fresh.