Ragam
Prom Talk: Saat Prilly Beberkan Pilihan Cowok, Mapan Dulu Atau Nikah Dulu?
Prom Talk Prilly-Omara jadi insight buat cewek-cewek saat akan memilih keputusan besar dalam hidup, baik pasangan maupun pernikahan.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Prom Talk jadi sesi tanya jawab yang dilakukan Prilly Latuconsina bersama sang kekasih, Omara Esteghlal. Kali ini, Omara membuka segmen ‘saling buka suara’ dengan melontarkan pertanyaan buat Prilly yang cukup menggelitik.
Saat Omara bertanya, “laki-laki, mapan dulu atau nikah dulu menurut kamu”, Prilly mengawali dengan sebuah diplomasi untuk menjelaskan pilihan jawabannya.
“Sebelum aku menjawab, kita liat dulu kata mapan menurut KBBI. Mapan itu matang, tidak goyah, stabil gitu ya, mantap gitu. Dan menurut aku sendiri mapan itu bisa dikategorikan dalam beberapa aspek,” jelas Prilly dengan nada lembut.
Melanjutkan, Prilly kemudian menjelaskan kemungkinan jawaban yang dia pilih sesuai definisi mapan dari berbagai kemungkinan makna.
“Pertama, kalau misalnya mapannya itu yang kamu bicarakan adalah mapan secara materi atau finansial, aku akan jawab nikah dulu. Materi itu sangat-sangat subjektif menurut aku, nggak semua orang kebutuhannya sama. Terus setiap orang juga kebutuhannya tiap bulannya bisa beda-beda. Jadi bener-bener fluktuatif dan materi itu bisa dicari bersama. Siapa tahu pas nikah jadi lebih mapan, lebih matang, jadi lebih stabil,” jawab Prilly tentang kemungkinan pertamanya.
Nggak berhenti, kekasih Omara tersebut juga memberikan respons andai pemahaman mapan bukan secara finansial tapi pada aspek kognitif.
“Tapi kalau kemapanan ini untuk aspek pola pikir dan kedewasaan orang tersebut untuk mengelola emosi, aku memilih mapan dulu. Jadi tergantung nih mapan yang kamu tanya mapan yang mana gitu,” tegas Prilly.
Semakin luas, obrolan ini juga berujung pada harapan Prilly pada pasangannya kelak yang akan diajak menikah karena dia lebih butuh suami yang matang secara kognitif dan emosi.
“Pastinya aku ingin menikah sama orang yang dia udah tahu tujuan dia menikah itu apa, dia bisa menyesuaikan diri sama pola pikir aku, dia bisa dewasa untuk sama-sama bertumbuh sama aku. Karena membangun relationships, pernikahan itu tidaklah mudah. Jadi butuh pasangan yang sudah matang pemikirannya dan sudah stabil emosinya,” pungkas Prilly.
Dari Prilly dan Omara kita bisa belajar cara memilih pasangan terbaik saat ingin membangun kehidupan pernikahan yang mapan, berikut beberapa di antaranya.
Baca Juga
Vior Bahas Toleransi dalam Pernikahan yang Bikin Netizen Setuju Banget
Giliran Nagita Nyicip Donat Pinkan Mambo: Nilainya Cuma Segini...
Peran Sore Bikin Sheila Dara Geleng-Geleng: Kalau Gue, Mungkin Nggak Gitu
Jisoo BLACKPINK Posting Pakai Lagu Shoot! Warganet Heboh, Lagu Lokal Naik Level
Bukan Asing, Tapi Orang Dalam: Prabowo Sebut Koruptor Sebagai Dalang di Balik Indonesia Gelap
1. Pilih Pasangan yang Mapan Tanpa Angka
Memilih pasangan yang mapan jadi poin penting pertama yang diungkap dari segmen Prom Talk Prilly-Omara tadi. Terlepas dari definisi yang mengarah pada aspek finansial, kognitif maupun emosi, kemapanan pasangan nggak bisa diukur dari angka.
Kemapanan emosi dan kognitif nggak tergantung angka umur sebab orang yang lebih tua belum tentu unggul pengalamannya dari yang lebih muda. Ada juga orang yang lebih muda justru emosinya lebih stabil dan nggak meledak-ledak.
Sementara kemapanan finansial juga nggak bisa diukur dari angka gaji. Ada orang yang gajinya besar belum tentu lebih kaya karena tergantung pengeluaran rutinnya juga. Bisa saja orang yang gajinya lebih kecil justru punya tabungan dan dana simpanan karena bisa menurunkan levelnya.
2. Gunakan Standar Ideal Sendiri
Memilih pasangan memang perlu menetapkan standar, tapi bukan berarti kamu bisa menggunakan standar ideal orang lain sebagai patokan. Setiap orang punya kriteria pasangan idealnya masing-masing dan belum tentu cocok buat semua orang.
3. Harus Kenali Kemauan Diri Dulu
Jangan buru-buru melompat pada kriteria pasangan kalau kamu belum mengenali apa maumu sendiri. Pahami dulu visi misimu dalam membangun hubungan, baru arahkan ke pasangan yang sejalan agar bisa berjalan bersama.
Kamu juga nggak bisa menyamakan visi misi dengan pasangan kalau belum tahu tujuan pernikahan ini. Seberapa dewasa dan mapan kalian jadi penentu dalam membangun hubungan yang stabil, termasuk pernikahan.