Ragam
Orang China Makin Sibuk, Fast Food Jadi Dapur Kedua di Tengah Gaya Hidup Urban
Gaya hidup urban di China bikin fast food makin jadi andalan. Dari Beijing hingga Shanghai, restoran cepat saji selalu ramai jadi solusi praktis di tengah ritme hidup serba cepat.
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - Gaya hidup masyarakat urban di China semakin modern dan padat. Kesibukan kerja, ritme hidup serba cepat, hingga tuntutan aktivitas harian bikin banyak orang memilih cara praktis dalam urusan makan. Alih-alih memasak di rumah, tak sedikit orang China yang mengandalkan makanan siap saji sebagai solusi instan.
Hal ini terlihat jelas di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Restoran cepat saji maupun outlet makanan praktis hampir selalu dipadati pelanggan, terutama saat jam sibuk seperti makan siang dan malam.
Bagi banyak orang, membeli makanan di luar dianggap lebih efisien, hemat tenaga, dan tentunya menghemat waktu yang terbatas. Menurut sejumlah survei, tren ini paling kuat di kalangan anak muda.
Mereka menilai membeli makanan siap saji bukan sekadar pilihan praktis, tapi sudah jadi bagian dari gaya hidup modern. Namun di sisi lain, muncul pertanyaan menarik: kalau dipikir-pikir, sebenarnya lebih worth it mana sih—masak sendiri di rumah atau beli fast food yang serba cepat?
Memasak Sendiri vs Fast Food, Mana yang Lebih Worth It?
Kalau ngomongin soal makan, sebenarnya tiap orang punya pertimbangan sendiri. Ada yang suka masak di rumah karena dianggap lebih sehat dan hemat, ada juga yang merasa hidup lebih simpel kalau tinggal pesan makanan cepat saji. Nah, biar lebih jelas, yuk kita bedah satu per satu plus minusnya.
Memasak Sendiri
Keuntungan:
Pertama, jelas lebih hemat. Bahan mentah umumnya lebih murah dibanding beli makanan siap saji. Plus, kamu bisa masak sekaligus untuk beberapa porsi, jadi stok makan lebih banyak. Dari sisi kesehatan, masak sendiri juga bikin kamu punya kontrol penuh atas bahan yang dipakai. Artinya, kamu bisa menghindari pengawet, MSG berlebihan, sampai lemak tak sehat.
Selain itu, memasak bisa jadi kegiatan yang menyenangkan lho. Banyak orang merasa puas saat berhasil bikin masakan enak dengan tangan sendiri. Bonusnya lagi, kamu bebas berkreasi dengan resep dan menyesuaikan rasa sesuai selera pribadi.
Baca Juga
Seniman Muda Erica Richardo Dapat Kehormatan, Lukisan Tangannya Hiasi Livery Garuda Indonesia untuk HUT RI ke-80
Hari Kemerdekaan, Maia Estianty Sentil Soal Pajak dan Kesejahteraan Rakyat
Biasa Santai Pakai Kaus, Sintya Marisca Mendadak Anggun Jadi Pembaca UUD 1945 di HUT RI ke-80
Christian Sugiono Buka Hotel Glamping di Bali, Titi Kamal Ikut Bangga Jadi Support System Nomor Satu
Lamaran Paling Personal, Kevin Royano Pilih Makam Ayah Rachquel Nesia Jadi Saksi
15 Marketers Lintas Industri Ngumpul Bareng, Bahas Masa Depan Marketing di Era AI
Kekurangan:
Tapi ya, harus diakui memasak memang butuh waktu. Mulai dari belanja bahan, menyiapkan, memasak, sampai cuci peralatan setelahnya. Belum lagi kalau belum terbiasa, kamu perlu keterampilan dasar memasak biar hasilnya sesuai harapan.
Membeli Makanan Cepat Saji
Keuntungan:
Nah, kalau fast food sudah pasti praktis dan efisien. Cocok banget buat kamu yang super sibuk dan nggak punya banyak waktu untuk masak. Tinggal pesan, tunggu sebentar, makanan langsung datang. Variasi menunya juga banyak, jadi nggak cepat bosan.
Kekurangan:
Sayangnya, makanan cepat saji biasanya lebih mahal dibanding masak sendiri. Dari sisi kesehatan pun kurang oke, karena sering mengandung lebih banyak garam, gula, dan lemak. Selain itu, kamu juga nggak bisa sepenuhnya tahu kualitas bahan maupun cara pengolahannya.
Pilihan balik lagi ke gaya hidup dan prioritas masing-masing. Kalau kamu punya waktu, ingin hemat, dan peduli soal kesehatan, masak sendiri jelas lebih baik.
Tapi kalau jadwal super padat dan butuh solusi cepat, beli fast food bisa jadi opsi praktis. Intinya, kenali kebutuhan, sesuaikan dengan anggaran, lalu pilih cara makan yang paling bikin kamu nyaman. Jangan lupakan soal kesehatanmu juga, karena yang berlebihan itu tidak baik, termasuk terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji.