Gadis Cilik Ini Selamatkan Ibunya dari Tindak Kekerasan Sang Ayah

'Ayah saya menyakiti ibu saya,' kata dia.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Sabtu, 20 Oktober 2018 icon 14:00 WIB
Gadis Cilik Ini Selamatkan Ibunya dari Tindak Kekerasan Sang Ayah

Ilustrasi bocah pemberani. (Pixabay)

Seorang gadis cilik berusia enam tahun membantu menyelamatkan ibunya dari tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh ayahnya sendiri. Dia melaporkan kejadian mengerikan itu kepada gurunya.

Kisah ini terjadi di Sheffield, Inggris. Dilansir dari Mirror, bocah berusia enam tahun itu mengungkapkan kepada gurunya dengan bahasa yang sangat lugas khas anak-anak. ''Ayah saya menyakiti ibu saya,'' kata bocah pemberani itu kepada seorang staf guru.

''Ayah saya nakal. Ayah menyakiti ibu dengan birdy wallpaper. Ibu bilang mencintai ayah, tapi ayah terus-menerus menyakitinya,'' ucap anak itu.

Baca Juga: Kamu Harus Tahu, 4 Fakta tentang Kekerasan dalam Pacaran

Staf yang terkejut pun kemudian menghubungi polisi. Akhirnya, laporan itu berbuah penangkapan Scott Keegans (34) yang selama ini melakukan KDRT terhadap istrinya, Jodie (36).

Jodie mengatakan hidupnya seperti film horor. Pemukulan terhadap dirinya telah berlangsung selama tiga tahun sebelum gadis kecilnya itu menghentikan ulah suaminya.

Hakim kemudian memutuskan Keegans bersalah atas enam tuduhan, yakni terkait penyerangan, pelecehan seksual, dan pemerkosaan. Keegans pun dijatuhi hukuman penjara selama 18 tahun.

Baca Juga: Kasus KDRT Semakin Beragam, KPPPA Geram

Ilustrasi kekerasan. (Pixabay)
Ilustrasi kekerasan. (Pixabay)

Hakim setempat menggambarkan KDRT yang dialami Jodie sebagai kasus paling brutal yang pernah dilihatnya dalam 30 tahun.

Jodi sendiri berkata merasa hidupnya benar-benar akan tamat saat mendapatkan serangan terakhir sebelum suaminya ditangkap. Dia dipukuli dengan benda tumpul selama dua jam. ''Saya pikir ini adalah hari dimana saya akan mati,''

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada 22 Desember 2017 lalu. Jodie melihat raut wajah suaminya berubah seperti tokoh Joker dalam film Batman.

''Sejujurnya saya berpikir saya akan mati. Saya sangat takut dan itu sangat menyakitkan,'' ujarnya.

Jodie mengungkapkan tindak kekerasan yang dilakukan si suami hanya akan berhenti ketika Keegans lelah dan menyuruh tidur. Namun, esok paginya, kejadian serupa bakal terulang.

Polisi tiba di rumahnya dua hari sebelum Natal. Ibu tiga anak itu lalu melihat satu-satunya kesempatan untuk melarikan diri.

''Saya melakukan sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya, menunjukkan kepada dua petugas polisi luka saya dan hanya berkata, saya pikir saya adalah korban kekerasan dalam rumah tangga.''

Ilustrasi kekerasan. (Pixabay)
Ilustrasi kekerasan. (Pixabay)

Jodie memiliki telinga yang robek dan luka patah tulang pada bahu, tulang rusuk, dan tulang belakang. Beberapa bagian tubuh lainnya juga terlihat memar serta diketahui pernah mengalami patah tulang.

Para dokter juga mengatakan kepada Jodie mengenai resiko gagal paru-paru dan organ dalam. ''Saya memiliki 95% memar di tubuh saya dan harus tinggal di rumah sakit selama lima hari selama Natal. Jujur, itu adalah Natal terbaik yang pernah saya miliki (karena bebas dari KDRT),'' ungkap Jodie.

Jodie sendiri menikahi Keegans pada tahun 2009 saat perayaan Halloween. Mereka menggelar pernikahan bertema horor di sebuah pub angker. Dia sendiri berpakaian seperti Corpse Bride.

Jodie berkata pernikahan dengan Keegans awalnya berjalan dengan sangat baik. Dia adalah partner dan ayah yang hebat. Namun sekitar tiga tahun yang lalu, perilaku posesifnya meningkat.

Jodi selama ini merasa terjebak sebelum akhirnya diselematkan oleh bocah pemberani kesayangannya.

''Anak perempuan saya adalah pahlawan super saya karena cukup berani untuk memberi tahu sekolahnya, yaitu ketika support service pertama kali dilibatkan. Dia benar-benar menyelamatkan hidupku,'' kata Jodie.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI