Trending

Kenalan Sama Audrey Crews, Wanita Super Pertama yang Bisa Ngetik Pakai Pikiran!

Teknologi masa depan yang dulunya cuma ada di film, sekarang perlahan jadi kenyataan.

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Audrey Crews (X/@NeuraNova9)
Audrey Crews (X/@NeuraNova9)

Dewiku.com - Teknologi kembali bikin heboh netizen. Kali ini datang dari dunia medis dan sains, tepatnya dari terobosan yang dilakukan oleh perusahaan milik Elon Musk, Neuralink. Salah satu penggunanya, Audrey Crews, baru-baru ini jadi perbincangan hangat setelah berhasil mengetik hanya dengan menggunakan pikirannya. Ya, kamu nggak salah baca, ngetik pakai pikiran.

Kisah ini viral setelah Audrey membagikan momen tersebut lewat media sosial X. Yang bikin makin luar biasa, Audrey ternyata sudah mengalami kelumpuhan sejak usia 16 tahun, dan kini di usia 36, ia jadi bagian dari uji klinis teknologi Neuralink di University of Miami Health Center.

Neuralink sendiri adalah teknologi Brain-Computer Interface (BCI), yang memungkinkan otak manusia terhubung langsung dengan perangkat digital. Gimana caranya? Sebuah chip kecil ditanam di dalam otak pengguna, dan chip ini bisa menerjemahkan aktivitas otak menjadi perintah komputer. Jadi, tanpa perlu tangan, kamu bisa mengetik atau mengontrol perangkat hanya lewat pikiran.

Teknologi ini memang masih dalam tahap uji klinis, tapi keberhasilan Audrey menunjukkan potensi besar untuk masa depan, khususnya bagi orang-orang dengan disabilitas fisik. Yuk, scroll terus buat bahas lebih lanjut soal siapa Audrey Crews dan apa saja fakta menarik dari teknologi super canggih Neuralink ini!

Siapa Sebenarnya Audrey Crews?

Nama Audrey Crews belakangan ini ramai dibicarakan, terutama di dunia teknologi dan kesehatan. Melansir dari Times of India, Audrey adalah sosok yang dikenal sebagai “Pasien P9” dalam uji coba klinis teknologi Neuralink. Ya, teknologi yang menghubungkan otak dengan mesin itu, lho!

Audrey sendiri sudah hidup dengan kelumpuhan total selama 20 tahun akibat cedera tulang belakang yang cukup parah. Tapi lewat prosedur implan chip otak yang ia jalani di University of Miami Health Center, hidupnya mulai berubah. Nggak lama setelah operasi, Audrey membagikan momen bersejarahnya lewat platform X (dulu Twitter), di mana dia mem-posting gambar hasil tulisan digital bertuliskan namanya sendiri. Caption-nya pun bikin haru, "Saya mencoba menulis nama saya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun." tulis Audrey.

Hasil tulisan Audrey dengan teknologi Neuralink (X/@NeuraNova9)
Hasil tulisan Audrey dengan teknologi Neuralink (X/@NeuraNova9)

Postingan itu langsung viral dan bahkan dikonfirmasi langsung oleh Elon Musk. “Dia mengendalikan komputer sepenuhnya dengan berpikir,” tulisnya.

Kisah Audrey ini jadi tonggak penting dalam sejarah neuroteknologi. Banyak yang menyamakan momen ini dengan pertama kalinya manusia bisa memakai tangan prostetik atau mendengar lewat implan koklea. Bukan cuma soal teknologi canggih, tapi juga tentang harapan baru bagi mereka yang hidup dengan keterbatasan fisik.

Audrey membuktikan, kemajuan teknologi benar-benar bisa kasih peluang kedua buat hidup yang lebih mandiri dan berarti.

Apa Itu Neuralink dan Benarkah Bisa Jadi Terobosan untuk Penderita Kelumpuhan?

Buat kamu yang penasaran soal Neuralink, sebenarnya ini adalah teknologi super canggih yang dikembangkan buat bikin "komunikasi" antara otak manusia dan mesin jadi mungkin banget. Bayangkan aja, kamu bisa kendalikan komputer atau alat digital cuma pakai pikiran! Tujuan utamanya sih telepati digital.

Tapi tenang, ini bukan fiksi ilmiah kok, tapi benar-benar riset yang lagi dikembangkan serius.

Neuralink menggunakan teknologi Brain-Computer Interface atau BCI, dan salah satu manfaat besarnya adalah untuk membantu orang dengan disabilitas fisik. Jadi, mereka yang kesulitan menggerakkan tubuh bisa tetap mengetik, memakai ponsel, atau bahkan menjalankan tugas sehari-hari hanya dengan sinyal dari otaknya.

Selain itu, ada juga fitur lain dari Neuralink seperti Blindsight, teknologi yang dirancang untuk bantu orang yang punya gangguan penglihatan. Caranya? Dengan merangsang bagian otak yang mengatur penglihatan secara langsung, jadi bisa melewati jalur saraf optik yang sudah rusak. Lalu ada juga Deep, platform buat bantu mengelola kondisi neurologis seperti Parkinson dan epilepsi lewat stimulasi otak.

Cara kerjanya cukup kompleks tapi tetap keren! Pertama, elektroda yang ditanam di otak akan menangkap aktivitas listrik dari neuron saat pengguna "berniat" untuk melakukan gerakan. Setelah itu, sinyal ini dikirim ke sistem AI yang akan menerjemahkannya secara real-time menjadi tindakan spesifik misalnya buat gerakin kursor, ngetik, bahkan kendaliin lengan robotik!

Lalu lewat transmisi nirkabel, data tersebut langsung dikirim ke komputer. Hasil akhirnya? Kamu bisa ngetik tanpa sentuh keyboard, buka aplikasi tanpa gerakin tangan, atau bahkan berkomunikasi tanpa harus ngomong.

Buat para penyandang kelumpuhan, ini tentu bisa jadi game changer banget. Nggak perlu lagi bantuan orang lain untuk hal-hal dasar seperti menulis atau mengakses ponsel. Mereka bisa tetap mandiri, produktif, dan berinteraksi secara digital, cuma lewat pikiran.

Keren banget, ya? Teknologi masa depan yang dulunya cuma ada di film, sekarang perlahan jadi kenyataan.

Berita Terkait

Berita Terkini