Trending

Christine Hakim Tersiram Air Panas Saat Syuting, Tapi Tunjukin Profesionalisme dengan Ini

Meski tubuh melepuh, Christine Hakim tetap lanjut syuting dengan totalitas luar biasa.

Vania Rossa | Ayu Ratna

Christine Hakim (Instagram/christinehakimofficial)
Christine Hakim (Instagram/christinehakimofficial)

Dewiku.com - Christine Hakim kembali bikin publik tercengang, bukan cuma karena aktingnya yang selalu totalitas, tapi juga karena dedikasi luar biasanya di lokasi syuting.

Saat menjalani proses syuting film horor terbaru berjudul Sukma, Christine mengalami musibah cukup serius: tubuhnya tersiram air panas hingga melepuh parah.

Meski begitu, bukannya mundur atau istirahat panjang, aktris legendaris ini justru memilih tetap melanjutkan syuting. Bahkan, ia tampil profesional tanpa banyak mengeluh, seakan luka yang dialami bukan halangan untuk menuntaskan tanggung jawabnya.

Sutradara film Sukma, Baim Wong, sampai mengaku kagum dengan keteguhan hati Christine yang tetap memberi akting maksimal meski fisiknya sedang sakit.

Film Sukma sendiri bakal tayang di bioskop mulai 11 September 2025 dan rencananya juga diputar di 11 negara. Christine memerankan karakter Ibu Sri, sosok penjaga rumah tua dengan aura misterius sekaligus jahat.

Peran ini bukan hanya berat secara fisik, tapi juga menantang dari sisi energi karena harus memancarkan aura negatif dan manipulatif yang jarang diperankan Christine sebelumnya.

Profesionalisme dan Motivasi yang Menginspirasi

Bisa tetap berdiri di depan kamera dalam kondisi tubuh yang hampir seluruhnya melepuh tentu bukan hal yang mudah. Tapi Christine Hakim justru menunjukkan kalau profesionalisme seorang aktor bukan cuma soal bakat, melainkan juga komitmen dan tanggung jawab.

Ia merasa peran sebagai Ibu Sri harus dijalani sepenuh hati, terlepas dari tantangan besar yang dihadapinya di luar layar. Christine juga mengaku bahwa kekuatan dan semangatnya datang dari rasa syukur kepada Tuhan.

Ia merasa masih diberi kesempatan untuk terus berkarya, dan musibah yang dialami tidak seharusnya membuatnya menyerah. Inilah yang membuat Christine tetap melanjutkan syuting, meski tubuhnya jelas membutuhkan waktu untuk pulih.

Baim Wong pun menyebut Christine sebagai sosok yang luar biasa. Menurutnya, sangat jarang ada aktor yang bisa menghadapi situasi seberat itu sambil tetap menjaga kualitas akting di level tertinggi.

Dedikasi Christine juga berangkat dari tanggung jawab moralnya terhadap dunia perfilman Indonesia. Baginya, menyelesaikan proyek dengan sepenuh hati adalah bentuk penghargaan kepada seluruh tim produksi dan penonton yang nantinya akan menikmati hasil kerja keras tersebut.

Sosok Christine Hakim, Legenda yang Tak Pernah Pudar

Christine Hakim bukan nama baru di dunia seni peran. Selama lebih dari 50 tahun, ia sudah membintangi lebih dari 36 film dan dikenal sebagai salah satu aktris terbaik sepanjang masa di Indonesia. Totalitasnya bukan cuma terlihat kali ini saja, tapi sudah jadi ciri khas sepanjang kariernya.

Deretan penghargaan pun sudah jadi bukti nyata kiprahnya. Christine enam kali meraih Piala Citra untuk kategori Aktris Terbaik, dan total sepuluh kali menerima penghargaan di Festival Film Indonesia.

Bahkan, pada 2024 lalu, ia mendapatkan Lifetime Achievement Award di Malaysia International Film Festival (MIFFest) sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya bagi perfilman dan budaya.

Tak hanya di dalam negeri, nama Christine juga harum di kancah internasional. Ia pernah menerima penghargaan Knight of the Order of Arts and Letters dari Prancis pada 1991, serta Order of the Rising Sun dari Jepang di 2015. Pengakuan ini menunjukkan kalau kontribusinya sudah menembus batas negara.

Film-film yang dibintanginya pun jadi bagian penting dalam sejarah perfilman Indonesia, seperti Tjoet Nja’ Dhien (1988) yang mengangkat perjuangan pahlawan wanita Aceh, Daun di Atas Bantal (1998), hingga Serambi (2006). Selain berakting, Christine juga aktif sebagai produser dan mentor, berbagi pengalaman dengan generasi muda.

Sosoknya nggak cuma jadi inspirasi bagi aktor-aktor baru, tapi juga jadi teladan dalam hal dedikasi dan etos kerja. Meski sudah berada di puncak karier, Christine tetap rendah hati, terbuka, dan konsisten menjaga kualitas setiap karya yang ia pilih.

Bisa dibilang, Christine Hakim adalah wajah sejati perfilman Indonesia yang tidak hanya dihormati karena prestasi, tapi juga karena keteladanannya dalam menjalani profesi dengan sepenuh hati.

Kisah Christine Hakim di balik layar Sukma membuktikan bahwa profesionalisme dan dedikasi tidak punya batas. Meski tubuhnya terluka parah, ia tetap memberikan akting terbaiknya.

Tak heran jika Christine disebut sebagai legenda hidup, yang bukan hanya memperkaya perfilman Indonesia, tapi juga menginspirasi banyak orang lewat keteguhan hatinya.

Berita Terkait

Berita Terkini