4 Pemahaman Keliru tentang Tabir Surya, Soal SPF 50 hingga Kanker Kulit
Ketahui beberapa pemahaman keliru tentang tabir surya atau sunscreen.
Sunscreen atau tabir surya sangat dibutuhkan untuk mencegah efek paparan sinar matahari terlalu banyak meresap ke kulit. Walau begitu, pemilihan sunscreen juga harus tepat. Terdapat dua jenis sunscreen yang tersedia di pasaran, yaitu physical dan chemical.
Tim Medical Regenesis dr. Farrah Erman menjelaskan, physical sunscreen yang umumnya berwarna putih mengandung titanium oxide dan zinc oxide.
"Bekerja dengan memantulkan radiasi UV. Karena bersifat fotostabil (stabil terhadap panas) dan direkomendasikan penggunaannya untuk anak," ungkap dokter Farrah dalam konferensi pers daring ROE Education, Jumat (3/9/2021) kemarin.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, 5 Alasan Pria Juga Butuh Perawatan Wajah
Sedangkan chemical sunscreen umumnya berwarna menyerupai dasar bedak. Cara kerjanya adalah menyerap radiasi UV dan mengubahnya menjadi panas. Kandungan kebanyakan terdiri dari avobenzone dan oxybenzone.
Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia termasuk daerah dengan paparan matahari yang tinggi. Kondisi itu, kata dokter Farrah, bisa menyebabkan penuaan dini, kulit terbakar, dan risiko kanker kulit. Jadi, sangat diperlukan pemakaian sunscreen.
Sayangnya, masih ada salah persepsi di masyarakat terkait pemakaian sunscreen. Beberapa kesalahan umum terkait sunscreen antara lain:
Baca Juga: 5 Cara Memudarkan Kerutan di Dahi, Jangan Lupakan Tabir Surya
SPF Lebih dari 50 Lebih Baik
Dokter Farrah menjelaskan bahwa SPF 50 bisa menyerap sinar ultraviolet hingga 98 persen. Sementara di atasnya, SPF 100 juga tidak jauh berbeda, mampu memproteksi 99 persen sinar UV. Namun apa yang terpenting sebenarnya adalah pemakaian ulang sunscreen setelah beberapa jam beraktivitas atau kalau sering terpapar air.
Terlalu Sedikit Pakai Sunscreen
Sunscreen yang dioleskan terlalu tipis akan tidak maksimal dalam memproteksi sinar UV. Sesuai anjuran dokter, pemakaian tabir surya paling tidak dua ruas jari tangan untuk diaplikasikan di wajah dan leher. Takaran yang sama juga dapat digunakan untuk pemakaian masing-masing di lengan, paha, dan betis
Pencegahan Kanker Kulit Tidak Hanya dengan Sunscreen
Mengenakan pakaian panjang serta topi cukup melindungi kulit supaya tak terlalu sering terpapar sinar matahari.
Cuma Menggunakan Sunscreen
Baca Juga: Biar Lebih Ramah Lingkungan, Begini Caranya Pilih Sunscreen yang Aman
Sinar matahari sebenarnya juga bermanfaat bagi tubuh untuk membentuk vitamin D. Vitamin D terbentuk akibat paparan sinar UVB. Penggunaan sunscreen dengan SPF tinggi, perlu perpanjang waktu berjemur untuk mendapat penyerapan vitamin D yang adekuat. (*Lilis Varwati)
BERITA TERKAIT
Eksplorasi Bahan Alami Lokal untuk Kosmetik, Ini Kelebihan TheArum Green Java
Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:30 WIB3 Tips Wajah Bebas Flek, Perawatan Tanpa Downtime Lebih Disukai
Rabu, 16 Oktober 2024 | 19:00 WIBGandeng Ayana Moon, Shandy Purnamasari Hadirkan Face Toner & Facial Wash Berbahan Alami
Selasa, 15 Oktober 2024 | 16:15 WIBAI Skincare Product Recommendation: Saat Teknologi Permudah Identifikasi Masalah Kulit
Minggu, 13 Oktober 2024 | 19:00 WIBPenuhi Kebutuhan Pasar, Manufaktur Kecantikan Harus Terus Berinovasi
Minggu, 13 Oktober 2024 | 11:16 WIB"Petally," Kecantikan Bunga yang Merekah di Panggung JMFW 2025
Jumat, 11 Oktober 2024 | 09:45 WIBBERITA TERKINI