Community

Lari untuk Kesetaraan, Ribuan Orang Dukung Hak Penyandang Disabilitas

ibuan orang ikut berlari mendukung hak penyandang disabilitas dalam ajang Run for Equality 2025 Jakarta.

Vania Rossa

Run for Equality 2025 (Plan Indonesia)
Run for Equality 2025 (Plan Indonesia)

Dewiku.com - Di tengah hiruk pikuk kota, sebuah pemandangan inspiratif tersaji: ribuan orang berkumpul, bukan hanya untuk berolahraga, tetapi juga untuk menyuarakan sebuah pesan penting. Mereka adalah bagian dari ajang Run for Equality 2025, sebuah ajang lari amal yang tidak hanya mengajak masyarakat bergerak secara fisik, namun juga mendorong perubahan sosial menuju Indonesia yang lebih setara dan inklusif, terutama bagi penyandang disabilitas.

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2024 menunjukkan sekitar 22,8 juta  atau setara dengan 8,3 persen dari total populasi adalah penyandang disabilitas. Data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan  (Kemenko PMK) 2023 juga mencatat, sekitar 4,3 juta penyandang disabilitas sedang hingga berat di Indonesia mayoritasnya berada di usia dewasa dan lanjut usia. 

Meski Undang-undang No. 8/2016 telah menjamin akses layanan, 50–75 persen dari mereka masih kesulitan mengakses pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Sebagai dampak lanjutannya, 11,4 persen penyandang disabilitas hidup di bawah garis kemiskinan dan hanya 17,2 persen penyandang disabilitas usia 15 tahun ke atas mengenyam pendidikan formal.

Oleh karena itu, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama Komisi Nasional Disabilitas (KND) menginisiasi Run for Equality 2025 yang sekaligus menjadi momentum memperkuat kolaborasi berbagai pihak dalam memperjuangkan hak-hak anak, perempuan, dan penyandang disabilitas.

"Run for Equality adalah simbol bahwa semua orang tanpa memandang kemampuan fisik, gender, atau latar belakang berhak memiliki ruang yang setara di masyarakat, termasuk dalam olahraga,” ujar Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia.

Senada dengan itu, Jonna Aman Damanik, Komisioner KND, menekankan pentingnya ruang inklusif yang nyata di semua aspek kehidupan, bukan sekadar slogan.

“Hingga hari ini, penyandang disabilitas masih menghadapi berbagai hambatan, mulai dari aksesibilitas sampai stigma sosial," ujar Joanna.

Figur Publik dan Pelari Disabilitas Ikut Beri Inspirasi

Aktor Joe Taslim di Run for Equality 2025 (Plan Indonesia)
Aktor Joe Taslim di Run for Equality 2025 (Plan Indonesia)

Acara makin semarak dengan kehadiran figur publik seperti Kelly Tandiono, yang menjadi running buddy bagi pelari disabilitas. Turut hadir pula Yoshi Sudarso, Joanna Alexandra, serta fashion designer Amanda & Janna Soekasah yang ikut menyemangati peserta.

Yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran Joe Taslim. Aktor dan atlet bela diri ini melakukan flag off dan menyambut pelari cilik di garis akhir sambil membagikan medali.

“Saya selalu percaya bahwa olahraga punya kekuatan luar biasa untuk menyatukan kita. Berlari bersama hari ini bukan soal siapa yang tercepat, tapi bagaimana kita melangkah bersama, menghormati perbedaan, dan menciptakan ruang yang adil untuk semua,” ujar Joe.

Salah satu momen paling mengharukan datang dari Natrio Catra Yososha, pelari disabilitas yang membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk terus melangkah.

“Sebagai penyandang disabilitas, saya ingin menunjukkan bahwa kami juga mampu, kami juga punya hak yang sama. Terima kasih untuk acara seperti ini yang memberi kami ruang untuk dilihat dan dihargai. Saya berharap lebih banyak teman disabilitas dapat dilibatkan di berbagai ruang publik lainnya” ungkapnya.

Olahraga, Edukasi, dan Ruang Ramah Anak

Run for Equality 2025 juga mengusung tema “Membangun Keluarga yang Kuat Melalui Olahraga dan Permainan.” Untuk itu, panitia menyediakan fasilitas daycare agar orang tua bisa ikut lari sambil anak-anak tetap aman bermain dan belajar di ruang yang inklusif.

Dua hari sebelumnya, rangkaian Family Fest diadakan pada 11–12 Juli di lokasi yang sama. Acara ini jadi ajang edukatif sekaligus inspiratif, dengan talkshow dan workshop tentang pengasuhan inklusif, kesiapan anak disabilitas dalam bencana, hingga sesi belajar bahasa isyarat dan sensory play.

Sebagian hasil penjualan tiket Run for Equality 2025 akan didonasikan untuk pengadaan kaki palsu melalui kerja sama dengan Puspadi Bali. Selain itu, masyarakat juga bisa mendukung lewat penggalangan dana di Kitabisa.com/kitasetara2025. Dana ini akan digunakan untuk menciptakan ruang aman, program pemberdayaan, serta mendukung partisipasi keluarga yang memiliki anak disabilitas dan para caregiver-nya.

Setelah sukses di Jakarta, semangat lari untuk kesetaraan ini akan berlanjut ke kota-kota lain: Bandung (27 Juli), Kupang (14 September), dan Makassar (9 November).

 

Berita Terkait

Berita Terkini