Manifestasi Kekayaan Budaya, Ada Lebih dari 5.000 Motif Batik di Indonesia
Batik tak hanya tinggi nilai seni tetapi juga bernilai ekonomi.

Ilustrasi batik. (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Batik telah menjadi bagian penting dalam sejarah kebudayaan Indonesia. Selain sebagai identitas nasional, ragam corak dan motif dalam berbagai helaian kain batik juga menampilkan nilai seni budaya yang tinggi.
Pada 2 Oktober 2009 lalu, batik berhasil diakui oleh UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Sejak itulah tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Bandung Fe Institute dan Sobat Budaya pada 2019 ini, Indonesia sekarang diketahui memiliki lebih dari 5.000 motif batik. Berbagai daerah mulai dari Aceh hingga Papua menyajikan latar belakang dan cerita yang berbeda di setiap motifnya.
Baca Juga: Pakai Batik Mirip Serbet Hotel, Begini Reaksi Kocak Ganjar Pranowo
Sebagai contoh, batik mega mendung khas Cirebon berbentuk awan dan melambangkan masyarakat Cirebon yang bermukim di daerah pesisir mempunyai sifat lugas dan terbuka. Di sisi lain, batik cendrawasih Papua menggambarkan kekayaan alam dan budaya Papua.
"Setiap motif dan warna yang ada di setiap batik merupakan manifestasi kekayaan budaya di Indonesia. Selain memiliki nilai seni yang tinggi, batik juga memiliki nilai ekonomi yang mampu berkontribusi untuk memajukan perekonomian Indonesia," ungkap Business Partnership Lead (Fashion) Tokopedia, Laurensia Anindita Dwiputri, dalam rilis yang diterima DewiKu.com, Senin (30/9/2019) kemarin.

Laurensia juga mengungkapkan bahwa minat masyarakat untuk memiliki dan mengenakan batik cenderung terus meningkat.
Baca Juga: Gaya Kece Dian Sastrowardoyo dengan Sejauh Mata Memandang
"Kami melihat tingginya antusiasme masyarakat dalam memakai batik sebagai pilihan gaya busana yang cocok untuk berbagai momen. Pada kuartal ketiga tahun 2019, Tokopedia mencatat pertumbuhan jumlah transaksi produk batik meningkat sebesar 2 kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya," kata dia memaparkan.
Laurensia kemudian menyatakan sebagai perusahaan yang terus bertransformasi menjadi Super Ecosystem, Tokopedia selalu berupaya mempermudah kreator lokal untuk menciptakan peluang melalui bisnis produk batik yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Selain Bikin Cantik, Ini Makna Lain Seragam Pramugari Indonesia

"Kami berharap keberadaan teknologi dapat semakin meningkatkan daya saing batik sebagai warisan budaya tanah air yang mampu bersaing di pasar global," ujarnya.
BERITA TERKAIT

Eksplorasi Bahan Alami Lokal untuk Kosmetik, Ini Kelebihan TheArum Green Java

3 Tips Wajah Bebas Flek, Perawatan Tanpa Downtime Lebih Disukai

Gandeng Ayana Moon, Shandy Purnamasari Hadirkan Face Toner & Facial Wash Berbahan Alami

AI Skincare Product Recommendation: Saat Teknologi Permudah Identifikasi Masalah Kulit

Penuhi Kebutuhan Pasar, Manufaktur Kecantikan Harus Terus Berinovasi

"Petally," Kecantikan Bunga yang Merekah di Panggung JMFW 2025
BERITA TERKINI

Pendidikan Kesetaraan Gender Sejak Dini, Psikolog: Anak Laki-Laki Boleh Belajar Memasak

Marsya Voice of Baceprot Masuk Daftar 100 Perempuan Inspiratif dan Berpengaruh di Dunia Versi BBC

KDRT di NTT, Ketidakberdayaan Perempuan Masih Menjadi Masalah Besar

Perempuan Korban Kekerasan Tidak Bercerita, Victim Blaming Biang Keladinya

Rawan Jadi Korban Kekerasan, Perempuan Pembela HAM Butuh Perlindungan Negara
