4 Pemahaman Keliru tentang Tabir Surya, Soal SPF 50 hingga Kanker Kulit

Ketahui beberapa pemahaman keliru tentang tabir surya atau sunscreen.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Minggu, 05 September 2021 icon 13:30 WIB
4 Pemahaman Keliru tentang Tabir Surya, Soal SPF 50 hingga Kanker Kulit

Penggunaan sunscreen bermanfaat melindungi kulit dari paparan sinar matahari. (Unsplash/qi bin)

Sunscreen atau tabir surya sangat dibutuhkan untuk mencegah efek paparan sinar matahari terlalu banyak meresap ke kulit. Walau begitu, pemilihan sunscreen juga harus tepat. Terdapat dua jenis sunscreen yang tersedia di pasaran, yaitu physical dan chemical.

Tim Medical Regenesis dr. Farrah Erman menjelaskan, physical sunscreen yang umumnya berwarna putih mengandung titanium oxide dan zinc oxide.

"Bekerja dengan memantulkan radiasi UV. Karena bersifat fotostabil (stabil terhadap panas) dan direkomendasikan penggunaannya untuk anak," ungkap dokter Farrah dalam konferensi pers daring ROE Education, Jumat (3/9/2021) kemarin.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, 5 Alasan Pria Juga Butuh Perawatan Wajah

Sedangkan chemical sunscreen umumnya berwarna menyerupai dasar bedak. Cara kerjanya adalah menyerap radiasi UV dan mengubahnya menjadi panas. Kandungan kebanyakan terdiri dari avobenzone dan oxybenzone.

Produk perawatan kulit, minyak tanning, tabir surya. (Shutterstock)
Produk perawatan kulit tabir surya. (Shutterstock)

Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia termasuk daerah dengan paparan matahari yang tinggi. Kondisi itu, kata dokter Farrah, bisa menyebabkan penuaan dini, kulit terbakar, dan risiko kanker kulit. Jadi, sangat diperlukan pemakaian sunscreen.

Sayangnya, masih ada salah persepsi di masyarakat terkait pemakaian sunscreen. Beberapa kesalahan umum terkait sunscreen antara lain:

Baca Juga: 5 Cara Memudarkan Kerutan di Dahi, Jangan Lupakan Tabir Surya

SPF Lebih dari 50 Lebih Baik

Dokter Farrah menjelaskan bahwa SPF 50 bisa menyerap sinar ultraviolet hingga 98 persen. Sementara di atasnya, SPF 100 juga tidak jauh berbeda, mampu memproteksi 99 persen sinar UV. Namun apa yang terpenting sebenarnya adalah pemakaian ulang sunscreen setelah beberapa jam beraktivitas atau kalau sering terpapar air.

Melindungi kulit dengan tabir surya. (Shutterstock)
Melindungi kulit dengan tabir surya. (Shutterstock)

Terlalu Sedikit Pakai Sunscreen

Sunscreen yang dioleskan terlalu tipis akan tidak maksimal dalam memproteksi sinar UV. Sesuai anjuran dokter, pemakaian tabir surya paling tidak dua ruas jari tangan untuk diaplikasikan di wajah dan leher. Takaran yang sama juga dapat digunakan untuk pemakaian masing-masing di lengan, paha, dan betis

Pencegahan Kanker Kulit Tidak Hanya dengan Sunscreen

Mengenakan pakaian panjang serta topi cukup melindungi kulit supaya tak terlalu sering terpapar sinar matahari.

Cuma Menggunakan Sunscreen

Baca Juga: Biar Lebih Ramah Lingkungan, Begini Caranya Pilih Sunscreen yang Aman

Sinar matahari sebenarnya juga bermanfaat bagi tubuh untuk membentuk vitamin D. Vitamin D terbentuk akibat paparan sinar UVB. Penggunaan sunscreen dengan SPF tinggi, perlu perpanjang waktu berjemur untuk mendapat penyerapan vitamin D yang adekuat. (*Lilis Varwati)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI