Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Indonesia Rajin Pakai Sarung, Ini Alasannya

Presiden Jokowi juga pakai sarung setiap hari.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 05 Maret 2019 icon 20:00 WIB
Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Indonesia Rajin Pakai Sarung, Ini Alasannya

Presiden Jokowi. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)

Presiden Joko Widodo, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melestarikan budaya pemakaian kain sarung. Jokowi menyebut kain Indonesia mengandung filosofi-filosofi tinggi yang harus ditempatkan di tempat terbaik.

''Inilah kekayaan budaya kita, yang harus kita tempatkan pada tempat yang paling baik sebagai penghargaan atas karya dan produksi setiap provinsi yang berbeda beda corak, beda motif, dan beda warna. Kain Indonesia juga memiliki filosofi-filosofi yang tinggi,'' katanya dalam sambutan Pameran dan Festival Sarung 2019 di Plaza Tenggara, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (3/3/2019), seperti dikutip dari Suara.com.

Jokowi mengajak masyarakat untuk memakai kain sarung pada hari tertentu, sesuai yang akan disepakati.

Baca Juga: Kekinian, Jokowi Pakai Jaket ala Film Dilan Karya Anak Muda Bandung

''Tinggal kita menentukan, kita pakai sarung di hari apa. Saya akan mengajak nantinya. Baru kita akan tentukan, setiap hari tertentu dalam satu bulan, kita memakai sarung bersama-sama. Bisa seminggu sekali, sisa dua minggu sekali, bisa sebulan sekali. Kita lihat nanti. Nanti lama-lama setiap hari pakai sarung,'' kata Jokowi.

Saat berkeliling area festival, Jokowi menyaksikan beberapa provinsi yang memiliki produksi sarung, baik berupa tenun, songket, batik, dan lainnya.

''Inilah kekayaan budaya yang tidak dimiliki bangsa dan negara lain. Oleh karena itu, saya sangat menghargai Sarung Fest yang diadakan ini. Semoga kita memberikan penghargaan dan apresiasi terhadap karya-karya yang dipamerkan dalam Festival Sarung 2019,'' kata dia.

Baca Juga: Viral, Ini 5 Wanita Hebat di Balik Kesuksesan Unicorn Dunia

Jokowi pakai sarung. (Suara.com/Novian)
Jokowi pakai sarung. (Suara.com/Novian)

Pada festival bertema 'Sarung sebagai Identitas Budaya Pemersatu Bangsa' tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM berperan sebagai leading sector, bekerja sama dengan kementerian terkait lainnya.

Selain itu, Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM atau Smesco Indonesia, ikut berpartisipasi, yang ditandai dengan dibukanya display Rumah Sarung Indonesia (Rusari).

''Kita juga ikut fashion show 20 setel, dengan bawahan sarung. Ini merupakan bentuk dukungan kita atas terlenggaranya Pameran dan Festival Sarung Indonesia 2019,'' ungkap Direktur Utama Smesco Indonesia, Emilia Suhaimi, di sela-sela acara pembukaan.

Ia menambahkan, pameran dan festival sarung Indonesia ini bertujuan mempromosikan sarung-sarung di seluruh Tanah Air, sekaligus untuk mengampanyekan sarung sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. Selain itu, juga mentransformasikan sarung sebagai trendsetter dan gaya hidup modern bagi generasi milenial.

''Festival Sarung Indonesia diharapkan akan ikut mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya para UKM perajin sarung di lndonesia. Kegiatan ini merupakan gerakan nasional yang didukung sembilan kementerian dan lembaga, dimana Menteri Koperasi dan UKM sebagai Ketua Dewan Pembina,'' kata Emilia.

Jokowi pakai sarung. (Suara.com/Novian)
Jokowi pakai sarung. (Suara.com/Novian)

Gelaran tersebut diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari pasar rakyat, pameran sarung, fashion on the street berbasis sarung, karnaval sarung Indonesia, seminar dan sarasehan sarung. Ada juga Lomba Foto Sarung Keren di media sosial dengan tema 'Sarung dan Negeriku', jalan sehat sarung di beberapa kota, musik, fashion, bazar, dan parade serentak di 6 kota besar, diantaranya di Jakarta, Surabaya, Kupang, Padang, dan Banjarmasin.

Rumah Sarung ini, kata Emilia, menjadi prototipe di pameran dan festival sarung Indonesia, sekaligus menjadi sarana edukasi, promosi, dan pemasaran sarung-sarung unggulan dari berbagai provinsi di Indonesia.

''Sarung itu kan, budaya kita, yang erat kaitannya dengan ekonomi rakyat, UKM pengrajin sarung. Sayangnya, saat ini di Majalaya, banyak pabrik dan pengrajin sarung yang bangkrut, tinggal bangkai-bangkai mesin yang tidak beroperasi. Beruntung Smesco masih memiliki contohnya,'' terang Emilia.

Inovasi sarung denim. (Suara.com/Risna Halidi)
Inovasi sarung denim. (Suara.com/Risna Halidi)

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Sarung Fest, IGK Manila mengatakan, Sarung Festival 2019 merupakan kegiatan yang pertama kali tentang sarung Indonesia. Tujuannya adalah mengangkat dan meningkatkan kegemaran masyarakat Indonesia dan lebih bangga menggunakan sarung di Indonesia.

''Juga untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan untuk para UMKM kita,'' kata dia.

Nantinya, acara serupa tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga berbagai daerah lain. Pihaknya sudah berkirim surat ke berbagai provinsi.

Baca Juga: Foto Bareng Iriana Jokowi, Nagita Slavina Pakai Dress Seharga Motor Matic

''Kemarin kita sudah mengadakan diskusi terbuka di Kemendikbud tentang kebudayaan, agar sarung kita ini digemari dan disukai, dan mereka yang memakainya bangga,'' tutur imbuh IGK Manila. (Suara.com/Fabiola Febrinastri)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI