Terancam Punah, Korea Rela Bayar Rp 3,9 Juta agar Pasangan Mau Punya Anak

Tingkat kesuburannya rendah, Korea Selatan terancam punah tahun 2750

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Kamis, 20 Desember 2018 icon 11:51 WIB
Terancam Punah, Korea Rela Bayar Rp 3,9 Juta agar Pasangan Mau Punya Anak

Ilustrasi bayi. (Unsplash/Aditya Romansa)

Korea Selatan tengah berbenah diri terkait kemungkinan punahnya Negeri Gingseng ini pada tahun-tahun mendatang. Bukan isapan jempol belaka, sebuah penelitian pada tahun 2014 menyebutkan jika Korea Selatan terancam mengalami natural extinction atau kepunahan alami pada tahun 2750.

Hal ini berkaitan erat dengan rendahnya tingkat kesuburan di Korea Selatan jika dilihat dari jumlah harapan hidup anak perempuan disana.

Tingkat kesuburan Korea Selatan memberikan angka yang buruk dari tahun ke tahun. Grafik menunjukkan pada tahun 2018, Korea Selatan berada pada titik terendah.

Baca Juga: Bukan Korea Selatan, Ini 5 Negara yang Sering Operasi Plastik

Menurut Agence France-Presse, tingkat kesuburan Korea Selatan telah jatuh ke rekor rendah 0,95 tahun ini. Angka ini lebih rendah 2,1 dari angka ideal.

Ilustrasi keluarga kecil / Pexels.com
Ilustrasi keluarga kecil. (Pexels)

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Korea Selatan sudah membuat berbagai program, namun belum menghasilkan perubahan yang signifikan. Selain faktor ekonomi, beberapa faktor penunjang kerap dikaitkan dengan hal ini.

Biaya hidup yang tinggi untuk membesarkan anak, tempat penitipan anak yang terbatas hingga jam kerja yang panjang membuat banyak pasangan berpikir dua kali untuk mendapatkan keturunan.

Baca Juga: Cantiknya Jang Ye Won, Reporter Korea Selatan di Asian Games 2018

Berkaitan dengan hal itu, pemerintah Korea Selatan menjanjikan Rp 3,9 juta sebulan untuk pasangan menikah agar segera memiliki momongan. Sebagai bonus, pemerintah juga sedang menggodok berbagai tawaran menarik bagi pasangan agar segera memiliki anak.

Bayi. (Unsplash/Rawpixel)
Ilustrasi bayi. (Unsplash/Rawpixel)

Salah satunya, orang tua dengan anak-anak di bawah usia 8 tahun akan diizinkan bekerja satu jam lebih sedikit sehingga mereka dapat mengurus keluarga mereka lebih lama mulai akhir 2019.

Bukan cuma itu, cuti untuk ayah baru akan diperpanjang. Bukan lagi tiga hari, tapi jadi 10 hari.

Baca Juga: Tampil Modest dan Stylish dengan Sayee

Dengan adanya kebijakan ini, pemerintah Korea Selatan berharap tingkat populasinya akan terus bertambah dan terhindar dari kepunahan pada tahun-tahun berikutnya.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI