10 Tahun 8 Kali Keguguran, Perjuangan Perempuan Ini Bikin Terharu

Mengalami keguguran berulang adalah pengalaman yang sangat menyakitkan.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Rabu, 27 Maret 2019 icon 10:28 WIB
10 Tahun 8 Kali Keguguran, Perjuangan Perempuan Ini Bikin Terharu

Ilustrasi wanita sedang sedih. (Unsplash/Luiz Galves)

Mengalami keguguran berulang merupakan pengalaman menyakitkan bagi seorang perempuan. Keguguran seakan menepis mimpi memiliki buah hati yang sudah lama dinanti.

Hal itulah yang dialami seorang perempuan bernama Rachael Bosworth. Rachael dan sang suami, Ian, berusaha mendapatkan bayi sejak mereka menikah pada 2007 lalu.

Sayangnya Rachael selalu kehilangan bayinya di usia kehamilan yang menginjak enam minggu. Keguguran berulang itu terjadi selama hampir satu dekade. 

Baca Juga: Wanita Hamil yang Kerja Malam Hari Lebih Mungkin Alami Keguguran

Kehamilan pertama dialami Rachael tiga bulan setelah menikah tapi dia mengalami keguguran. Dia sempat pergi ke dokter umum dan kemudian diberitahu bahwa keguguran adalah hal yang sangat umum.

''Ada banyak pendarahan tetapi saya tidak tahu apakah ini bagian yang normal saat Anda sedang hamil,'' ungkap perempuan 38 tahun itu, seperti dilansir dari Metro.

Rachael tidak pernah menyerah untuk berharap sampai dia dan sang suami bisa mendapatkan seorang bayi.

Baca Juga: Baru Saja Keguguran, Wanita ini Malah dapat Komentar Kejam dari Teman

Ilustrasi pasangan sedang bersedih. (Unsplash/Niki Sanders)
Ilustrasi pasangan sedang bersedih. (Unsplash/Niki Sanders)

Saat ketiga kalinya mengalami keguguran, Rachael memutuskan untuk memeriksakan kondisinya ke rumah sakit. Dia diantarkan seorang teman dan kemudian mengetahui ada sesuatu yang tak beres pada rahimnya. 

''Saya sangat terpukul tetapi saya pikir ketika waktunya tepat saya akan menjadi orangtua. Saat saya hamil ketiga kalinya, saya pikir saya akhirnya akan menemukan apa yang salah dengan saya,'' ucap dia.

Rachael dirujuk ke Rumah Sakit Basingstoke untuk tes darah lengkap. Ia kemudian kembali dirujuk ke St Mary's Hospital di London. Hasil pindaian mengungkapkan dia mempunyai rahim cacat. Ahli bedah harus melakukan operasi pengangkatan septum, yakni lapisan tipis sel di sekitar rahim.

Dokter pun mengatakan kepadanya untuk menunggu tiga bulan sebelum mencoba untuk mendapatkan bayi lagi. Namun, setelahnya Rachel kembali mengalami keguguran keempat, kelima, hingga keenam kalinya.

Rachael pernah mengalami pendarahan hebat. Namun saat pemeriksaan kehamilan, dirinya masih dinyatakan hamil. Itu adalah saat yang terburuk.  

Ilustrasi wanita sedang sedih. (Unsplash/Motoki Tonn)
Ilustrasi wanita sedang sedih. (Unsplash/Motoki Tonn)

''Saya bergegas ke dokter umum tetapi dia mengatakan kepada saya bahwa tubuh saya belum mengetahui fakta bahwa saya hamil. Saya berhenti melakukan tes kehamilan segera setelah keguguran itu,'' tuturnya.

Sampai akhirnya, Rachael dan Ian berhenti mencoba untuk hamil selama setahun. Setelah itu, Rachael kembali hamil tapitetap mengalami keguguran ketujuhnya di usia kandungan enam minggu.

Rachael lalu melihat iklan di Facebook untuk Response Drug Trial atau percobaan klinis terkontrol. Hasilnya sama. Dia tetap mengalami keguguran kedelapan pada Januari 2016. 

Rachael akhirnya kembali hamil untuk ke sembilan kalinya. Hanya saja, seakan sudah kelelahan, dia mengaku tidak terlalu tertarik dengan kehamilannya itu.

''Saya menyadari saya tidak menstruasi tetapi saya tidak mau repot melakukan tes kehamilan. Namun akhirnya saya melakukannya dan itu adalah momen yang indah,'' ungkap dia.

Bayi. (Unsplash/Aditya Romansa)
Bayi. (Unsplash/Aditya Romansa)

Dia melihat bayinya yang sehat pada sonogram saat usia kehamilan mencapai enam minggu. Tak hanya itu, suatu hari dia juga mendengar detak jantung bayinya untuk pertama kali. Dia tidak mengalami keguguran berulang lagi.

''Akhirnya kami berada dalam posisi mendengar detak jantung dan rasanya seperti ada sesuatu yang lain. Saya hanya tidak bisa mempercayainya. Itu adalah keajaiban kecil kami. Tidak sampai 21 minggu, saya mulai merasakan dia menendang dan itu terasa nyata,'' ungkapnya antusias. 

''Terlepas dari semua yang saya lalui lebih dari satu dekade ini, saya mempunyai kehamilan yang normal dan sehat. Ellis lahir pada 2 Januari 2017,'' ucap Rachael. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI