Hore! Makan Cokelat sebelum Tidur Nggak Bikin Berat Badan Naik

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi cokelat sebelum tidur terbukti tidak berisiko menyebabkan kenaikan berat badan.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Senin, 28 Juni 2021 icon 13:40 WIB
Hore! Makan Cokelat sebelum Tidur Nggak Bikin Berat Badan Naik

Ilustrasi cokelat. (Pexels/alleksana)

Kabar baik untuk penggemar cokelat. Sarapan cokelat atau mengonsumsi cokelat sebelum tidur dikatakan terbukti tidak berisiko menyebabkan kenaikan berat badan.

Hal itu tercantum dalam hasil penelitian di Brigham and Women's Hospital yang mempelajari dampak penambahan cokelat susu pada diet perempuan pascamenopause untuk sebuah makalah yang diterbitkan dalam The FASEB Journal.

Studi ini menganalisis 19 perempuan pascamenopause yang terlibat dalam uji coba silang terkontrol secara acak. Mereka mengonsumsi 100 gram cokelat susu baik dalam waktu satu jam setelah bangun tidur atau dalam waktu satu jam sebelum tidur.

Baca Juga: Gagal Berendam, Bak Mandi Wanita Ini Malah Penuh Cokelat dan Marshmallow

Para peneliti membandingkan kenaikan berat badan dan ukuran lainnya dengan perempuan yang tidak punya asupan cokelat. Hasilnya, melaporkan bahwa asupan cokelat pagi atau malam hari tidak menyebabkan penambahan berat badan.

Ilustrasi cokelat. (Pexels/Vie Studio)
Ilustrasi cokelat. (Pexels/Vie Studio)

Makan cokelat di pagi atau sore hari bahkan disebut bisa memengaruhi rasa lapar dan nafsu makan, komposisi mikrobiota, tidur dan banyak faktor lainnya.

Peneliti juga menemukan bahwa asupan cokelat yang tinggi di pagi hari benar-benar bisa membantu pembakaran lemak dan mengurangi kadar glukosa darah. Makan cokelat di malam hari juga bisa mengubah metabolisme pada keesokan paginya.

Baca Juga: Kapok Makan Junk Food dan Mantap Diet, Transformasi Wanita Ini Bikin Takjub

"Temuan kami sangat tinggi bahwa tak hanya 'apa' tetapi juga 'kapan' kita makan bisa memengaruhi mekanisme fisiologis dalam pengaturan berat badan," ungkap Frank AJL Scheer, PhD, MSc, seorang ahli saraf dengan divisi gangguan tidur dan sirkadian, departemen kedokteran dan neurologi di Brigham and Women's Hospital, sebagaimana dikutip dari Fox News.

Meski begitu, para penulis mengakui bahwa penelitian mereka terbatas pada sekelompok kecil wanita pascamenopause. Oleh karenanya, penelitian lebih lanjut yang melibatkan pria dan wanita muda masih perlu dilakukan.

Baca Juga: Tak Bikin Semangat, Hindari Konsumsi 5 Makanan Ini saat Sarapan

Penelitian di masa depan disarankan bisa membedakan apakah manfaat yang ditemukan merupakan konsekuensi dari efek menguntungkan dari cokelat. (*Lilis Varwati)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI