13 Srikandi Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Keterwakilan Perempuan Sudah Ideal?

Berikut deretan perempuan yang mendapat jabatan strategis dalam Kabinet Merah Putih.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Senin, 21 Oktober 2024 icon 17:41 WIB
13 Srikandi Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Keterwakilan Perempuan Sudah Ideal?

Presiden Prabowo Subianto (Instagram/prabowo)

Pelantikan Kabinet Merah Putih bentukan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka digelar di Istana Negara, Senin (21/10/2024). Dari total 109 orang yang ditunjuk sebagai menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga, terdapat 13 perempuan yang masuk dalam kabinet baru ini.

Berikut daftar perempuan yang masuk dalam Kabinet Merah Putih:

  1. Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati 
  2. Menteri Komunikasi dan Digital: Meutya Hafid 
  3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Rini Widyantini 
  4. Menteri Pariwisata: Widiyanti Putri Wardhana 
  5. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Arifah Choiri Fauzi 
  6. Wakil Menteri dalam Negeri: Ribka Haluk 
  7. Wakil Kementerian Pariwisata: Ni Luh Puspa 
  8. Wakil Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Veronica Tan
  9. Wakil Kementerian Pekerjaan Umum: Diana Kusumastuti 
  10. Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran/ BP2MI: Christina Aryani 
  11. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi: Stella Christi 
  12. Wakil Menteri Perdagangan: Dyah Roro Esti Widya Putri 
  13. Wakil Kementerian BKKBN: Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka

Melansir Suara.com, Prabowo Subianto diketahui menerapkan sejumlah syarat pada pemilihan deretan menteri yang akan membantunya menjalankan pemerintahan. Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan tiga kriteria utamanya, antara lain memiliki integritas dan komitmen antikorupsi, kompetensi, dan loyalitas.

Baca Juga: Melawan Stigma Perempuan Warga Binaan, Bintang Puspayoga: Jangan Menutup Mata!

Keberadaan perempuan dalam Kabinet Merah Putih diharapkan menjadi simbol kesetaraan gender. Harapannya, bisa menjadi bukti nyata bahwa perempuan mampu memberikan kontribusi besar dalam pengambilan keputusan strategis di level nasional.

Isu kesetaraan gender sendiri sempat dibahas Prabowo dalam debat Capres-Cawapres pada 4 Februari 2024 lalu.

"Saya kira upaya-upaya kesetaraan gender sangat penting juga di bidang politik kaum perempuan mengambil peran sangat menonjol. Saya mendorong peranan itu di pemerintahan yang saya pimpin kalau terpilih," ungkap Prabowo kala itu, dikutip Dewiku.com dari Antara.

Baca Juga: Nggak Cuma Perempuan, Gangguan Kesuburan Juga Bisa Disebabkan Lelaki

Namun, ternyata jumlah perempuan dalam Kabinet Merah Putih hanya sekitar 12 persen. Minimnya keterwakilan perempuan juga telah menjadi sorotan pakar, bahkan sejak Prabowo baru mulai memanggil orang-orang yang diproyeksikan menjadi menteri dan wakil menteri pada pekan lalu.

"Dari nama-nama yang dipanggil dan diproyeksikan menjadi menteri dan wakil menteri, terlihat bahwa jumlahnya sangat minim bahkan tidak sampai 20 persen ya dari harapan keterwakilan perempuan 30 persen. Tentu itu sangat disayangkan," kata Titi, sebagaimana kembali dilansir dari Antara.

Menurut Titi, jumlah keterwakilan perempuan mestinya kian menguat dari pemerintahan sebelumnya, tetapi apa yang terjadi justru penurunan. Harapannya, hal tersebut bukan indikasi tersisihnya peran perempuan dalam pemerintahan yang baru.

Jika jumlah perempuan di posisi-posisi strategis pemerintahan semakin rendah, lanjut Titi, kondisi tersebut dapat memberikan impresi buruk pada pendidikan politik, seolah tata kelola pemerintahan tanpa campur tangan perempuan merupakan hal wajar. 

Baca Juga: Perolehan Kursi Perempuan di DPR RI 2024-2029 Meningkat, Angin Segar bagi Kebijakan Berpihak?

"Saya kira pemerintahan yang baru harus menjelaskan mengapa pemilihan menteri sangat minim dalam menyodorkan keterwakilan perempuan," tegasnya.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI