Ragam
Physical Touch: Bahasa Cinta yang Tak Identik dengan Seks
Physical touch sering disalahartikan menjadi stigma negatif dalam hubungan. Bagaimana fakta sebenarnya?
Vania Rossa

Dewiku.com - Physical touch adalah salah satu dari lima love language yang dikonsepkan oleh Dr. Gary Chapman. Bahasa cinta ini menekankan pentingnya sentuhan fisik sebagai bentuk ekspresi kasih sayang dan keterikatan emosional dalam hubungan.
Banyak orang yang memiliki physical touch sebagai love language merasa lebih dicintai dan dihargai melalui gestur fisik seperti berpegangan tangan, pelukan, atau sekadar sentuhan lembut di bahu.
Baca Juga
Skin Positivity, Merawat Kulit Tanpa Harus Terbebani Standar Kecantikan di Media Sosial
Menjadi Kaluna di Home Sweet Loan: Perempuan, Anak Bungsu, dan Tulang Punggung Keluarga yang Tak Punya Pilihan
Tabrakan Maut di Langit Washington dan Respon Trump yang Lagi-lagi Salahkan Kebijakan Inklusif
Perempuan Marjinal Rentan Finansial: Literasi Rendah dan Akses Terbatas Jadi Penyebab
Mengenal Empty Nest Syndrome, Babak Baru Kehidupan Orang Tua Ketika Anak Semakin Besar
Mengabaikan Perbedaan Usia: Mengapa Persahabatan Lintas Generasi Semakin Populer?
Mengapa Sentuhan Penting dalam Hubungan?
Sentuhan memiliki peran penting dalam membangun dan memelihara keintiman dalam hubungan. Sentuhan dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin, yang dikenal sebagai "hormon cinta". Oksitosin dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan rasa percaya, dan memperkuat ikatan emosional antar pasangan.
Namun sayangnya, physical touch sering disalahartikan menjadi stigma negatif dalam hubungan. Love language ini masih sering dikaitkan dengan hasrat seksual. Padahal, sentuhan fisik dalam konteks ini lebih berfokus pada kenyamanan emosional dan keintiman non-seksual yang memperkuat hubungan.
Pelukan hangat, menepuk punggung sebagai bentuk dukungan, atau bahkan duduk berdekatan dapat memberikan perasaan aman dan dicintai tanpa adanya konotasi seksual.
Stigma terhadap Orang dengan Love Language Physical Touch
Karena sering disalahpahami, orang yang memiliki love language ini kerap dicap negatif atau bahkan dianggap memiliki niat yang tidak baik. Padahal, seseorang dengan love language physical touch tidak bermaksud berbuat mesum.
Mereka memahami bahwa menyatakan cinta tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui sentuhan yang penuh perhatian dan ketulusan.
Manfaat Ilmiah dari Physical Touch
Manfaat dari physical touch juga telah dibuktikan secara ilmiah. Sentuhan fisik yang penuh kasih dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi stres, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Hal ini menunjukkan bahwa efek dari physical touch jauh lebih luas dibandingkan hanya sekadar aspek romantis atau seksual. Sentuhan dalam bentuk sederhana bisa menjadi cara yang efektif untuk menunjukkan kasih sayang dan membangun ikatan emosional yang lebih dalam.
Jadi, bagi mereka yang memiliki love language ini, penting untuk memahami bahwa physical touch adalah bentuk ekspresi cinta yang sah dan tidak melulu berkaitan dengan hasrat seksual.
Memahami bahasa cinta pasangan dan berkomunikasi secara terbuka tentang preferensi sentuhan dapat membantu memperkuat hubungan dan menciptakan keintiman yang lebih dalam. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat lebih menghargai cara pasangan, bahkan orang lain, dalam menunjukkan kasih sayang dan membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis.
(Nurul Lutfia)