Ragam

Nongkrong di Mal, Tapi Nggak Pernah Belanja: Kamu Termasuk Tim Rojali dan Rohana?

Banyak yang suka nongkrong di mal tapi pulang tanpa belanja. Fenomena ini dikenal dengan istilah Rojali dan Rohana. Kamu gitu juga?

Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Ilustrasi window shopping. (Freepik)
Ilustrasi window shopping. (Freepik)

Dewiku.com - Belakangan ini, fenomena Rojali dan Rohana memang semakin eksis di mal. Meski bukan hal baru, tapi tampaknya kondisi ini muncul sebagai dampak daya beli masyarakat yang mulai menurun serta preferensi belanja online yang kian jamak.

Rojali dan Rohana sendiri bukan istilah untuk sepasang kekasih, tapi merupakan akronim unik yang mengarah pada ‘jenis’ pelanggan mal. Rojali kepanjangan dari "rombongan jarang beli", sementara Rohana artinya "rombongan hanya nanya".

Bukannya benar-benar nggak punya daya beli, Rojali dan Rohana terkadang datang untuk mengecek kualitas dan membandingkan pilihan barang. Terlebih jika sudah memutuskan belanja online, tentu melihat barang secara langsung bisa jadi solusi biar nggak dibilang ‘belanja kucing dalam karung’.

Saat orang sudah merasa yakin dengan kualitas barang, transaksi online jadi aktivitas lanjutan yang bakal dilakukan. Pertimbangan ini nggak lepas dari penawaran harga toko online yang relatif lebih murah dan promo menarik lainnya yang diberikan e-commerce.

Dampak Fenomena Rojali dan Rohana

Sebenarnya, dampak fenomena Rojali dan Rohana nggak bisa dikatakan negatif sepenuhnya. Memang ada potensi toko ritel mengalami kerugian karena calon pembeli yang ramai datang ke mal ternyata nggak mendatangkan pemasukan.

Namun, dampak negatif jangka panjang mungkin bakal berpengaruh besar kalau daya beli konsumen nggak segera membaik. Bukan hanya di sektor ritel tapi juga berpotensi meluas hingga sektor manufaktur, jasa, maupun keuangan.

Meski begitu, ternyata ada juga dampak positif dari fenomena Rojali dan Rohana di sektor F&B. Pelanggan mal yang sibuk jalan-jalan tanpa membeli barang dalam waktu yang lama pasti bakal butuh makan dan minum.

Peluang inilah yang masih memberi harapan pada peningkatan omset dari outlet-outlet F&B yang ada di mal. Belanja barang boleh aja sepi karena orang cuma cuci mata di mal, tapi urusan perut nggak selalu bisa ditunda.

Tips Belanja Anti Boros di Mal

Faktor daya beli konsumen yang menurun memang nggak ikut menurunkan niat berkunjung ke mal. Tapi, tentu saja kamu harus persiapkan strategi kunjungan ke mal yang efektif kalau nggak mau jadi ‘Rojali dan Rohana’ yang kebobolan.

Berikut ini beberapa tips anti boros di mal yang bisa kamu terapkan. Pastikan punya daftar belanja dan langsung pulang biar dompet aman, ya.

1. Siapkan Daftar Belanja

Pastikan kamu udah siapkan daftar belanja sebelum berangkat ke mal. Tips anti boros ini bisa jadi langkah antisipasi biar nggak beli barang yang nggak perlu dan belanja sesuai kebutuhan.

2. Bawa Uang Cash atau E-Money

Pastikan kamu memilih untuk membawa uang secukupnya, apakah akan bawa uang tunai atau siapkan e-money. Sebaiknya hindari membawa kartu kredit biar nggak asal gesek beli ini itu di mal, ya.

3. Jangan Mudah Tergiur Promo

Mal memang selalu punya strategi marketing yang menggiurkan konsumen, salah satunya promo. Buat yang satu ini, kamu harus kuat ‘iman’, ya. Jangan mudah tergiur promo yang ditawarkan dan kembali lihat daftar belanjamu lagi.

4. Datang sendiri

Ke mal rame-rame dan sendirian pasti dampaknya berbeda, apalagi cewek. Nggak jarang karena teman beli, kamu bakal tergoda. So, kalau mau berhemat, pertimbangkan datang ke mal sendiri buat beli kebutuhanmu.

5. Langsung Pulang

Terakhir, langsung pulang setelah semua daftar belanjaanmu sudah dibeli. Berlama-lama di mal cuma bikin kamu jadi ingin beli sesuatu yang sebenarnya nggak butuh-butuh amat. Kalau cuma mampir makan masih oke, sih.

 

Berita Terkait

Berita Terkini