Ragam
Girl Math: Logika Keuangan Cewek yang Lucu Tapi Bisa Bikin Boros
Girl math memang lucu dan relatable, tapi hati-hatikalau kebablasan, bisa bikin boros tanpa sadar. Yuk, kenali pola pikir ini biar tetap happy belanja tapi tetap bijak finansial!
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - “Kalau pakai voucher, itu artinya diskon, jadi nggak boros, kan?” atau “Beli sekarang mumpung lagi promo, nanti malah rugi!”—kalau kamu pernah berpikir seperti ini, selamat datang di dunia girl math! Fenomena ini jadi viral karena menyoroti cara berpikir cewek soal uang yang terdengar lucu, kadang absurd, tapi bisa bikin kita relate banget.
Meski terkesan sepele dan menghibur, logika semacam ini kalau dibiarkan bisa memengaruhi kebiasaan finansial jangka panjang, lho. Yuk, kenali lebih dalam tentang girl math dan gimana caranya tetap waras (dan hemat) di tengah godaan diskon!
Baca Juga
Kalimat Negatif dari Orang Tua Bisa Bentuk Anak Pemarah: Yuk, Ganti Gaya Bicara!
Gaya Santai Tapi Tetap Kece? Lihat OOTD Zhao Lusi Pakai Baseball Cap!
Beda Tipis Tapi Nggak Sama: Ini Bedanya Open Relationship dan Friend with Benefit
Kelihatan Sweet, Tapi Penuh Drama: Waspadai 6 Cara Manipulasi Cowok Narsistik
Cewek High Value Nggak Perlu Ngejar! Ini 6 Cara Biar Kamu yang Dikejar
Sudah Pacaran Lama Tapi Tetap Putus? Bukan Gagal, Tapi Awal Buat Lebih Kenal Diri Sendiri
Kelebihan dari Girl Math
Pertama, girl math bisa jadi cara seru buat membalikkan stereotip lama yang bilang perempuan nggak jago ngatur uang atau nggak ngerti soal matematika. Padahal, lewat cara mereka sendiri, banyak perempuan justru punya cara unik dan kreatif dalam memikirkan keuangan.
Kedua, konsep ini juga bikin hubungan kita sama uang jadi lebih personal. Karena girl math kadang melibatkan pemikiran jangka panjang soal manfaat barang, ini bisa bikin kita jadi lebih mikir sebelum beli sesuatu, terutama kalau memang berguna banget buat keseharian.
Ketiga, ya kita harus akui, girl math itu lucu! Jadi bahan hiburan dan relate banget buat dibahas di media sosial. Dari situ juga banyak yang akhirnya jadi sadar cara mereka mengatur pengeluaran ternyata nggak sendiri, banyak yang serupa.
Dan terakhir, girl math juga kadang jadi alat pembelaan diri yang sah-sah aja, selama masih masuk akal. Misalnya mikir, “Daripada beli 10 kali murah tapi gampang rusak, mending beli sekali mahal tapi awet.” Itu juga bisa jadi strategi finansial yang bagus, lho.
Kekurangan dari Girl Math
Tapi tetap, ada sisi lain yang perlu diwaspadai. Salah satunya, girl math bisa bikin kamu ngerasa nggak apa-apa belanja impulsif karena udah 'dirasionalisasi'. Padahal, lama-lama bisa bikin kantong jebol juga kalau nggak dikontrol.
Selain itu, walaupun niatnya lucu-lucuan, kadang konsep ini justru memperkuat pandangan negatif, seolah-olah perempuan benar-benar nggak realistis soal keuangan. Padahal nggak semua cewek kayak gitu, kan?
Pemikiran yang nggak logis pun bisa timbul dari kebiasaan ini. Misalnya merasa barang diskon itu kayak “dapet duit” atau uang cash itu bukan pengeluaran. Kalau terlalu sering dibenarkan, bisa menimbulkan pola pikir keuangan yang nggak sehat.
Dan jangan lupakan pengeluaran kecil yang sering diabaikan. Kalau terus-terusan dianggap sepele, efeknya bisa besar juga lho buat keuangan jangka panjang. Apalagi kalau kamu nggak punya sistem budgeting yang jelas, bisa-bisa kebablasan tanpa sadar.
Jadi, meskipun girl math bisa jadi hiburan yang seru dan bikin senyum-senyum sendiri, kita tetap harus punya kontrol diri. Boleh kok becandain kebiasaan belanja, asal tetap paham mana yang sekadar lucu dan mana yang benar-benar perlu disadari. Karena pada akhirnya, finansial yang sehat itu datang dari keputusan yang sadar, bukan sekadar alasan yang nyaman.