5 Tipe MBTI Paling Oportunis: Siapa Paling Cepat Lihat Peluang?

Dewiku.com - Dalam dunia MBTI, setiap tipe kepribadian punya cara masing-masing dalam melihat peluang dan menjalani hidup. Tapi, beberapa di antaranya memang dikenal punya kecenderungan oportunis alias pintar banget memanfaatkan momen atau situasi yang muncul, entah itu buat karier, relasi, atau sekadar ngejar hal yang mereka suka.

Nah, oportunis di sini nggak selalu negatif, ya. Justru banyak tipe MBTI yang oportunis sehat—mereka tahu cara ambil keputusan cepat, membaca peluang yang ada, dan nggak ragu buat terjun ke tantangan. Yuk, intip tipe-tipe MBTI mana aja yang paling punya naluri oportunis dan kenapa mereka bisa kayak gitu!

1. ESTP

ESTP dikenal sebagai si “Entrepreneur” atau “The Persuader.” Mereka ini ekstrover, praktis, super responsif, dan punya mental langsung hajar! Kalau ada peluang lewat di depan mata, bisa dipastikan ESTP yang paling dulu lompat. Mereka suka banget tantangan dan nggak takut ambil risiko, bahkan kalau peluang itu datang tiba-tiba.

Dengan kemampuan baca situasi yang cepat dan gaya komunikasi yang karismatik, ESTP bisa motret peluang dalam hitungan detik. Ditambah lagi, mereka bukan tipe yang bertele-tele. Kalau bisa sekarang, kenapa harus nanti? Nggak heran kalau ESTP sering jadi pemimpin lapangan atau orang pertama yang bertindak waktu yang lain masih mikir.

2. ENTP

Kalau ESTP itu praktis, ENTP lebih ke si pemikir kreatif yang peka banget sama peluang di dunia ide dan inovasi. Dijuluki “The Debater” atau “Visionary”, ENTP punya otak yang nggak bisa diem. Begitu ada celah buat bikin sesuatu yang beda atau menantang status quo, mereka langsung aktif.

ENTP suka nyari jalan baru, bahkan dari hal-hal yang menurut orang lain nggak penting. Ide-ide yang mereka hasilkan seringkali out of the box dan, yang paling penting, mereka tahu kapan dan gimana cara ngeksekusi ide itu jadi nyata. Mereka oportunis dalam hal intelektual dan kreativitas—selalu nyari ruang buat eksperimen atau eksplorasi.

3. ISTP

ISTP ini tipe yang tenang, nggak banyak drama, tapi jeli banget. Mereka sering nggak kelihatan di permukaan, tapi diam-diam memperhatikan dan menghitung peluang yang bisa diambil. Dikenal sebagai “Virtuoso”, ISTP itu oportunis dalam artian praktis—nggak bakal ambil langkah kalau nggak yakin hasilnya nyata.

Mereka cepat adaptasi dan punya refleks yang tajam dalam situasi yang berubah. Waktu orang lain panik atau bingung, ISTP bisa ngambil alih dan langsung bertindak. Nggak banyak basa-basi, langsung tancap gas. Jadi kalau kamu punya teman ISTP, jangan kaget kalau dia tiba-tiba sukses karena diam-diam dia udah atur strategi dari lama.

4. INTP

INTP mungkin terlihat kalem dan suka menyendiri, tapi mereka punya insting tajam buat menangkap peluang di dunia ide dan konsep. Dijuluki sebagai “Ahli Logika”, INTP cenderung oportunis secara teoritis—mereka nyari celah dan solusi dalam hal yang kompleks dan abstrak.

Walaupun kadang terlalu asyik di dunia pikirannya sendiri, INTP bisa sangat gesit waktu melihat peluang intelektual, riset, atau proyek kreatif yang bisa mereka garap sesuai minat. Mereka nggak suka ikut arus, lebih suka bikin jalannya sendiri. Jadi, oportunisme versi INTP itu muncul dari dorongan untuk menciptakan sesuatu yang unik dan bermakna.

5. ENFP

ENFP adalah si “Juru Kampanye” yang punya semangat tinggi dan karisma kuat. Mereka selalu melihat sisi positif dari setiap situasi dan bisa ngubah peluang kecil jadi sesuatu yang besar. ENFP itu oportunis yang sangat fleksibel—mereka senang eksplorasi, mudah beradaptasi, dan cepat membaca potensi di sekeliling mereka.

Mereka juga punya insting sosial yang kuat, bisa bikin koneksi dengan siapa aja, dan seringkali dapet peluang besar dari jaringan pertemanan atau kerja sama yang mereka bangun. Energi mereka menular dan seringkali membuka pintu yang awalnya nggak kelihatan. ENFP tahu kapan harus ambil langkah dan nggak takut keluar dari zona nyaman.

Kalau kamu punya kecenderungan seperti itu, bisa jadi kamu termasuk dalam salah satu tipe di atas. Tapi ingat juga, semua tipe MBTI tetap bisa mengembangkan sisi oportunis mereka, tergantung situasi dan cara berpikir masing-masing.