Marsya Voice of Baceprot Masuk Daftar 100 Perempuan Inspiratif dan Berpengaruh di Dunia Versi BBC

Marsya adalah vokalis Voice of Baceprot (VoB), band heavy metal yang semua anggotanya perempuan berhijab.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Jumat, 06 Desember 2024 icon 15:00 WIB
Marsya Voice of Baceprot Masuk Daftar 100 Perempuan Inspiratif dan Berpengaruh di Dunia Versi BBC

Firda Marsya Kurnia, vokalis grup band metal Voice of Baceprot (VOB). (Instagram/marsyavob)

Vokalis grup band metal Voice of Baceprot (VOB), Firda Marsya Kurnia, masuk dalam daftar 100 perempuan paling inspiratif dan berpengaruh dari seluruh dunia versi BBC 100 Women 2024.

Daftar tersebut bisa dilihat di akun Instagram BBC 100 Women. Pada unggahan terkait, BBC mengapresiasi kiprah Marsya dan sepak terjang perempuan berhijab ini bersama VOB.

Tak mudah menjalankan band yang semua anggotanya perempuan berhijab. Genre musik yang mereka usung pun terbilang tidak biasa.

Baca Juga: Disambut Antusias, Voice of Baceprot Siapkan Kejutan di Biennale Jogja 2019

"Sebagai vokalis sekaligus gitaris band heavy metal beranggotakan perempuan berhijab di Indonesia, Voice of Baceprot, ia menentang norma gender dan agama," demikian profil singkat Marsya disampaikan BBC, dikutip Dewiku.com pada Jumat (6/12/2024).

Lewat unggahan Instagram resmi, Voice of Baceprot pun membagikan pencapaian Marsya yang menginspirasi, utamanya perempuan Indonesia.

"Menjadi yang mula-mula, selalu akan melahirkan banyak bahan pertengkaran dan keraguan. Juga bisik-bisik di belakang kepala yang mempertanyakan sudah benarkah langkah kita. Namun, di tengah dunia yang terus berubah, perempuan yang memulai dan melawan adalah mercusuar," ungkap Marsya di Instagram.

Baca Juga: Meriahkan Biennale Jogja 2019, Begini Persiapan Khusus Voice of Baceprot

Sang vokalis juga mengungkapkan, "Mereka adalah pengingat bahwa perubahan sejati dimulai dari keberanian untuk berkata, 'Aku tidak diciptakan hanya untuk mengekor dan membungkuk-bungkuk pada ketidakadilan, ketakutan, atau aturan yang memasung kebebasanku. Aku diciptakan untuk merajut mimpi, untuk berkata 'Tidak' atau 'Ya' pada apa pun yang aku kehendaki."

Marsya tergabung dalam VOB bersama dua rekannya, Widi Rahmawati dan Euis Siti Asiyah sejak 2014. Mereka adalah teman sekolah di Garut, Jawa Barat.

Mengapa ketiganya memilih heavy metal dalam bermusik? Melansir Suara.com, genre ini dinilai dapat menjadi solusi untuk melampiaskan sifat proaktif dan pemberontak yang rupanya membuat mereka sempat bermasalah dengan guru-guru di sekolah.

VOB membawakan lagu dalam bahasa Inggris dan Sunda. Menariknya, lirik lagu-lagu yang dibawakan band ini kerap mengungkapkan rasa frustrasi mereka terhadap patriarki.

Sebagai grup band metal yang seluruh anggotanya berhijab, VOB mulanya mendapat banyak penolakan dari kelompok Muslim konservatif di Garut.

Namun terlepas dari dinamika sosial yang terjadi, perjalanan musik VOB berkembang pesat setelah merilis single perdana berjudul "School Revolution" di tahun 2018. Single tersebut sukses menarik perhatian publik hingga VOB menerima sejumlah undangan untuk tampil di festival musik internasional

Baca Juga: Voice of Baceprot, Hijaber Metal Jadi Line Up Pembuka Biennale Jogja 2019

Pada 2024 ini, VOB bahkan berkesempatan memeriahkan di Glastonbury. VOB pun menjadi grup musik Indonesia pertama yang tampil dalam festival musik yang sudah berlangsung selama 54 tahun tersebut.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI