Ragam

Dukung Penuh Tapi Jaga Jarak: Apa Alasan Atalia Praratya Absen di Tes DNA Ridwan Kamil?

Mengapa Atalia tidak mendampingi Ridwan Kamil saat tes DNA? Ini bukan karena tak peduli, melainkan bukti dukungan yang penuh batasan dan empati.

Vania Rossa

Ridwan Kamil dan Atalia Praratya. (Instagram/@ridwankamil)
Ridwan Kamil dan Atalia Praratya. (Instagram/@ridwankamil)

Dewiku.com - Di tengah sorotan publik tethadap Ridwan Kamil dan kisruhnya dengan Lisa Mariana, nama Atalia Praratya kembali menjadi perbincangan.

Sikapnya yang tenang dan berjarak di tengah kasus tes DNA suaminya menjafi sorotan. Saat sang suami menghadapi momen krusial di Bareskrim Polri, Atalia memilih untuk tidak hadir.

Absennya Atalia di samping Ridwan Kamil pada momen penting itu bukan tanpa alasan. Melalui kuasa hukum suaminya, terungkap bahwa ini adalah urusan pribadi Ridwan Kamil. 

Sikap ini memberikan kita sebuah pelajaran berharga: mendukung bukan berarti harus selalu berada di garis depan. Atalia menunjukkan bahwa empati dan dukungan bisa diberikan tanpa harus kehilangan diri dan ikut terseret ke dalam pusaran masalah.

Bagi banyak perempuan, tekanan untuk selalu terlihat sempurna, tegar, dan selalu mendampingi pasangan dalam setiap situasi sering kali terasa berat. 

Namun, Atalia mengajarkan kita bahwa ada kekuatan besar dalam menetapkan batasan yang sehat. 

Dia menunjukkan bahwa seorang perempuan bisa memberikan dukungan penuh, menjadi sandaran emosional bagi pasangannya, tanpa harus mengorbankan ketenangan dirinya sendiri. Ini adalah tindakan yang cerdas dan penuh pertimbangan.

Sikap Atalia ini adalah pengingat penting bagi kita semua, khususnya para perempuan, tentang pentingnya menjaga ruang pribadi dan identitas diri. 

Dalam hubungan, kita memang bersatu, tetapi bukan berarti melebur menjadi satu. Kita tetap punya hak untuk menentukan sejauh mana kita terlibat dalam masalah pasangan, terutama jika masalah itu bersifat pribadi dan sensitif.

Pada akhirnya, apa yang dilakukan Atalia bukanlah bentuk ketidakpedulian, melainkan manifestasi dukungan yang dewasa dan penuh empati. 

Dia memercayakan pasangannya untuk menghadapi masalahnya sendiri, sementara dia tetap menjaga stabilitas diri dan keluarganya. 

Ini adalah cara perempuan mandiri mendukung pasangannya, dengan berdiri teguh di atas kakinya sendiri, tanpa harus kehilangan identitas atau ketenangan batin.

Berita Terkait

Berita Terkini