Ragam

Kini Bercerai, Acha Septriasa Akui Menikah Itu Sulit: Ada Privasi yang Hilang

Curhatan Acha Septriasa soal sulitnya pernikahan jadi sorotan. Mengapa privasi perempuan sering hilang setelah menikah? Yuk, bedah realita ini dan cari tahu cara mengatasinya.

Vania Rossa

Acha Septriasa. (Suara.com/Sumarni)
Acha Septriasa. (Suara.com/Sumarni)

Dewiku.com - Kabar perceraian Acha Septriasa memang mengejutkan. Tapi, jauh sebelum itu, curhatannya soal pernikahan pernah jadi viral.

Acha blak-blakan bilang kalau menikah itu sulit, apalagi buat perempuan. Salah satu alasan utamanya? Karena ada privasi yang hilang.

Saat jadi bintang tamu di podcast TS Media, Acha Septriasa mengungkap pandangan jujurnya.

"Aku ngerasa orang tuh banyak yang enggak ngerti kalau menjaga relationship di pernikahan itu sangat sulit," katanya.

Menurutnya, seorang perempuan yang sudah menikah dan punya anak, akan kehilangan privasi dirinya sendiri.

Kenapa Privasi Perempuan Seakan Menghilang?

Curhatan Acha ini rasanya relate banget buat banyak perempuan. Apalagi di era modern ini, kita terbiasa mandiri dan punya ruang pribadi yang bebas. Tapi begitu masuk ke jenjang pernikahan, semua berubah. Ruang pribadi, baik fisik maupun mental, seolah harus dibagi-bagi.

1. Berbagi Waktu, Energi, dan Tubuh

Acha bilang, seorang ibu harus membagi tubuhnya untuk suami dan anak. Mulai dari kehamilan, menyusui, sampai mengurus anak, semua butuh energi dan waktu yang besar. Seringkali, waktu untuk diri sendiri, buat sekadar bengong atau me time, jadi sangat langka.

2. Hilangnya Ruang Individu

Dulu, mungkin kita bebas mau ngapain aja. Pulang kerja langsung rebahan nonton drakor, atau hangout sama teman tanpa perlu izin. Setelah menikah, semua aktivitas itu perlu dikompromikan dengan pasangan dan keluarga.

3. Tanggung Jawab yang Bertambah

Beban mengurus rumah tangga, mengasuh anak, sampai pekerjaan di luar rumah, semuanya menuntut perhatian dan pikiran. Rasanya otak gak pernah istirahat. Hal ini bisa bikin kita lupa dengan identitas diri yang dulu.

Bahaya dari Hilangnya Privasi: Krisis Identitas

Acha Septriasa juga menekankan, hilangnya privasi ini bisa memicu krisis identitas atau major crisis identity.

"Kayak ada sebagian diri kamu hilang," ungkapnya.

Perasaan ini wajar, lho. Ketika hidup kita terlalu fokus pada peran sebagai istri atau ibu, kita bisa lupa siapa diri kita sebenarnya.

Hobi, impian, dan hal-hal yang dulu kita sukai seakan menguap. Hal ini bisa membuat kita merasa kosong dan tidak bahagia, meskipun pernikahan terlihat sempurna di luar.

Gimana Caranya Menjaga Diri Sendiri dalam Pernikahan?

Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Pernikahan bukan berarti harus mengorbankan diri sendiri sepenuhnya. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba:

  • Komunikasi Terbuka: Bicarakan dengan pasanganmu tentang pentingnya me time atau ruang pribadi. Jelaskan kalau ini bukan berarti kamu tidak peduli, tapi justru cara untuk mengisi ulang energi agar bisa menjadi pasangan dan ibu yang lebih baik.
  • Jadwalkan Waktu untuk Diri Sendiri: Sama seperti menjadwalkan rapat atau deadline, jadwalkan juga waktu khusus untuk dirimu sendiri. Pergi ke kafe sendirian, baca buku, atau sekadar jalan-jalan tanpa anak dan suami.
  • Pertahankan Hobi dan Minat: Jangan tinggalkan hal-hal yang kamu sukai. Lanjutkan hobi lama atau coba hal baru yang membuatmu bahagia. Ini adalah cara untuk menjaga identitas dirimu tetap hidup.
  • Dukungan Pasangan: Minta pasangan untuk terlibat aktif dalam pengasuhan anak dan pekerjaan rumah. Dengan begitu, bebanmu jadi lebih ringan dan kamu punya waktu ekstra untuk diri sendiri.

Pernikahan yang sehat adalah pernikahan di mana kedua belah pihak bisa tumbuh dan bahagia. Jadi, jangan takut untuk mempertahankan identitasmu. Karena perempuan yang utuh dan bahagia akan menjadi tiang yang kokoh untuk keluarga.

 

Berita Terkait

Berita Terkini