Ragam
Gisel Selalu Kenalkan Pasangan Baru ke Gempi, Strategi Komunikasi ke Anak yang Bikin Salut
Hubungan Gisel dan Gempi selalu harmonis meski ada pasangan baru. Intip strategi komunikasi Gisel yang bikin proses kenalan ke anak berjalan mulus.
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - Komunikasi adalah kunci, apalagi soal hubungan orang tua dan anak. Gisella Anastasia belum lama ini kembali jadi sorotan publik karena kebiasaannya yang dinilai terlalu terbuka dalam mengenalkan teman dekat prianya kepada sang putri, Gempita Nora Marten.
Banyak yang mempertanyakan sikapnya, bahkan menganggap hal itu berisiko membuat anak bingung. Menanggapi pro-kontra tersebut, mantan istri Gading Marten ini membeberkan alasan kuat di balik pilihannya.
Gisel menyadari, banyak orang tua tunggal, termasuk di lingkar pertemanannya lebih memilih untuk tidak memperkenalkan pasangan baru kepada anak. Ia bahkan sering menerima saran agar langkah itu dihindari.
“Malah, emang beberapa orang juga ngomongnya harusnya enggak boleh dikenalin,” ujar Gisel, dikutip dari kanal YouTube Trans 7.
Ia paham betul alasan di balik saran tersebut. Biasanya, kekhawatiran itu muncul untuk mencegah kebingungan pada anak yang melihat ibunya berganti pasangan.
“Ya, karena dia nanti akan bingung, kok ibunya kok... istilahnya, temannya ganti-ganti melulu,” lanjutnya.
Namun, bagi Gisel, metode itu sama sekali tidak bisa diterapkan dalam hubungannya dengan Gempi. Alasannya sederhana: ia ingin selalu jujur pada anaknya.
“Buat aku sama Gempi itu sangat tidak memungkinkan aku untuk enggak ngenalin ini. Karena anaknya pintar,” tegasnya.
Menurut pelantun “Cara Lupakanmu” ini, menyembunyikan keberadaan seseorang justru akan membuat Gempi curiga. Ia tak ingin putrinya merasa dibohongi atau ada hal yang sengaja ditutup-tutupi.
“Ketimbang dia merasa dibohongi, kita sembunyi-sembunyi, main hide and seek, itu berat,” jelas Gisel.
Baca Juga
Tren Barbie Doll Makeup, Rahasia Look Imut ala Publik Figur yang Lagi Viral
Panggung Dangdut Mendadak Romantis Gara-Gara Momen Antara Ayu Ting Ting dan Boy William Ini
Bela Anak di Tengah Perceraian, Naluri Ibu Kimberly Ryder Adalah Cerminan Hati Orang Tua Sedunia
Kisah Pilu Anak Andre Taulany yang Memohon Agar Orang Tuanya Tidak Bercerai
3 Dekade, 1 Cinta: Melly Goeslaw dan Anto Hoed 'Nikah' Lagi
Bikin Tugas Cepet Kelar! Ini 5 Laptop Terbaik Buat Kuliah, Harganya Mulai Rp 4 Jutaan
Ia menambahkan, kejujuran adalah fondasi utama dalam hubungan ibu dan anak. Menurutnya, anak akan jauh lebih terluka jika merasa ada rahasia yang disimpan.
“Buat dia pasti nanti meraba-raba merasa ada sesuatu yang di-hide,” tutupnya.
Nah, dari cerita Gisel ini, menarik untuk membahas apa saja yang bisa terjadi kalau kita konsisten mengenalkan anak pada pasangan baru, bukan cuma sekali-sekali atau mendadak. Karena ternyata, dampaknya bisa lebih kompleks dari yang dibayangkan.
Dampak Positif Mengenalkan Pasangan Baru Secara Konsisten pada Anak
Buat sebagian orang tua tunggal, mengenalkan pasangan baru ke anak adalah hal yang bikin dilema. Ada yang memilih menunda, ada juga yang langsung kenalin sejak awal. Nah, kalau dilakukan secara konsisten dan terarah, ternyata langkah ini bisa memberi banyak manfaat untuk anak, lho. Berikut ini beberapa dampak positifnya:
Adaptasi yang Lebih Baik
Anak butuh waktu buat merasa nyaman dengan orang baru. Dengan mengenalkan pasangan secara bertahap dan konsisten, mereka punya ruang untuk beradaptasi. Proses ini juga mengajarkan bahwa perubahan adalah bagian wajar dari hidup. Anak jadi lebih terbuka menerima orang baru di lingkungannya tanpa rasa kaget atau terancam.
Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Kalau perkenalannya dilakukan dengan cara yang tepat—penuh perhatian dan tanpa paksaan, anak akan merasa lebih aman dan nyaman. Mereka tahu bahwa orang tua dan pasangan barunya peduli dan mendukung. Rasa aman ini bisa berdampak positif terhadap kesehatan mental anak, membuat mereka lebih percaya diri dan tenang dalam keseharian.
Hubungan yang Lebih Kuat
Perkenalan yang hangat bisa jadi langkah awal membangun hubungan positif antara anak dan pasangan baru orang tua. Kalau anak merasa dihargai dan dilibatkan, hubungan keluarga secara keseluruhan bisa lebih harmonis. Ikatan emosional pun terbentuk secara alami, tanpa harus dipaksakan.
Belajar Menerima Perbedaan
Setiap orang punya latar belakang, kebiasaan, dan karakter yang berbeda. Melalui proses mengenal pasangan baru, anak belajar untuk menghargai perbedaan dan menerima orang lain apa adanya. Ini jadi bekal penting dalam membentuk pribadi yang toleran dan empati terhadap sesama.
Meningkatkan Komunikasi
Orang tua yang jujur dan terbuka soal hubungannya bisa memicu anak untuk melakukan hal yang sama. Anak jadi lebih berani mengungkapkan perasaan, termasuk jika mereka merasa tidak nyaman atau justru senang dengan kehadiran pasangan baru. Komunikasi yang sehat ini akan menghindarkan salah paham dan membangun rasa saling percaya.
Mengenalkan pasangan baru pada anak memang butuh strategi, kesabaran, dan komunikasi yang matang. Kalau dilakukan dengan konsisten, manfaatnya bisa terasa bukan cuma untuk anak, tapi juga untuk keharmonisan keluarga secara keseluruhan. Pada akhirnya, kuncinya ada pada keterbukaan dan rasa saling menghargai, karena keluarga yang kuat dibangun dari hubungan yang jujur dan penuh kasih.