Ragam

Parenting Santuy ala Nadya MasterChef: Anak Bebas Bantu di Dapur Meski Berantakan

Nadya MasterChef buktikan gaya parenting santuy bisa bikin anak belajar sambil tetap happy, tanpa drama dan tanpa ngomel.

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Nadya MasterChef (Instagram/nadya.mci8)
Nadya MasterChef (Instagram/nadya.mci8)

Dewiku.com - Selalu ada yang menarik dari keseharian para chef jebolan ajang memasak, salah satunya Nadya MasterChef Indonesia atau akrab disapa Nadia MCI.

Nggak cuma jago masak, ia juga aktif berbagi konten di media sosial. Resep-resepnya sering bikin ngiler, tapi yang bikin netizen makin gemas adalah saat ia sesekali mengajak sang anak untuk ikut nimbrung di dapur.

Yang menarik, gaya parenting Nadia cukup bikin warganet terinspirasi. Banyak ibu biasanya melarang anak ikut memasak karena takut ribet atau dapur jadi berantakan.

Tapi Nadya justru santai saja. Bahkan ketika momen mereka membuat cokelat cupcake penuh belepotan, ia sama sekali nggak marah.

Dengan senyum lebar, Nadia cukup mengambil tisu basah dan membersihkan sang anak sambil tertawa.

Tahu nggak, memasak bareng anak ternyata bukan sekadar aktivitas seru, tapi juga salah satu metode parenting yang bermanfaat.

Selain menghabiskan waktu berkualitas, kegiatan ini bisa mengajarkan keterampilan hidup, membentuk kerja sama, hingga mempererat ikatan emosional dalam keluarga.

Nah, setelah ini kita akan bahas lebih dalam manfaat memasak bersama anak yang bisa jadi inspirasi buat para orang tua.

Manfaat Memasak Bersama Anak yang Bikin Makin Kompak

Memasak bareng anak ternyata nggak cuma seru, tapi juga penuh manfaat untuk tumbuh kembang mereka. Aktivitas sederhana ini bisa jadi momen belajar, bermain, sekaligus quality time yang nggak tergantikan. Yuk, kita bahas satu per satu manfaatnya!

1. Melatih Berbagai Keterampilan

Jangan salah, memasak bukan cuma soal hasil akhir yang lezat. Anak-anak bisa belajar banyak hal dari prosesnya. Misalnya, motorik halus mereka terasah saat mengupas sayuran, mengaduk adonan, atau menaburkan topping. Nggak cuma itu, kemampuan kognitif juga ikut berkembang saat mereka mengenal berbagai bahan, memahami takaran, sampai mempelajari langkah-langkah memasak. Seru kan, belajar sambil praktek langsung?

2. Menyalurkan Kreativitas

Dapur adalah “studio seni” yang sempurna untuk anak. Di sini mereka bebas mencoba paduan rasa, memilih warna dan bentuk makanan, bahkan mengatur tampilan hidangan sesuai imajinasi. Kreativitas mereka akan terpacu, dan siapa tahu, dari sini lahir chef kecil yang inovatif.

3. Mengenal Nutrisi Sejak Dini

Saat memasak, anak-anak bisa diajak ngobrol santai tentang bahan-bahan yang digunakan. Misalnya, kenapa sayur penting untuk tubuh, atau manfaat protein dari telur dan daging. Pelajaran nutrisi ini akan membuat mereka lebih sadar pentingnya makan sehat, tanpa terasa seperti sedang “diceramahi”.

4. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Nggak ada yang lebih membanggakan bagi anak selain melihat hasil masakannya tersaji di meja dan dinikmati keluarga. Rasa puas ini bisa membangun kepercayaan diri mereka. Bahkan, keberhasilan sederhana seperti berhasil mengocok telur atau memanggang kue tanpa gosong bisa bikin mereka makin semangat mencoba hal baru.

5. Mempererat Ikatan Keluarga

Memasak bersama adalah salah satu cara termudah untuk menciptakan momen hangat di rumah. Dari ngobrol receh sampai ketawa bareng karena adonan tumpah, semua itu jadi kenangan manis yang akan diingat anak sampai dewasa nanti. Plus, setelah masakan selesai, kalian bisa menikmatinya bersama sambil ngobrol ringan.

Jadi, lain kali jangan ragu ajak si kecil masuk dapur. Nggak perlu khawatir berantakan, karena di balik noda tepung dan cipratan adonan, ada banyak pelajaran dan kebahagiaan yang bisa dirasakan. Siapa tahu, kebiasaan ini justru jadi tradisi keluarga yang selalu ditunggu-tunggu setiap minggunya.

Berita Terkait

Berita Terkini