Ragam
Ashanty Rutin ke Psikiater, Buktikan Konsultasi Mental Bukan Berarti Sakit Jiwa
Ashanty menyadari bahwa masih ada stigma negatif di masyarakat terkait pergi ke psikiater. Banyak yang mengira itu berarti seseorang mengalami gangguan mental berat. Habis ini kita bahas pentingnya melek kesehatan mental dan saatnya mengubah stigma.
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - Penyanyi Ashanty akhirnya blak-blakan soal alasannya rutin bolak-balik ke psikiater. Bukan karena stres kerja atau mengalami gangguan jiwa seperti yang mungkin langsung terlintas di pikiran sebagian orang, istri Anang Hermansyah ini mengaku punya luka lama yang belum benar-benar sembuh.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya, Ashanty menuliskan curahan hati yang cukup panjang. Ia menjelaskan bahwa kunjungannya ke tenaga profesional ini bukan sekadar untuk mengatasi tekanan pekerjaan atau kehidupan sehari-hari.
“Banyak yang tanya kenapa saya ke psikiater? Dan mungkin banyak juga yang belum paham buat apa sih kita ke psikiater?” tulisnya.
Ashanty mengungkap bahwa semua berawal dari dua hal yang saling berkaitan, yaitu penyakit autoimun yang dideritanya dan trauma masa kecil yang membekas. Trauma inilah yang sering menjadi pemicu ketika kondisi mentalnya sedang goyah. Menurutnya, mencari bantuan profesional adalah langkah penting untuk mengatasi akar masalah, bukan tanda bahwa seseorang ‘sakit jiwa’.
Sayangnya, Ashanty menyadari bahwa masih ada stigma negatif di masyarakat terkait pergi ke psikiater. Banyak yang mengira itu berarti seseorang mengalami gangguan mental berat.
Padahal, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Yuk, habis ini kita bahas pentingnya melek kesehatan mental dan kenapa sudah saatnya kita mengubah stigma ini.
Pentingnya Melek Kesehatan Mental
Biar stigma ini benar-benar hilang, penting banget buat meningkatkan kesadaran soal kesehatan mental. Kita perlu sadar kalau masalah mental itu sama nyatanya seperti penyakit fisik. Dan kabar baiknya, semua itu bisa diatasi dengan bantuan profesional.
Psikiater adalah dokter spesialis yang paham betul cara mendiagnosis, mengobati, sekaligus mencegah gangguan mental. Mereka bisa memberikan terapi, meresepkan obat, atau sekadar jadi pendengar dan pendamping selama proses pemulihan.
Jadi, nggak perlu takut atau gengsi buat konsultasi. Ingat, mencari bantuan bukan berarti kita lemah. Justru, itu langkah berani untuk menjaga diri sendiri. Sama halnya seperti kita pergi ke dokter gigi kalau sakit gigi, atau ke dokter umum kalau demam, konsultasi ke psikiater itu langkah tepat kalau mental lagi butuh pertolongan.
Baca Juga
Parenting Santuy ala Nadya MasterChef: Anak Bebas Bantu di Dapur Meski Berantakan
Cincin Pertunangan Georgina Rodriguez dari Ronaldo Tembus Rp 81 Miliar? Ini Faktanya!
Afrika Selatan Jadi Saksi Lamaran Romantis Darma Mangkuluhur dan Patricia Schuldtz
Rahasia Awet Muda Yoona SNSD, Kulit Kering Tapi Tetap Glowing
Dari Dekor sampai Detail, Tips Bikin Garden Party Wedding ala Nadin Amizah
Segudang Manfaat Padel: Olahraga Hits yang Nggak Cuma Seru tapi Bikin Badan Sehat Total
Peran Psikiater dalam Menjaga Kesehatan Mental
Psikiater punya tiga peran penting dalam kesehatan mental kita. Pertama, diagnosis, mereka bisa mendeteksi berbagai gangguan mental, mulai dari depresi, kecemasan, bipolar, sampai skizofrenia.
Kedua, pengobatan, mereka bisa memberikan perawatan yang sesuai, baik lewat terapi psikologis maupun obat-obatan, tergantung kebutuhan pasien.
Dan ketiga, pendampingan mereka siap menemani proses pemulihan, membantu pasien menghadapi tantangan, dan membangun kembali kesehatan mental yang lebih stabil.
Kapan Waktu yang Tepat ke Psikiater?
Kalau kamu sudah mengalami gejala gangguan mental yang berlangsung lama atau mengganggu aktivitas sehari-hari, itu sinyal untuk segera konsultasi. Apalagi kalau muncul pikiran untuk melukai diri sendiri atau orang lain, itu tanda bahaya yang nggak boleh diabaikan.
Selain itu, kalau kamu sudah mencoba berbagai cara tapi masalah mental nggak juga membaik, psikiater bisa membantu mencari solusi yang lebih tepat.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Menghilangkan stigma soal psikiater adalah langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan saling mendukung.
Jadi, yuk, mulai dari diri sendiri, berhenti menilai, mulai memahami. Kalau mental lagi nggak baik-baik aja, jangan ragu cari bantuan. Ingat, merawat diri itu bukan kelemahan, tapi bentuk keberanian yang luar biasa.