Ragam

Dulu Cuma Nasi Telur, Kini Bento Penuh Seni: Bekal Anak Sekolah Zaman Now Harus Estetik?

Tren bekal anak makin estetik, tapi bikin orang tua ribet? Simak perdebatan antara kreasi bento ala Jepang dan bekal praktis. Apakah estetik benar-benar penting?

Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Ilustrasi bento sekolah anak. (Freepik)
Ilustrasi bento sekolah anak. (Freepik)

Dewiku.com - Menyiapkan bekal anak sekolah menjadi tradisi yang sudah dilakukan orang tua dari dulu sampai sekarang. Bedanya, seiring perkembangan zaman, cara nyiapin bekal anak ikut mengalami perubahan.

Kalau dulu bekal sekolah identik dengan makanan sederhana, seperti nasi dan telur, atau roti tawar dan taburan cokelat, kini tren bekal semakin estetik dengan sentuhan seni plating, warna-warni, hingga kreasi bento ala Jepang.

Fenomena ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah bekal anak zaman sekarang memang harus dibuat estetik agar menarik atau justru malah membuat orang tua semakin ribet setiap pagi demi mengejar estetika?

Bekal Zaman Dulu: Sederhana dan Bikin Kenyang

Generasi 90-an hingga awal 2000-an pasti masih ingat dengan bekal sekolah mereka. Isinya sederhana, praktis, dan fokus pada nutrisi dasar. Menu yang disiapkan orang tua pun dipilih agar anak kenyang sampai jam pulang sekolah.

Wadah bekal pun biasanya berupa kotak makan plastik sederhana tanpa banyak ornamen. Nggak ada dekorasi lucu atau sentuhan artistik, yang penting makanan nggak tumpah. Meski sederhana, tapi anak-anak zaman dulu tetap bahagia dan merasa diperhatikan orang tuanya.

Konsep bekal zaman dulu umumnya mengutamakan fungsi, cepat dibuat, mudah dimakan, dan mengenyangkan. Jadi, ornamen atau hiasan ala-ala bento nggak dipersiapkan dan memang belum tren di zamannya.

Bekal Zaman Sekarang: Estetik, Kreatif, dan Instagramable

Berbeda dengan dulu, kini banyak orang tua yang menyiapkan bekal dengan sentuhan kreatif. Istilah bento box atau bekal estetik semakin populer, terutama dengan adanya media sosial yang membuat banyak orang ingin membagikan kreasi bekal anaknya.

Bekal anak zaman sekarang sering dibuat berwarna-warni, dihias dengan cetakan nasi berbentuk karakter kartun, sayur dipotong unik, hingga lauk yang ditata menyerupai wajah binatang lucu.

Bahkan, ada tren menggunakan wadah bekal kekinian dengan banyak sekat agar makanan terlihat lebih rapi dan menarik. Tujuannya untuk membuat anak lebih semangat makan bekalnya, sekaligus memotivasi orang tua menghadirkan variasi gizi dalam bentuk yang menyenangkan.

Bekal Zaman Now: Makin Estetik, Makin Ribet?

Tren bekal estetik memang terlihat menyenangkan, tetapi nggak bisa dimungkiri kalau proses membuatnya sering kali lebih banyak memakan waktu dan tenaga. Orang tua yang ingin menyiapkan bento harus bangun lebih pagi agar bisa dibawa anak saat berangkat sekolah.

Bagi sebagian orang tua yang memiliki banyak waktu, aktivitas ini terasa menyenangkan dan menjadi bentuk kasih sayang ekstra untuk anak. Namun, bagi orang tua yang sibuk, tren bekal estetik justru bisa terasa membebani karena membutuhkan tenaga ekstra.

Netizen pun mulai membandingkan perbedaan bekal zaman dulu dan sekarang. Bahkan sampai muncul perdebatan bekal estetik benar-benar urgen atau yang penting ada gizi dan rasa makanan enak saja sudah cukup.

Perspektif Anak Vs Perspektif Orang Tua

Dari sisi anak, bekal yang estetik memang punya daya tarik tersendiri. Aapalagi anak-anak usia TK hingga SD biasanya lebih semangat membuka kotak bekal kalau isinya terlihat lucu, menarik, dan enak dimakan.

Sementara dari perspektif orang tua, menyiapkan bekal estetik bisa dilihat dari dua sisi berbeda. Aktivitas ini bisa jadi momen bonding dengan anak tapi juga dilema tersendiri saat orang tua nggak selalu punya waktu buat menyiapkannya.

Pada akhirnya, bekal sederhana yang berfokus pada menu dan kebutuhan nutrisi kembali jadi pilihan. Namun, sebenarnya bekal estetik justru bisa menjadi strategi orang tua untuk membantu anak mengenal makanan sehat dengan cara yang lebih menyenangkan.

 

Berita Terkait

Berita Terkini