Ragam
Wedding Content Creator, Tren Baru di Balik Momen Sakral Pernikahan
Wedding content creator hadir jadi tren baru di industri pernikahan, siap bikin momen sakral makin berkesan dan hits di media sosial.
Vania Rossa

Dewiku.com - Menyiapkan kebutuhan untuk pernikahan sering menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap calon pengantin. Di sisi lain, momen ini terkadang cukup membuat pusing para pasangan. Pasalnya ada banyak hal yang harus dipersiapkan demi kelancaran acara pernikahan.
Busana pernikahan, venue, hidangan, jumlah tamu undangan, bahkan konsep adalah sedikit contoh dari banyaknya hal yang perlu dipersiapkan dengan matang oleh para calon pengantin. Melihat banyaknya persiapan, banyak calon pengantin yang memilih untuk mulai mempersiapkannya jauh hari sebelum acara pernikahan diberlangsungkan. Baik, dua atau satu tahun, bahkan enam bulan sebulannya.
Tentu setiap permasalahan terdapat solusinya, termasuk dalam persiapan pernikahan. Dari sinilah Bridestory Market hadir untuk memberikan kemudahan dan solusi bagi setiap calon pengantin yang kesulitan atau kebingungan saat mempersiapkan segala hal penting yang wajib ada dalam acara pernikahan.
Bridestory Market, yakni pameran pernikahan terbesar di Indonesia kini kembali hadir. Baru-baru ini, Bridestory Market baru dilaksanakan dari tanggal 2–5 Oktober 2025 di hall 1 & 2 ICE BSD, Tangerang. Terdapat 420 vendor pernikahan yang siap untuk memberikan bantuan bagi calon pengantin yang ingin mempersiapkan acara pernikahan, mulai dari kategori venue, busana, perhiasan, undangan, hiburan, fotografi, wedding organizer, suvenir, hingga wedding content creator.
Beberapa brand industri pernikahan yang turut meramaikan pameran ini, di antaranya ada Lotus Design, Hilda by Bridestory, SayYes RSVP, Adelle Jewellery, LeNovelle Cake, Surya Decor, AYANA, The Ritz-Carlton, Steve’s Decor, Wong Hang Tailor, dan masih banyak lagi.
Kenangan Puspitasari selaku Marketing & Brand Partnership Bridestory menyampaikan jika jumlah pengunjung Bridestory Market di bulan Oktober 2025 telah mencapai ribuan pengunjung. Jumlah yang tidak sedikit tersebut secara langsung membuktikan jika banyak calon pengantin yang membutuhkan pemeran pernikahan untuk membantu persiapan acara pernikahan mereka.
CEO Bridestory, Ayunda Wardhani turut mengatakan jika selain membantu persiapan calon pengantin, Bridestory Market juga menjadi salah satu acara untuk mengapresiasi para pelaku usaha di bidang pernikahan untuk menawarkan produk dan jasa mereka.
Ayunda Wardhani mengaku jika kebanyakan pengunjung Bridestory Market pada bulan Oktober 2025 ini sebagian besar berasal dari calon pengantin yang ingin melangsungkan pernikahannya pada tahun 2026.
“Besar kemungkinan sebagian pasangan calon mempelai yang hadir akan merayakan momen spesial mereka di tahun 2026 mendatang, maka kami harap acara ini dapat menjadi langkah awal yang berkesan bagi perjalanan wedding planning mereka,” ucap Ayunda.
Wedding Content Creator, Persiapan dan Incaran Baru
Baca Juga
Nutrifood Indonesia Awards 2025: Rayakan Kepemimpinan Muda dengan Hati, Bukan Sekadar Ambisi
Nggak Cuma Liburan, Gen Z Mulai Pilih Pariwisata Berkelanjutan yang Bikin Impact
Throwback Lebih Hidup: Ini Prompt AI Kreatif Biar Foto Kenangan Jadi Estetis dan Bermakna
Bukan Privilege, Hak Perempuan Itu Basic Human Right!
Dream Wedding ala Selena Gomez-Benny Blanco, Bikin Gen Z Kepincut Elegannya
Widiyanti Putri Jadi Sorotan, Menteri Kaya Raya yang Kinerjanya Masih Dinanti Masyarakat
Di kuartal ketiga ini, Bridestory Market turut menghadirkan vendor baru khusus untuk mengabadikan momen-momen hangat di acara pernikahan. Bukan fotografi, melainkan wedding content creator.
Wedding content creator sendiri merupakan penyedia jasa yang akan bertanggung jawab untuk merekam, mengedit, dan membuat konten dari klien pengantin. Jasa ini pun hadir di vendor milik First Look Wedding & Event Content Creator.
Salah satu tim dari First Look, yakni Jinan memberikan fakta unik jika dalam kurun waktu 1 tahun ini sudah banyak pengantin yang membutuhkan jasa content creator untuk mengabadikan momen, terutama momen behind the scenes dari acara pernikahan. Hal ini pula yang membedakan jasa content creator dengan jasa videografer dan fotografer pernikahan.

“Akad kan nggak semua full momennya bisa didapatkan raw footage-nya, sedangkan kalau content creator dapat semua raw footage-nya dan yang udah diedit juga sama konten Instagram reels juga,” ujar Jinan.
Selain bentuk video yang berbeda, First Look juga menawarkan kelebihan yang lain, yakni dapat menghasilkan konten video dalam waktu 24 jam dan bisa langsung diunggah ke akun Instagram klien mereka.
“Yang bikin kita beda itu, kita “same day at date”, jadi dalam waktu 24 jam, klien udah bisa post di Instagram. Memang sebenarnya yang kita utamakan itu speed buat masuk ke media sosialnya gitu,” ungkap Jinan antusias.
Jinan juga menegaskan, jika tim pekerja di First Look bukan hanya seorang yang ahli di bidang content creator, melainkan juga memiliki kemampuan maupun pengalaman dalam bidang industri pernikahan (wedding industry).
Kehadiran vendor wedding content creator di Bridestory Market ini secara tidak langsung menunjukkan jika keperluan video konten untuk diunggah ke akun Instagram milik para pengantin telah menjadi sebuah kebutuhan dan ke depannya bisa menjadi tren atau persiapan yang wajib ada dalam acara pernikahan.
Bahkan, pihak Event & Marketing Bridestory menambahkan jika vendor First Look yang sebagai vendor yang menawarkan jasa wedding content creator menjadi salah satu hal baru di perhelatan pameran pernikahan ini.
(Annisa Deli Indriyanti)