Selamat Hari Tari Sedunia 2024! Ketahui Sejarah di Balik Perayaan Ini

Hari Tari Sedunia diperingati setiap tanggal 29 April 2024.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Senin, 29 April 2024 icon 14:24 WIB
Selamat Hari Tari Sedunia 2024! Ketahui Sejarah di Balik Perayaan Ini

Tari Kecak asal Bali, Indonesia (Pexels/Jeffry Surianto)

International Dance Day atau Hari Tari Sedunia diperingati setiap tanggal 29 April. Tahukah kamu sejarah di balik perayaan Hari Tari Sedunia?

Melansir kemdikbud.go.id, bukan tanpa alasan tanggal 29 April dijadikan momentum Hari Tari Sedunia. Perayaan ini rupanya berasal dari pembuat tari balet modern, Jean-Georges Noverre.

Tentu saja ada banyak cara untuk merayakan Hari Tari Sedunia. Kamu bisa menyempatkan waktu untuk menikmati pertunjukkan Tari atau bahkan mulai berpikir untuk belajar menari.

Baca Juga: 10 Arti Mimpi Menari, Pertanda Datangnya Kebahagiaan dalam Hidup

Pada 1982, Komite Dansa Internasional Theatre Institute (ITI) menetapkan adanya perayaan Hari Tari Internasional. Tujuannya adalah menyatukan orang-orang dengan tarian sebagai bahasa universal. Seperti yang telah disebutkan di ataa, 29 April dipilih karena tanggal ini bertepatan dengan hari lahir Jean-Georges Noverre, pencipta balet moden. 

Di Indonesia sendiri, Hari Tari Sedunia juga dirayakan dengan penuh suka cita. Salah satunya adalah pergelaran Trilogi Tari yang sekaligus memperingati Adeging Mangkunegaran ke-267 di Pendopo Pura Mangkunegaran Solo, Minggu (28/4/2024) kemarin.

Mengutip Suara.com, pergelaran ini dilaksanakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI bersinergi dengan Pura Mangkunegaran. Trilogi Tari dilaksanakan pada 27 - 29 April 2024.

Baca Juga: Menari Jawa jadi Salah Satu Cara Ariel Tatum Menjaga Bentuk Tubuh Tetap Proposional

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid memaparkan, Trilogi Tari dimulai di Candi Sukuh Karanganyar yang kaya akan simbolisme kesuburan.

Acara lanjut di Pura Mangkunegaran Solo sebagai simbol rumah dan warisan budaya. Pertunjukkan utamanya adalah Tari Bedhaya Senapaten Diradameta yang syarat akan nilai-nilai spiritual dan historis. Puncak Trilogi Tari adalah perhelatan 24 jam menari yang digelar di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

Baca Juga: Kenalan dengan Stephanie Kurlow, Balerina Berhijab Pertama di Dunia

"Lewat rangkaian acara yang berkolaborasi dengan Pura Mangkunegaran, tidak hanya akan menonjolkan keindahan seni tari, tetapi juga bertujuan untuk menghubungkan kembali masyarakat modern dengan akar budaya mereka yang mendalam," ungkap Hilmar Farid.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI