Trending

Kenalan Sama Lucy Guo, Cewek Terkaya 2025 dengan Jurus 'Act Broke, Stay Rich' yang Bikin Auto Sultan!

Tajir melintir tapi gaya tetap 'ngirit'? Kenalan sama Lucy Guo, cewek yang diprediksi jadi terkaya 2025. Intip rahasia di balik prinsip 'Act Broke, Stay Rich' yang bikin dia auto sultan!

Vania Rossa | Ayu Ratna

Lucy Guo, cewek terkaya 2025 (Instagram)
Lucy Guo, cewek terkaya 2025 (Instagram)

Dewiku.com - Pernah nggak sih kamu lihat orang yang kelihatannya biasa aja, nggak pamer harta, tapi tiba-tiba tahu-tahu dia punya kekayaan yang nggak main-main? Nah, ini dia nih konsep yang lagi hits banget di kalangan tech entrepreneur sukses, termasuk sosok yang digadang-gadang jadi cewek terkaya 2025, yaitu Lucy Guo.

Pendiri multi-milyaran dollar Voyage dan Scale AI ini punya prinsip hidup yang bikin kita semua mikir keras: 'Act Broke, Stay Rich'. Gimana sih maksudnya? Kok bisa ya, seseorang yang tajir melintir justru memilih gaya hidup yang nggak neko-neko? Ternyata, di balik kesederhanaan itu ada filosofi cerdas yang bisa bikin kita semua ikutan auto sultan!

Sosok Lucy Guo

Lucy Guo lahir pada 14 Oktober 1994 di Fremont, California. Ia berasal dari keluarga imigran keturunan Tionghoa, di mana kedua orang tuanya bekerja sebagai insinyur listrik. Sejak kecil, Lucy sudah menunjukkan ketertarikan yang besar pada dunia teknologi. Ia belajar pemrograman secara otodidak, bahkan membuat bot untuk game daring seperti Neopets dan menjual aset virtual secara online.

Kehausan Lucy terhadap teknologi membawanya menempuh pendidikan di Carnegie Mellon University, jurusan Computer Science dan Human-Computer Interaction. Namun, ia keluar sebelum lulus setelah menerima Thiel Fellowship senilai 100.000 dolar AS. Program ini mendorong individu muda berbakat untuk mengejar proyek-proyek kewirausahaan di luar jalur akademik konvensional.

Lucy pernah magang di Facebook dan ikut berkontribusi dalam pengembangan fitur Messenger. Ia juga sempat bekerja sebagai desainer produk di Snapchat dan Quora sebelum akhirnya memulai perjalanan bisnisnya sendiri.

Usaha dan Pundi Kekayaan Lucy Guo

Titik balik dalam karier Lucy dimulai pada tahun 2016, saat ia bersama Alexandr Wang mendirikan Scale AI, perusahaan yang menyediakan data berkualitas tinggi untuk melatih sistem kecerdasan buatan. Perusahaan ini kini menjadi tulang punggung bagi banyak sistem AI canggih, dengan klien-klien besar seperti Tesla, OpenAI, dan pemerintah AS.

Meskipun Lucy keluar dari Scale AI pada 2018 karena perbedaan visi, ia masih memiliki sekitar 5% saham di perusahaan tersebut. Dengan valuasi perusahaan mendekati 25 miliar dolar AS, saham itu bernilai sekitar 1,2 miliar dolar dan menjadi fondasi utama kekayaannya.

Lucy tidak berhenti di situ. Ia mendirikan Backend Capital, perusahaan modal ventura yang mendanai startup tahap awal, termasuk fintech Ramp, yang kini bernilai sekitar 13 miliar dolar AS.

Di tahun 2022, Lucy meluncurkan startup ketiganya bernama Passes, platform monetisasi berbasis AI untuk para kreator konten. Startup ini telah mengumpulkan pendanaan puluhan juta dolar dengan valuasi mencapai 150 juta dolar AS.

Seluruh langkah bisnis Lucy menunjukkan keberanian dan kecerdasannya dalam menangkap peluang besar, khususnya di dunia teknologi dan AI.

Gaya Hidup Sederhana Lucy Guo

Meski kini memiliki kekayaan sekitar 1,3 miliar dolar AS, Lucy memilih menjalani hidup yang sangat sederhana. Ia bahkan lebih sering terlihat mengenakan pakaian murah dari situs seperti Shein, menggunakan produk gratisan, dan bepergian dengan mobil Honda Civic tua milik asistennya.

Lucy menolak membeli barang-barang bermerek mahal seperti jam tangan Patek Philippe atau tas Hermès Birkin hanya demi menunjukkan status sosial. Menurutnya, gaya hidup glamor bukanlah representasi sejati dari kesuksesan.

Gaya hidup hemat Lucy bertolak belakang dengan tren para miliarder muda lainnya yang kerap memamerkan kekayaan. Ia lebih tertarik menggunakan kekayaannya untuk menciptakan dampak jangka panjang, mendanai inovasi, dan mendukung perusahaan yang memberi manfaat luas bagi masyarakat.

Prinsip Hidup Lucy Guo

Salah satu filosofi hidup Lucy Guo yang paling mencolok adalah prinsip "act broke, stay rich" yakni berpura-pura miskin agar tidak terjebak dalam gaya hidup boros. Prinsip ini bukan soal pencitraan, melainkan pendekatan sadar untuk menjaga kekayaan dan kesehatan finansial jangka panjang.

Lucy percaya bahwa miliarder sejati tidak perlu membuktikan diri melalui barang mewah. Menurutnya, justru para jutawan yang sering merasa tidak aman (insecure) yang terjebak dalam gaya hidup konsumtif demi validasi sosial.

Prinsip act broke, stay rich juga menunjukkan tingkat kedewasaan finansial yang tinggi. Fokus Lucy bukan pada pengakuan publik, melainkan pada pencapaian pribadi, efisiensi, dan keberlanjutan. Ia membuktikan bahwa kekayaan bisa menjadi alat, bukan tujuan utama.

Lucy Guo bukan sekadar pengusaha sukses atau miliarder muda yang kaya raya. Ia adalah representasi dari generasi baru yang mengutamakan makna, nilai, dan dampak jangka panjang di atas gengsi sosial. Prinsip hidupnya yang sederhana di tengah kekayaan melimpah menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih bijak dalam mengejar kesuksesan.

Dengan kombinasi kecerdasan, kerja keras, dan filosofi hidup yang membumi, Lucy Guo menunjukkan bahwa menjadi kaya tidak harus berarti hidup mewah.

Berita Terkait

Berita Terkini