Trending

Rise and Risk: Kisah dr. Reza Gladys, Gaya Hidup Mewah, dan Sisi Gelap Industri Skincare

Viral dan sukses di dunia estetika? Kisah dokter-dokter glamor di TikTok ini tunjukkan kalau bisnis skincare bukan cuma soal cuan, tapi juga soal risiko besar di balik kilau kesuksesan.

Vania Rossa

dr. Reza Gladys. (Instagram/rezagladys)
dr. Reza Gladys. (Instagram/rezagladys)

Dewiku.com - Viral di TikTok, keliling dunia, koleksi tas branded, dan punya klinik sendiri—profesi dokter estetika di era sekarang udah kayak selebgram. Tapi di balik konten aesthetic dan testimoni glowing itu, ternyata ada risiko yang nggak kalah besar. Kisah dr. Reza Gladys jadi salah satu contohnya.

Estetik, Viral, Tajir—Siapa Nggak Mau?

Nama dr. Reza Gladys bukan cuma dikenal di klinik, tapi juga di TikTok dan Instagram. Lewat unggahan keseharian yang glamor, banyak orang menganggap dirinya sebagai panutan dokter muda sukses. Kliniknya ramai, bisnis skincare-nya dikenal luas, dan gaya hidupnya mewah banget—dari fashion item branded sampai liburan ke luar negeri.

Bahkan, ia dikenal sebagai “dokter artis” karena sering menggandeng selebriti buat endorse produknya. Semua terlihat sempurna, sampai muncul kabar kalau beberapa produknya ternyata belum mengantongi izin BPOM.

Kecantikan yang Nggak Selalu Clean

Masalahnya bukan cuma soal skincare ilegal. Produk yang disuntikkan ke kulit pasien ternyata nggak boleh dikategorikan sebagai kosmetik. Harusnya masuk kategori obat, yang aturannya lebih ketat. Tapi di pasaran, praktik semacam ini lumrah banget—dan sayangnya, banyak yang masih belum sadar risikonya.

BPOM pun turun tangan. Beberapa produk dari label milik dr. Reza, seperti Glafidsya Glowing Booster Cell dan RIBESKIN Pink Aging, ditarik karena izin edarnya sudah habis atau tidak terdaftar sama sekali.

Dunia Estetika = Dunia Bisnis

Jangan salah, perjalanan dr. Reza Gladys bukan instan. Ia lulusan pendidikan dokter dari Universitas Jenderal Achmad Yani dan bahkan sudah mengambil pelatihan di American Academy of Aesthetic Medicine. Klinik Glafidsya yang ia dirikan jadi salah satu brand lokal yang sempat melejit.

Tapi di titik ini, kita bisa lihat satu hal penting: ketika dunia medis bersinggungan dengan industri dan popularitas, batasan profesional dan regulasi sering kali jadi kabur. Banyak dokter muda yang sekarang ikut terjun di dunia estetik, sebagian karena passion, sebagian karena bisnisnya memang menggiurkan.

Tren Beauty Business: Naik Daun, Tapi Nggak Tanpa Risiko

Industri kecantikan saat ini tumbuh pesat. Data dari Statista menyebut bahwa pasar skincare global diperkirakan mencapai lebih dari USD 200 miliar pada 2025. Di Indonesia sendiri, skincare lokal makin mendominasi dan digandrungi Gen Z, terutama yang menjanjikan hasil instan dengan harga terjangkau.

Banyak orang—bukan cuma dokter—melirik bisnis ini. Dari selebgram, seleb TikTok, sampai artis, ramai-ramai bikin brand skincare sendiri. Tapi sayangnya, pertumbuhan cepat ini nggak selalu diiringi edukasi konsumen atau transparansi soal keamanan produk.

Tren juga menunjukkan lonjakan minat pada treatment berteknologi tinggi, seperti injeksi booster, DNA salmon, hingga skin rejuvenation. Padahal, sebagian dari treatment ini masuk kategori tindakan medis dan harus ada pengawasan khusus. Tapi di medsos, treatment ini kadang dibungkus seolah-olah seperti “skincare biasa”.

Fenomena Dokter Influencer, Tren atau Alarm?

dr. Reza bukan satu-satunya. Ada juga dokter-dokter viral lain yang rutin tampil di TikTok, review produk sendiri, bahkan live treatment pasien. Mereka menggabungkan keahlian medis dengan strategi marketing ala content creator. Di satu sisi, ini bikin dunia estetika jadi lebih dekat dengan publik. Tapi di sisi lain, jadi rawan overpromising atau menjual mimpi instan tanpa edukasi yang cukup.

Fenomena ini sempat jadi perbincangan serius di komunitas medis. Banyak yang khawatir, etika profesi bisa luntur kalau profesi dokter berubah jadi ajang panjat sosial.

Glowing itu Hak, Tapi Aman Harus Nomor Satu

Industri kecantikan memang cepat banget berkembang, dan demand-nya makin tinggi, apalagi dari Gen Z yang udah akrab dengan tren beauty sejak usia belasan. Tapi sebagai konsumen, penting banget untuk melek regulasi, nggak cuma terpesona sama before-after dan endorsement artis.

Dan buat kamu yang bermimpi jadi entrepreneur di dunia estetika, kisah dr. Reza bisa jadi cermin. Di balik gemerlap kesuksesan, ada tanggung jawab besar yang nggak bisa disepelekan—mulai dari izin edar, keamanan produk, hingga edukasi konsumen.

Berita Terkait

Berita Terkini